Batal Ke Nias, Lanjut Ke Parapat

Berkat kekisruhan pendaratan di Bandara Polonia, akhirnya kami tiba di Medan pada pukul 12.15 siang. Akibat dari kekacauan ini, kami batal berkunjung ke Nias pada malam harinya. Alasannya jelas, kami tidak akan mungkin mencapai Sibolga pada hari yang sama (mungkin aja sich, tapi sekitar jam 23.00 malam. Masih mau?). Oleh karena itu kami segera memikirkan rute terbaik untuk menyelamatkan diri kami dari kekisruhan ini. Tentu, saya tidak berniat berkeliling Kota Medan karena ingin mencari sesuatu yang lebih etnik dan tentu saja dingin. Parapat langsung terlintas dalam benak saya. Tampaknya, menulis ulang itinerary dan menempatkan Parapat di kunjungan pertama bukan hal yang jelek. Selama berlangsungnya hari, kami bisa mencapai Sibolga sembari berjalan menuju barat. Berniat untuk merumuskan masalah lebih jauh, kami mencoba mengisi perut agar otak bisa kembali lebih jernih. Sembari pesanan datang, kami mencoba untuk mengorek informasi dari pegawai restoran. Intinya, pegawai restoran IntercafĂ© cukup baik dalam hal memberikan informasi. Mereka mencoba memberi prediksi apabila kami ingin ke Sibolga atau ingin sampai Parapat saja. Mereka memberikan gambaran dan kemungkinan angkutan yang bisa ditumpangi. Terkecuali untuk satu orang pegawai pria. Belum sempat kami memberi ijin untuk “iya”, ia tanpa ba-bi-bu langsung memanggil salah seorang calo jasa transportasi. Haduh. Pikiran saya langsung berkelana macam-macam. Entah ia bekerja samakah? atau dapat komisikah? atau yang lainnya.
Tak lama, seorang calo angkutan datang menghampiri kami. Ia bertanya akan tujuan yang akan kami capai. Karena sudah kepalang tanggung, akhirnya saya bertanya macam-macam dan banyak hal ke bapak ini. Bapak ini secara terus terang mengatakan bahwa kami sudah tidak mungkin mencapai Sibolga pada hari yang sama kalau masih ada niat untuk menyebrang. Oke, maka dari itu pilihan Sibolga dikubur dalam-dalam sambil berusaha menahan tangis. Hihihihi. Jadi tujuan kami hari itu adalah Parapat. Nah, untuk menuju Parapat, bapak tersebut memiliki jasa travel yakni Mega Taxi. Bapak tersebut berkata, kami bisa menyewa kendaraan mereka menuju Parapat dengan biaya Rp 600.000 per kendaraan. Kalau mau menunggu, biayanya hanya Rp. 90.000 per orang dan kapasitas kendaraan sebanyak 7 orang. Namun, kepastian berangkat harus menunggu jam 3 sore (saat itu pukul 1 siang) karena mereka hanya menyesuaikan dengan jadwal keberangkatan, kecuali mobil penuh sebelum jadwal. Sebagai informasi, kami sebelumnya sudah mengecek informasi bahwa bus yang menuju Parapat dari Amplas seharga Rp. 50.000 dengan resiko berhenti di banyak tempat dan lambat. Travel lain menawarkan harga Rp. 95.000 (Tobali Tour and Travel 0617324471 / 7324472) dengan waktu keberangkatan pada pukul 2 siang. Dengan pertimbangan waktu dan ingin cepat sampai, akhirnya kami memutuskan untuk mengikuti bapak ini. Toh, perhitungannya adalah Rp. 90.000 akan membuat kami sampai di Parapat sore hari sehingga masih banyak waktu untuk melakukan banyak hal alih-alih naik bus murah dan tiba di Parapat larut malam.

5 komentar:

  1. Bus Medan-Parapat 50.000? Mosok tho mas? hehe.. Coba deh naik Bus Sejahtera, cuma 22.000 kok.. soalnya saya kemaren itu naik dari Parapat-Siantar dengan Bus Sejahtera ini cuma 7.000. Kemudian keesokan harinya naik bus yang sama rute Siantar-Medan 15.000. Totalnya jadi cuma 22.000 dengan mutus2 seperti ini.. Mungkin kalau langsung Parapat-Medan cuma 20.000.. lagipula Bus Sejahtera yang saya naiki kemaren nggak sering berhenti. berhenti beberapa kali untuk menaikkan penumpang di pool.

    ReplyDelete
  2. hihihi...iya tuh :p apalagi kalau Mas Tri baca postingan saya berikutnya deh. saya juga mutus mutus koq :p

    ReplyDelete
  3. iya mahal banget itu bus, emang jarak Medan ke Parapat itu jauh banget ya, itu kayak naek shuttle dari Semarang ke Purworejo #kata temen :P

    ReplyDelete
  4. parapat,
    baru pertama kali ini mendengarnya.
    tempat seperti apa yah ???
    jadi penasaran kii

    ReplyDelete
  5. hohoho...tunggu saja postingan berikutnya yaaa :D

    ReplyDelete