Paket Tour Sunrise Di Penanjakan, Bromo

Sudah nggak terhitung berapa banyak orang yang menceritakan kepada saya bahwa saya harus menyaksikan matahari terbit di Bromo. Alasannya mereka, peristiwa ini sangat bagus sekali. Dulu, saya belum bisa memahami sepenuhnya lantaran saya belum pernah ke Bromo. Namun, belakangan saya tahu, paket wisata sunrise adalah paket wisata yang paling umum dijual ke wisatawan, baik lokal maupun asing. Saya pernah mendengar tentang paket wisata sunset namun tidak mendapat informasi yang cukup jelas disini (walaupun saya melihat banyak hardtop berseliweran di kala petang hari di lautan pasir). Mungkin lain kali saya harus mencoba sunset kalau masih memiliki waktu panjang di Bromo yach. Oleh karena itu, tampaknya cukup jelas hubungan antara Gunung Bromo dan matahari terbit. Pokoknya, kalau ke Bromo, harus menyaksikan matahari terbit. Titik.
Oleh karena itu, buat yang baru pertama kali ke Bromo, wajib banget deh kayaknya menyaksikan matahari terbitnya. Walaupun karena hal ini, anda harus rela bangun dini hari di pagi-pagi buta dan mengorbankan jam tidur ideal anda. Nah, anda tidak menyaksikan matahari terbit dari Gunung Bromo namun Gunung Batok-Bromo-Kursi-Semeru lah yang menjadi kanvas bagi matahari terbit tersebut. Anda akan menyaksikan proses terbitnya matahari ini dari Gunung Penanjakan (2770 meter). Disini, ada sebuah balkon menara pandang yang cukup lebar sehingga memungkinkan anda mencari tempat terbaik untuk melihat matahari terbit. Sayangnya, pada musim non-kunjungan wisata saja, wisatawan lokal maupun asing tumpah ruah di tempat ini. Maaf saja, buat yang terlambat, silahkan lihat punggung orang lain yach! Hmm...saya nggak kebayang bagaimana kondisinya pas lagi musim kunjungan wisata yach?
Nah, empat gunung yang menjadi kanvasnya itu berada di tengah-tengah jarak pandang anda. Matahari akan terbit di sebelah kiri (timur) anda. Anda akan menyaksikan matahari terbit ini hingga pukul 6 pagi (biasanya, begitu matahari sudah terbit sempurna sich, wisatawan langsung banyak yang bubar kembali ke areal parkir-dan saat itu baru pukul 5 pagi!-). Selepas pukul setengah enam, biasanya matahari juga telah naik terlalu tinggi sehingga ‘keindahannya’ sudah berkurang drastis dibanding saat-saat awal terbit tadi. Paket tour ini tidak selesai begitu saja karena jeep akan membawa anda ke lautan pasir untuk mencapai Gunung Bromo. Anda bisa mencapai Gunung Bromo dengan berjalan kaki atau naik kuda. Jeep hanya sampai di luar batas areal parkir saja. Di Gunung Bromo, wisatawan bisa mendaki ratusan anak tangga untuk mencapai bibir kawah Gunung Bromo yang tiada henti menyemburkan asap. Wisatawan akan dikembalikan pada pukul 8an dan akan tiba di hotel sekitar pukul 9.
Untuk menikmati ini semua, jelas anda perlu menyewa jeep hardtop. Mengapa sich perlu jeep hardtop? Alasannya, medan lautan pasir dan jalan mendaki Gunung Penanjakan yang tidak mulus menjadikan keberadaan hardtop diperlukan. Paket hardtop ini umumnya tidak termasuk dalam harga kamar hotel yang anda sewa. Coba dech tanya ke pegawai hotel barangkali dari hotel bisa menyediakan atau syukur-syukur informasi yang diberikan cukup jelas adanya. Nah, biaya menyewa hardtop ini berkisar Rp. 350.000/hardtop dengan kapasitas maksimal 7 orang berikut supir. Apabila anda punya rombongan berjumlah 6 orang, pas banget tuh menyewa satu hardtop. Jadi nggak pusing. Nah, bagaimana kalau anda bersedikit, katakanlah berdua? Umumnya, banyak hardtop yang menerapkan sistem gabungan seperti ini. Harga paket gabungan adalah Rp. 85.000/orang dengan minimal 2 orang. Anda akan dipasang-pasangkan dengan pasangan lain sehingga hardtop tersebut penuh. Para supir hardtop ini akan membangunkan anda pada pukul 4 pagi (Dari Cemoro Lawang) atau lebih pagi lagi (apabila starting point anda dari kota lain). Dengan harga segini, anda akan diantarkan ke Gunung Penanjakan, Gunung Bromo dan kembali lagi ke penginapan pada pukul 9an.
Alternatif yang paling umum ialah memang menggunakan hardtop yang disewa. Namun, untuk anda yang mendambakan sesuatu yang agak berbeda, jalan kaki bisa menjadi pilihan yang seru. Dari Cemoro Lawang menuju puncak Penanjakan, waktu yang dibutuhkan sekitar 2 jam lamanya. Berhubung rute yang dilalui akan gelap tanpa adanya cahaya, maka anda wajib membawa senter untuk menerangi patok-patok jalanan. Patok-patok ini menjadi bantuan bagi anda yang tertarik untuk melakukan trekking dari Cemoro Lawang ke Bromo. Jangan lupa membawa sapu tangan atau penutup mulut karena debu yang dihasilkan oleh para hardtop tersebut cukup tebal. Kalau anda tidak tertarik naik ke puncak Penanjakan, anda bisa langsung berjalan kaki ke arah Gunung Bromo dan akan memakan waktu selama kurang lebih 1 jam.

2 komentar:

  1. keren sob tilisannya, suka jalan jalan sob

    ReplyDelete
  2. Hi Yud!
    Iyah nih. demen banged jalan-jalan, keliling Indonesia tentunya :D hehehe....makasih dah datang yach :D

    ReplyDelete