Minggir Sebentar di Patung Satria Gatotkaca, Tuban, Bali

Berhubung waktu check in pesawat yang masih lama, tapi kami sudah on the way menuju bandara Ngurah Rai selepas dari liburan yang singkat, maka sempat-sempatnya kami membuka mata lebar-lebar guna mencari objek menarik apa yang masih bisa ditemukan di jalanan menuju bandara. Untungnya, sebelum masuk ke areal bandara, ada sebuah tugu yang dikelilingi taman yang tamapknya menarik untuk dijadikan tempat perhentian sementara sebelum terjebak di dalam bandara menunggu pesawat take-off.
Sebuah monumen/patung besar yang dikelilingi taman di sekelilingnya pastilah tampak mencolok mata karena berada di sebelah kanan jalan dalam perjalanan anda menuju bandara. Patung Satria Gatotkaca itu namanya. Diresmikan pada tanggal 31 Oktober 1993 oleh Gubernur Bali saat itu, Prof. Dr. Ida Bagus Oka (semuanya ini tercantum di bagain depan monumen). Patung di tengah-tengah taman ini tampaknya mengisahkan pertempuran Gatotkaca yang naik kereta kencana yang ditarik oleh beberapa ekor kuda. Tampak, Gatotkaca sedang memanah menuju entah ke siapa (maaf, saya agak lemah soal ilmu pewayangan). Sekeliling patung tersebut harusnya akan disembur oleh air mancur (ada kolam di sekeliling patung) tapi malam itu air mancurnya tidak aktif. Di sekeliling kolam terdapat hiasan berbentuk kepala gajah dengan ukiran ukiran rumit khas Bali (Gajah Mada kah? maaf kalau salah, lagi-lagi soal pengetahuan dunia pewayangan yang lemah). Sayangnya, selain sudah malam sehingga hasil fotonya tidak terlalu bagus, patung tersebut tampak kurang semarak walaupun pada beberapa bagian patung terdapat hiasan lampu panjang yang berwarna merah. Di sekeliling taman sendiri terdapat sejumlah patung yang berfungsi untuk menandakan areal masuk atau keluar taman. Dirimbuni oleh tanaman dan pepohonan, taman tersebut pada malam itu cukup banyak pengunjungnya. Hal ini bisa dilihat dari deretan mobil yang diparkir di sisi taman, beberapa pedagang makanan dan tentu saja beberapa turis yang duduk-duduk di sekeliling taman (namun tidak ada yang berfoto-foto sama sekali, like us do). Mungkin kalau siang kami akan mendapatkan beberapa foto yang bagus sehubungan dengan adanya cahaya matahari, namun pastinya harus dibayar dengan panasnya terik matahri karena di bagian tengah taman, tidak ada pohon peneduh sama sekali. Kalau anda sempat dan memeiliki waktu berlebih sebelum pulang ke tanah asal anda, mungkin singgah sebentar di taman ini merupakan salah satu pilihan yang bijak.

3 komentar:

  1. bali emang terkenal dgn patung2 nya..
    senangnya warga bali, karena di bahas habis2an di blog lomar dasika ini.

    ReplyDelete
  2. asyik ya..
    pengen :)

    ReplyDelete
  3. hehehe

    mampir aja...:D

    tapi ini kan sejenis side order....main coursenya tentu di tempat2 lain dunk...:D

    ReplyDelete