Kisah CInta Tan Bun Ang dan Siti Fatimah

Pulau Kemarau atau Pulo Kemaro yang terletak di sebelah timur kota Palembang memiliki sejarah masa lalu yang menyedihkan. Alkisah, seorang pangeran dari negeri Cina, Tan Bun Ang, berniat untuk memperistri Siti Fatimah, putri Raja Palembang. Dalam perjalanan menuju Palembang, ia berniat melihat hadiah apakah yang dibawakan oleh orang tuanya untuk digunakan sebagai upeti terhadap putri kerjaan Palembang tersebut. Betapa kagetnya, ketika ia membuka pundi-pundi uang emas, isinya hanyalah sayur-sayuran semua. Ia mencoba membuka semua pundi tersebut dan isinya hanyalah sayuran. Karena marahnya, maka ia membuang semua pundi-pundi tersebut ke dasar laut. Namun, tanpa sengaja, ketika ia membuang pundi terakhir, sayurannya tersibak dan uang emas jatuh menimpa tepian pundi. Ia kaget. Segera, setelah ia sadar, ia sangat menyesal karena ia telah membuah seluruh pundi tersebut yang hanya ditutupi oleh sayuran asin tersebut. Sebagai bentuk penyesalan, ia pun menerjunkan diri ke laut guna mencari uang emas tersebut. Berita tersebut sampai kepada Siti Fatimah. Siti yang menyesalkan kejadian ini pula turut menceburkan diri ke laut guna mencari suaminya. Ia bersumpah sesaat sebelum ia terjun, bahwa di lokasi tempat ia menceurkan diri akan muncul 5 gundukan yang akan menjadi tanda lokasi makamnya. Niscaya, 5 gundukan tersebut muncul setelah Siti Fatimah menceburkan diri ke laut. 5 gundukan tersebut dipercaya sebagai makam Sang Pangeran, Tan Bun Ang, Siti Fatimah, Panglima serta dua dayang Siti Fatimah. 5 Gundukan tersebutlah yang anda kenal sebagai Pulo Kemaro di masa kini.

1 komentar:

  1. Thanks to the blog owner. What a blog! nice idea.

    ReplyDelete