Terminal Central "Sentral" MTC

Ini dia titik pusat perjalanan saya selama berada di Makassar dengan tujuan luar kota. Terminal Central MTC ini dikenal warga setempat dengan nama “Sentral” saja. Pokoknya, sekali sebut Sentral, semua orang akan tahu dimana posisi tempat ini berada. Mau naik becak, ojek, taksi atau bahkan angkot lain pun, hampir semuanya bermuara di Sentral ini.
Lokasinya sangat gampang dan gak susah dicari. Sekitar 2 kilometer dari Fort Rotterdam arah timur laut, bangunan utama penanda wilayah ini cukup besar. MTC yang terletak di sebelah Lapangan Karebosi adalah penanda lokasi terminal ini. Lokasinya agak dipenuhi oleh deretan kios dan lapak makanan, kedai, penjualan mainan, baju, pernak-penik, yah cenderung menyerupai pasar lah. Disini, anda bisa dengan bebas memilih rute perjalanan yang anda inginkan. Seluruh rute luar kota ataupun seputaran Makassar yang berasal dari pusat kota Makassar, umumnya berasal dari tempat ini. Nggak usah takut kalau anda nggak tahu jalan. Saya sendiri nekad bertanya kepada salah satu supir pete-pete tersebut dan mendapat jawaban yang memuaskan. Saya ingin menuju Bantimurung. Mereka menjawab, tidak ada pete-pete langsung menuju Bantimurung. Saya setidaknya harus menuju Maros terlebih dahulu. Itu pun sukar, lebih murah mencari pete-pete dari MTC menuju Daya, terminal yang berada di timur laut kota, kemudian baru berganti pete-pete jurusan Pangkajene. Turun di Pasar Maros dan ganti pete-pete terakhir menuju Bantimurung. 3x pergantian pete-pete. Lumayan juga. Tapi, saya senang karena mereka menjelaskan dengan sangat baik, tidak ada niat sama sekali untuk mengacaukan arah perjalanan saya walaupun tampang saya adalah bukan warga setempat. Harga yang harus dibayarkan pun tergolong murah, harga penduduk setempat. Rp. 3.000 untuk mencapai Daya dari MTC.
Terminal Central MTC ini melayani pete-pete ke berbagai jurusan. Umumnya, rute pete-pete terbagi menjadi 3. Pete-pete yang berangkat ke Daya untuk arah Pangkajene, Pare-Pare dan Palopo, pete-pete yang berangkat ke Mellengkeri untuk tujuan Bontosunggu, Bantaeng dan Bulukumba, dan pete-pete lokal yang berputar di dalam kota termasuk diantaranya yang menuju Terminal Sungguminasa apabila anda ingin berangkat ke Malino. Selama hampir seminggu saya di Makassar, hampir setiap saat saya selalu memutari terminal ini. Kalau ada waktu lebih, silahkan singgahi pasar di belakang terminal dan mall MTC yang berada di seberang Sentral ini. Oh yah, pete-pete (pètè-pètè)adalah bahasa lokal untuk angkot di Sulawesi Selatan. Jangan salah sebut yach. hihihi...

5 komentar:

  1. gak ada jengkol-jengkol ya pak? Bantimurung tempat air terjun en kupu2 itu ya?? hmmm...jd pengen (advanture)

    ReplyDelete
  2. wakakakakak.....

    ketauan nih demennya jengkol daripada pete...kekeke

    yup, Bantimurung tuh tempat jengkol...eh, kupu kupu dan air terjun...hehe

    Jeng Hen..dirimu kan bisa login pakai wordpress, ga usah pakai anonymous. jadi sekalian promosi situs dirimu loch :)

    ReplyDelete
  3. wekekekekkk...dirikyu kan rendah diri...eh rendah hati, gak suka jd terkenal...cuman demen pamer wkwkwkwk...gak bs mar, akyu sdh coba...gak bs...kembali lagi-kembali lagi...apalgi via hp...arrrgghhhh...jd drpd pulsanya kebuang2, mending pake anonymous aja, biar misterius githuuh...hahaha *pdhal mah gaptek*

    ReplyDelete
  4. wekekeke....sayang loch padahal. mungkin bisa dicoba di situs beneran di komputer? anyway, ini buka blog dari hp? ck ck ck...salute! :D

    ReplyDelete
  5. iya, skrg sdg malas ol via kompi...repot mar. punya anak, perhatian bunda hrs terus menerus, kalo gak ngambek. naa kalo via hp kan bs curi2...keekekekkkkk

    ReplyDelete