Mengawali Pagi di Monumen Kemanunggalan ABRI dan Rakyat

Dalam perjalanan pagi hari saya menuju Batu, saya melewati rel kereta yang biasa dilintasi oleh kereta Gajayana. Selepas rel, ada sebuah lapangan besar yang saya nggak yakin tapi nampaknya lapangan ini adalah Lapangan Brawijaya (menilik dari emblem-emblem yang terpasang di bagian dinding yang memutari lapangan). Sambil mencari angkot AL atau ADL yang akan membawa saya ke Terminal Landungsari, saya melihat aktifitas yang sedang berlangsung di lapangan tersebut. Tampak sedang ada kegiatan bongkar muat tenda entah acara yang sudah berlangsung semalam atau apa. Saya menemukan ada sebuah monumen yang terletak di bagian dalam lapangan jadi tidak bisa diakses. Monumen tersebut terdiri atas 4 orang yang tampaknya terdiri atas : pelajar, pemuka agama, tentara, dan petani. Ada tulisan di bawah monumen tersebut yang bertuliskan “Monumen Kemanunggalan ABRI dan Rakyat”. Sayangnya, nggak ada keterangan apapun yang bisa dijadikan panduan akan monumen tersebut. Beruntung, tembok semen yang mengelilingi lapangan tersebut cukup pendek sehingga monumen tersebut masih terlihat cukup jelas dan bisa difoto dengan mudah. Mungkin kalau saya menyempatkan diri masuk lapangan tersebut, seharusnya ada papan petunjuk atau informasi yang berkaitan dengan monumen tersebut. Sayangnya, Batu sudah memanggil dan tak lama angkot ADL yang saya harapkan datang. Saya langsung lupa sama monumen ini dan langsung tancap gas menuju Landungsari, Dinoyo. Hihihi....

3 komentar:

  1. Hmmm...
    gw malah gak sempat main ke Batu.padahal tinggal selangkah lagi.:(((

    lo ama siapa mar selama di malang???

    ReplyDelete
  2. sayang Nas..

    Batu bagussssss banget! lebih dingin dan lebih asri daripada Malang. Lebih berbunga bunga bahkan! hehehe....cuma setengah jam, bisa sampe Batu koq :)
    anyway, gue jalan sama temen gue di Malang :)

    ReplyDelete
  3. yah sayang ga ada keterangannya padahal lg butuh bgt ,thanks ya
    futurizi.blogspot.com

    ReplyDelete