Merendam Palembang

Ternyata, hampir sama seperti kota-kota besar lainnya di Indonesia. Kota Palembang yang kami singgahi selama empat hari tersebut memiliki kekurangan dari segi penataan drainase. Hujan lebat yang turun pada hari ketiga kunjungan kami ternyata menyebabkan genangan air yang cukup banyak dimana-mana, tidak terkecuali di jembatan Ampera. Di jembatan tersebut, bahkan terjadi kemacetan yang diakibatkan oleh speeda motor yang berteduh di tiang penyangga jembatan tersebut. Hujan ini termasuk besar karena di kejauhan, Sungai Musi tidak terlihat sama sekali karena tertutup oleh guyuran hujan yang teramat lebat. Di pusat kota, genangan air hingga yang cukup tinggi utnuk disebut genangan terlihat memenuhi pinggir dan tengah jalan. Di jalan Kapten Rifai, bahkan genangan air sangat tinggi di ssii sebelah kiri jalan sehingga mobil – mobil hanya berjalan satu lajur sebelah kanan dan tentunya membuat kemacetan yang cukup parah. Beberapa mobil terlihat mogok dan didorong oleh pengemudinya. Sungguh aneh mengingat cuaca panas yang kami alami selama dua hari awal di Palembang berubah menjadi hujan yang sedemikian lebatnya di sore hari ketiga ini.

1 komentar:

  1. Such a nice blog. I hope you will create another post like this.

    ReplyDelete