Yak, inilah salah satu pantai di Bali yang sudah menjadi trade mark Bali, bahkan dari awal tahun 1980-an serta sudah tersohor ke seluruh dunia. Pantai ini bahkan menjadi panduan nama untuk pantai-pantai lainnya seperti Kuta Baru di Pecatu sana(lebih selatan lagi, arah Uluwatu). Diklaim sebagai daerah yang sangat over-komersialisasi dan ditulis-tulis di buku-buku wisata sebagai kantung jebakan turis, namun entah mengapa, Bali bukanlah Bali kalau belum menuju Kuta. Di pantai inilah terletak riuhnya suasana pariwisata Bali yang asli. Pantai-pantai yang dipenuhi oleh turis asing dan pemuda lokal serta mancanegara berselancar bersama, ibu-ibu mengepang rambut serta ada jasa tato temporer 2 minggu maupun penyewaan surfing board dan ban renang. Kuta ditulis sebagai kantung jebakan turis karena sepanjang pantai ini, hanya terdapat deretan hotel-hotel mahal yang berbintang-bintang sehingga cukup jelas mengapa Kuta dituding sudah sangat over-komersialisasi (bahkan dari tahun 1980-an awal). Namun sekali lagi, Bali bukanlah Bali kalau belum sempat berkunjung ke Kuta.
Terletak di 'betis' Bali sisi sebelah barat, dengan hamparan pasir putih yang agak-agak bernuansa kotor (mungkin karena diinjak oleh terlalu banyak pengunjung), Kuta memang barometer pariwisata di Bali secara keseluruhan. Saya pernah di Kuta pada awal Januari 2003, tiga bulan setelah bom besar mengguncang Bali. Kuta tidak ada bedanya sama sekali seperti pantai-pantai lokal yang ada di daerah. Sangat sulit menemukan pengunjung mancanegara, walaupun masih ada satu dua orang. Sepinya Kuta masuk dalam kategori unbelievable. Syukurlah, sekarang situasi pariwisata Bali sudah kembali sehingga perlahan-lahan Kuta kembali ramai dan inilah dia Bali yang sesungguhnya.
Sangat mudah menuju Kuta karena inilah jantung Bali. Umumnya, para turis yang baru saja keluar dari bandara akan menuju lokasi ini guna menemukan penginapan. Sangat logis mengingat dari Kuta, akses jalan ke hampir semua penjuru Bali sangat mudah ditemukan. Hampir semua lokasi wisata di Bali berpatokan jarak dari Kuta atau Denpasar. Hal lainnya tentu saja dari sisi akomodasi. Seperti memisahkan sehelai jerami dan sebatang jarum, menemukan penginapan dan restoran di Kuta adalah piece of cake. Apabila anda tidak terkesan dengan hotel-hotel mahal di sepanjang Pantai Kuta seperti Mercure, Hard Rock Hotel, dan Sahid, anda bisa beranjak masuk ke bagian gang yang agak dalam (paling populer tentu saja Legian dan Poppies I dan II) guna menemukan hotel, losmen, maupun penginapan yang very budget-travel. Yup, sangat direkomendasikan anda menginap di sisi Bali yang ramai ini (kecuali jika anda memang mencari ketenangan bulan madu dan lainnya) agar perjalanan anda ke bagian Bali yang lain mudah terjangkau.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
emang benar ya pasir nya agak hitam gitu.justru pantai lainnya yg gak terkenalyg kinclong pasirnya.
ReplyDeletetunggu ya mas postingan gw tentang kotabaru kalsel.saat nulis komen ini gw lg dikotabaru.kotanya byk sudut yg menarik.
hehehe....bukan hitam, tapi dekil, gara2 banyak diinjek orang,..hehehehe...
ReplyDeletewah, lagi di Kota Baru? hm...Kota Baru itu di Tanah Laut bukan c? udah terpisah dari daratan Kalimantan kan? eksotis banged c...
ditunggu blog nya...:D
i'm come back.
ReplyDeletekotabaru bukan di tanah laut kok.terpisah dr kalimantan, tp tetap termasuk administratif kalsel.kota n pulau nya eksotis lho....
udah ada tuh liputannya.
pesisir pantai kuta memang jelek mas...
ReplyDeletetapi yang paling hebat dan terkenal sampai internasional adalah SUNSET nya.. :D
saya pengen kesana lagi deh..
hehehe
hehehe
ReplyDeletetiga kali kesana, tiga kali pula sunsetnya ketutup awan tebal *nggak pernah ngelihat sunset yg bagus hik...*