Ikan Belida adalah ikan yang tergolong sebagai ikan purba karena bentuk tubuhnya yang tidak lazim. Apabila ikan pada umumnya memiliki sirip ekor di bagian belakang tubuhnya, maka Ikan belida hanya memiliki sehelai ekor yang melambai-lambai berbarengan dengan gerakan tubuh bagian bawahnya. Bentuk kepalanya yang sedikit bungkuk juga membuat ikan ini unik. Keanehan ikan ini juga terletak pada tatapan matanya yang sekana kosong karena matanya cenderung reflektif dan menampilkan cahaya balik dari sumber cahaya di sekitarnya. Ikan ini digunakan sebagai maskot fauna Sumatera Selatan. Lokasi populasi utama ikan ini di Sumatera Selatan adalah di Danau Ranau dan Sungai Musi yang berai tawar. Namun, secara nasioanl, ikan ini banyak ditemui di sungai-sungai yang berlubuk di pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Di pulau Jawa sendiri, ikan ini dapat ditemui pada Waduk Cirata, Bandung. Apabila dewasa, ikan ini mampu mencapai ukuran 1 meter di alam bebas dengan berat mencapai 10 kg atau lebih. Ikan yang tergolong nocturnal dan buas ini memiliki rasa yang enak. Ini terbukti dengan berbagai macam kerupuk dan kemplang yang dijual di Palembang dan sekitarnya yang menggunakan ikan ini. Selain kerupuk, Pempek Palembang rata-rata menggunakan bahan baku ikan belida sebagai komponen utamanya. Sebagai perbandingan, kerupuk dan kempalng dari daerah Bangka banyak menggunakan ikan tenggiri. Harga ikan yang memang cukup langka namun dapat dibudiyakan ini berkiar antara Rp. 50.000 – 100.000 per kilogramnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
This is a nice blog. I like it!
ReplyDeletethanks brooooooooo
ReplyDeletethanks juga :D
ReplyDeletesenang mau mampir...:)