Ada yang unik waktu saya memasuki peron keberangkatan penumpang di Terminal Landungsari, Kota Malang. Sebelum masuk satu-satunya peron keberangkatan di tempat tersebut, saya menjumpai sebuah bangunan kecil yang difungsikan sebagai toilet dan di sebelahnya ada kios rokok dan makanan kecil. Tak lupa, saya menyempatkan diri untuk membuang hajat kecil saya agar di tengah jalan nanti tidak sibuk mencari wc lagi. Seusai menuntaskan kewajiban kecil saya, saya berniat membayar biaya retribusi wc tersebut sebesar Rp. 1.000. Ada seorang bapak yang berjaga di tempat tersebut. Saya membayar biaya retribusi kepada bapak tersebut. Belakangan, saya mengetahui ternyata bapak tersebut adalah pemilik kios sederhana tersebut. Saya mengamati kios tersebut dan mendapati bahwa kios tersebut ternyata sudah menjadi semacam tempat tinggal bagi sang bapak tersebut. Ada kasur tergulung di salah satu sudut kios kecil tersebut. Tak lupa, televisi dan peralatan dapur ala kadarnya ada disana. Mungkin bapak tersebut selain berperan sebagai pemilik kiosnya yang notabene berperasi 24 jam, sekaligus sebagai penjaga bangunan kecil tersebut.
Selain tempat tinggal bapak tersebut, ada satu hal yang sangat menarik perhatian saya ketika hal ini tak sengaja tertangkap mata saya. Saya melihat deretan rokok-rokok ajaib yang pernah saya lihat. Pertama, saya melihat merek-merek standard seperti Gudang Garam, Dji Sam Soe, Djarum, Bentoel dan kemudian mata saya menelusuri merek-merek yang agak asing hingga ajaib buat saya. Di deretan bawah dan samping rokok-rokok umum tersebut ada belasan jenis merek rokok lokal dengan gambar, lambang, hiasan dan merek yang unik. Sebut saja merek Filo, Tali Jagad, Bintang Mas, hingga Grendel. Unik sekali. Bapak tersebut ternyata melihat cahaya di mata saya ketika saya melihat deretan rokok-rokok tersebut. Beliau langsung menawarkan saya untuk mencoba rokok-rokok khas Malang tersebut. Saya menolak dengan sopan lantaran saya tidak merokok. Kemudian bapak tersebut mulai bercerita tentang segala hal yang berkaitan dengan rokok. Ia bercerita bahwa Malang adalah Kota Rokok. Hal ini tampak dari banyak sekali industri rumahan yang membuat rokok dengan merek-merek lokal di Malang. Menariknya, rokok lokal ini pun telah menembus berbegai daerah di sekitar Malang hanya saja tidak sampai Jakarta karena saya tidak pernah melihatnya di Jakarta. Beberapa dari rokok tersebut memang sengaja ada yang berlisensi rokok terkenal sebagai merek ekonomis produk-produk terkenal. Misalnya saja, satu kotak rokok bermerek terkenal bisa berharga Rp. 8.000 hingga Rp. 20.000. Kalau rokok lokal ini, harganya bervariasi mulai dari Rp. 2.000 hingga Rp. 5.000 per bungkus-nya! Bedanya sangat jauh. Harga yang jauh ini memang membuat saya bertanya, apakah rasa tidak berbohong disini? Menurut bapak tersebut, untuk rokok berlisensi, rasanya memang tidak berbeda jauh. Untuk kalangan ekonomis, rokok lokal ini bisa menjadi penyelamat ketika kondisi keuangan sedang cekak. Tapi buat beberapa kalangan, rokok lokal bercita rasa lebih kuat dibanding rokok-rokok bermerek. Alhasil, ujung-ujungnya kembali pada soal selera. Apakah perokok menginginkan merek terkenal atau rokok lokal saja. Satu hal lagi yang mampu membedakan rokok bermerek dan rokok lokal adalah pita cukai. Saya tidak menemukan pita cukai pada rokok lokal. Maklum, rokok lokal gitu loch.
Terasa unik dan menggelitik untuk saya ketika saya melihat rokok tersebut dibuat dengan berbagai merek dan logo yang kebarat-baratan hingga bernuansa sangat Jawa. Semua ada disini.
Sekali lagi, bapak tersebut menawarkan saya untuk membeli rokoknya. Walaupun ia tahu saya tidak merokok, namun beliau menyarankan saya untuk mengoleksinya. “Bungkus-bungkus rokok ini menraik untuk dikoleksi loch” begitu katanya. Saya hanya tertawa ringan karena tidak berkeinginan untuk mengoleksi bungkus rokok. Kalau anda penasaran, coba dech datang ke Malang untuk melihat, rokok apa saja sich yang ada disini. Buat anda para perokok, mungkin anda juga penasaran akan rasanya. Tapi tolong, pikirkan orang lain ketika anda berniat untuk mengebul yach. Hehehe…
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
saya dari jakarta bpk suyana cari rokok buat bos saya susah nih rokok fixation,superslim no tlp aku 083879600108 tolong informasinya yg ada rokok di jakarta ya rokok fixation makasih
ReplyDeletegan msih pnya dji sam soe fefill gak , sya lg cri ni kalo ada hubungi gan no saya 085789230645
Delete