Menyurusi Sungai Musi di Visit Musi 2008

Kunjungan ke Palembang belum lengkap tanpa menyusuri Sungai terpanjang di Pulau Sumatera yang melintasi Kota ini. Palembang memang sudah lama berbenah dan menyiapkan Musi sebagai destinasi wisata bagi para wisatawan dengan membuat tour keliling Sungai Musi. Denah lengkap perjalanan wisatanya, bahkan hingga rute dan jenis kapalnya tersedia di pinggir pelabuhan tempat anda berlabuh nanti. Dengan tarif mulai dari Rp. 15.000 hingga Rp. 70.000, anda dapat menikmati wisata di Sungai besar ini yang sesuai dengan tipe anggaran anda. Tersedia banyak jenis kapal mulai dari KM Kembang Dadar yang tersohor tersebut karena umumnya hanya diluncurkan saat ada kunjungan pejabat hingga speed boat maupun ketek yang memungkinkan anda untuk menikmati sepoi-sepoinya angin Sungai Musi. Tujuan wisata yang umumnya disertakan dalam mengelilingi Sungai Musi antara lain Benteng Kuto Besak sebagai entry awal perjalanan, Kampung Kapitan dan 10 Ulu yang terletak di sisi lain sungai musi sebelah Ulu, Ki Marogan, Masjid Lawang Kidul, Pulau Kemarau, Musi 2, Sungai Lais, Bagus Kuning, dan Jaka Baring. Sayangnya, karena tidak beroperasi setiap hari, tampaknya anda harus menunggu agar kunjungan wisatawan benar-benar ramai guna mendapatkan harga murah atau nekad dengan mencarter sendiri perahu speed boat atau perahu lainnya guna menjelajahi Sungai Musi ini.
Sebenarnya sungguh menyenangkan mengelilingi Musi bersama dengan keramaian kapal-kapal lain yang turut mengelilinginya. Sayang saja waktu itu kunjungan wisatawan tidak terlalu ramai sehingga kami terpaksa mencarter perahu speed boat seharga Rp. 200.000 untuk 5 orang penumpang dengan rute Benteng Kuto Besak – melewati PT PUSRI dan Rumah Rakit lalu berhenti di Pulau Kemarau. Keuntungannya adalah selama kami mengelilingi pulau tersebut, kami ditunggui oleh nahkoda kapal tersebut. Walaupun ada pilihan lain yakni bersantai mengelilingi Musi dalam waktu satu jam hingga Pulau Kemarau, kami memilih 15-20 menit dengan speed boat. Alhasil, bukan angin sepoi-sepoi yang kami dapat melainkan angin keras yang memicu adrenalin selama kami mengarungi sungai tersebut. Moncong perahu tersebut tampak terangkat dari air saking cepatnya. Oleh karena itu beban kami tidak boleh terfokus di depan. Kami, pria yang berat-berat duduk di belakang dekat dengan mesin.
Perjalanannya sendiri cukup asik dan menantang karena sembari jalan kami juga menyaksikan rumah rakit, perahu terapung, speed boat lainnya, PT PUSRI dan wilayah lain di sepanjang Sungai Musi. Karena terlalu cepatnya, kami juga sempat bermain-main dengan air Sungai Musi yang bercipratan mengenai kami. Sungguh seru. Air Sungai tersebut bahkan bercipratan mengenai tubuh dan mulut kami. Beberapa tetes diantaranya tertelan. DI palembang sini ada ungkapan lama yang menyatakan, siapa meminum air Sungai Musi akan mendapat jodoh orang Palembang. Berani mencoba?

1 komentar:

  1. Such a nice blog. I hope you will create another post like this.

    ReplyDelete