Gerakan Sayang Museum Oleh Museum La Galigo, Pangkajene, dan Lapawawoi

Di areal tengah Fort Rotterdam, pada saat kunjungan saya, sedang berlangsung Gerakan Sayang Museum, Pameran Temporer 4 instansi di Sulawesi Selatan yakni Museum La Galigo, Museum Pangkep, dan Museum Lapawawoi. Gedung yang digunakan untuk eksibisi memang berukuran kecil, tidak sebesar bangunan yang diperuntukkan untuk Museum La Galigo. Maklum, namanya saja pameran temporer. pastinya pameran tersebut tidak setiap saat berada disini. Pameran ini pastinya juga sekaligus mempromosikan Lapawawoi dan Pangkep sebagai tujuan wisata yang harus dipertimbangkan apabila anda sudah berada di Makassar.
Isi pamerannya apa? Pameran gabungan ini menampilkan sejumlah benda adat (kain, kipas), peralatan jaman dahulu, dan benda-benda hasil galian tambang(bauksit, nikel,dsb). hmm...saya merasa seperti berada di eksibisi mineral dan potensi bumi, bukan di museum! hehe... Sayang, ruangannya sendiri yang tidak terlalu besar dan cenderung gelap (apa memang museum selalu berwujud seperti ini yach?) membuat saya lekas mengakhiri kunjungan saya di tempat itu. Penataan benda-benda yang apa adanya dan minim informasi juga turut mendukung cepatnya kunjungan saya disitu. dari sekian banyak pengunjung museum, terdapatlah beberapa orang asing yang datang berkunjung. orang asing ini banyak mendapat penjelasan dari bapak penjaga pameran temporer ini. Dari pameran ini, saya bahkan hanya mendapat satu buah brosur dan itu tidak berkaitan sama sekali dengan isi pameran namun promosi wisata bukit karst di Pangkajene. hehe...gakpapa, nambah-nambahin koleksi brosur saya.
Satu hal yang menarik tentang pameran ini adalah gedungnya. Buat yang kebetulan mengunjungi museum ini, mungkin anda gak akan melihat keunikan dari pameran ini. Namun, coba dech keluar dan berjalan menuju Museum La Galigo yang terletak di sisi selatan benteng. Pandanglah gedung pameran temporer ini. JRENG! Anda akan melihat muka enigmatik si gedung museum sedang ternganga berpose di depan anda. karena unik, makanya sampai saya abadikan. Hehehe…