Sekilas Tentang Sulawesi Selatan

Sulawesi Selatan adalah propinsi yang keberadaannya cukup diperhitungkan akhir-akhir ini. Selain mendapat julukan “Gerbang Indonesia Timur”, hal-hal yang telah dicapai oleh Sulawesi Selatan memang menakjubkan, fantastis dan sangat signifikan. Pembangunan bandara baru yakni Bandara Internasional Hasanuddin, Kawasan Bisnis Terpadu Makassar di Tanjung Bunga, serta pembukaan Trans World di Makassar seakan menegaskan semua pendapat itu. Banyak ahli berpendapat, masa depan Indonesia ada di Indonesia Timur. Hal ini bahkan diperkuat lagi dengan pendapat Makassar adalah titik tengah dari Indonesia. Kalau peta Indonesia dilipat menjadi dua bagian sama besar, maka dimanapun titik tengahnya akan selalu berada di Makassar. Makassar, kini sudah masuk menjadi 10 kota besar yang ada di Indonesia.
Kalau berbicara mengenai Sulawesi Selatan, umumnya orang akan mengaitkannya dengan Orang Bugis.Tidak terlalu salah, namun Orang Bugis hanyalah satu dari suku bangsa besar yang ada di Sulawesi Selatan. Ketenaran Bugis hingga kemana-mana pastinya disebabkan oleh darah pelaut yang ada di dalam diri masyarakatnya. Bangsa Bugis telah lama berlayar menjelajah nusantara hingga luar wilayah sehingga dimanapun selalu ada komunitas Bugis, bahkan hingga Singapura dan Afrika Selatan sekalipun. Perahu Phinisi milik Orang Bugis sangat terkenal dan sangat membantu mereka menjelajah nusantara dan dunia. Perahu Phinisi ini juga merupakan buah karya Orang Bugis.
Padahal, selain Orang Bugis, Sulawesi Selatan sedikit banyak terkenal karena hal lain. Salah satunya adalah Tana Toraja. Wilayah kecil hampir di tengah pulau Sulawesi itu memang unik karena memiliki kebudayaan yang meriah. Orang Toraja yang hidup di gunung dan lembah memiliki cara tersendiri untuk merayakan kematian (Rambu Tuka) dan pernikahan (Rambu Colo). Rumah tinggal mereka yang unik dan tata cara persiapan mereka dalam menghadapi kematian boleh dikata tiada duanya di dunia ini. Hal ini yang menyebabkan Tana Toraja dulu pernah berjaya karena kepariwisataannya walaupun sempat tercerai karena peristiwa bom Bali yang meluluhlantakkan nama Indonesia dari daftar negara yang dianggap aman sebagai tujuan wisata. Kini, perlahan namun pasti, Tana Toraja menata diri kembali sebagai daerah tujuan wisata yang unik dan tiada duanya di dunia.
Selain Bugis dan Toraja, ada dua suku besar lain yang hidup di jazirah barat daya Pulau Sulawesi. Pertama, Orang Makassar yang sama-sama memiliki sejarah dan kebudayaan besar dalam bidang kelautan. Bersama dengan Bugis, Orang Makassar dikenal sebagai pelaut ulung yang mampu menjelajah nusantara dan dunia. Orang Makassar hidup di sekitar Gowa dan Kota Ujung Pandang yang sekarang menjadi Kota Makassar. Seperti Orang Bugis dan Makassar, ada satu suku lagi yang sama-sama terkenal karena kemampuannya mengarungi lautan yakni orang Mandar. Orang Mandar hidup di sekitar ‘pinggang’ Sulawesi yakni wilayah yang berbatasan langsung dengan Sulawesi Barat. Selain 4 suku besar ini, ada suku-suku lainnya yang memiliki kebudayaan tinggi dan unik juga. Contohnya saja Orang Kajang yang hidup di Bulukumba. Orang Kajang ini hidup dalam aturan dan tata caranya adatnya sendiri. Umumnya, mereka selalu berpakaian serba gelap dan menolak segala bentuk benda elektronik. Untuk masuk menuju desanya sendiri cukup sukar. Kalau bisa diumpamakan, suku ini mirip dengan Suku Badui di Lebak, Banten dalam hal ketertutupannya. Lainnya, anda bisa menjumpai komunitas Bissu di Maros dan Orang Belang di Barru.
Selain suku-suku bangsa khas yang dimilikinya, Sulawesi Selatan terkenal akan seafood, coto dan konro, kopi, marqisa, tenun ikat, dan taman lautnya. Sulawesi Selatan terkenal akan seafoodnya terutama di daerah Makassar. Selain ikan kerapu, cumi-cumi, dan lobster, komoditas yang paling diunggulkan di tempat ini adalah kepiting. Mulai dari kepiting biasa hingga kepiting bulu pun bisa ditemukan disini. Banyak sekali restoran yang menyajikan menu makanan seafood dengan produk laut yang tidak biasa-biasa saja. Anda harus mencobanya kalau berkunjung ke Sulawesi Selatan. Selain seafood, dua produk makanan yang sangat khas Makassar adalah coto dan konro. Coto Makassar adalah makanan sejenis soto yang berkuah dengan rasa tidak terlalu tajam, bisa dicampur dengan santan dan dimakan dengan buras (sejenis lontong). Coto banyak menggunakan daging sapi ataupun kerbau yang dipotong dadu sebagai isinya. Sementara itu, konro adalah tulang iga. Sop konro adalah sop dengan iga dan daging yang menempel di iga sebagai isiannya. Soal rasa, konro lebih kuat daripada coto walaupun keduanya tergolong jenis makanan yang ‘berat’. Kedua jenis makanan ini sangat terkenal di seantero Sulawesi Selatan, terutama konro yang sangat banyak ditemukan di Pangkajene.
Kalau Makassar terkenal akan produk seafood-nya karena terletak di pinggir laut, maka di bagian utara Sulawesi Selatan yang bergunung-gunung terkenal akan kopinya. Mungkin anda pernah dengar tentang Kopi Toraja? Aslinya, kopi yang terkenal se-Indonesia bahkan hingga seluruh dunia ini ditanam di Kalosi, wilayah Enrekang, sudah di luar wilayah Toraja. Entah mengapa justru kopi tersebut lebih dikenal sebagai kopi Toraja. Kopi Toraja adalah Arabika yang memang dikenal bertekstur kuat dan cenderung masam. Hampir serupa dengan kopi, marqisa juga sangat terkenal dari Sulawesi Selatan, bersama dengan Sumatera Utara tentunya. Berbeda dengan kopi, marqisa terkenal mulai dari bagian utara propinsi hingga wilayah selatan. Produk sirup marqisa sangat banyak ditemukan variannya di seantero wilayah ini. Sirup marqisa yang asli adalah yang masih memiliki banyak serat dan ampas dari ekstraksi marqisa. Kalau anda menemukan yang cair dan warnanya terang, hampir bisa dipastikan sirup tersebut sudah diekstraksi beberapa kali sehingga keautentikan rasanya berkurang.
Untuk produk kerajinan, Sulawesi Selatan terkenal akan tenun ikat dari wilayah Sengkang dan ukiran Toraja dari Tana Toraja. Sengkang terletak di Kabupaten Wajo dan terkenal akan desa yang khusus dan mampu membuat tenun ikat. Kemampuan masyarakat Sengkang untuk menenun telah diwariskan turun temurun beranak pinak di dalam keluarga. Sambil menyaksikan mereka menenun, anda bisa membeli produk tentunan mereka yang cantik sambil menikmati panorama Danau Tempe yang mengagumkan. Sementara itu, ukiran Toraja yang banyak digunakan untuk hiasan Tongkonan bisa ditemukan di wilayah Toraja. satu jenis ukiran memiliki nama tersendiri dan maksud tersendiri. Jadi, nggak heran, ada jenis banyak ragam ukiran yang bisa diaplikasikan. Contohnya Pa’Tedong untuk kerbau dan Pa’Erong untuk peti mati. Satu lagi, Sulawesi Selatan terkenal akan taman lautnya. Sebagai wilayah maritim yang hampir keseluruhan wilayahnya dikelilingi lautan, Sulawesi Selatan banyak memiliki taman laut yang indah terlebih karena posisinya yang persis di segitiga koral dunia. Satu tempat yang menarik untuk dijelajahi keindahan taman bawah lautnya adalah Taman Nasional Takabonerate di sekitar Pulau Selayar. Nama taman laut ini memang tidak setenar Bunaken atau Raja Ampat atau bahkan yang baru-baru ini sedang naik daun yakni Wakatobi dan Togean. Namun, keindahan alam bawah laut yang dimilikinya tidak kalah dengan tempat-tempat lain yang terkenal tersebut.Sudah cukup kenal dengan Sulawesi Selatan? Nanti dulu, masih banyak fitur Sulawesi Selatan yang harus anda kenal. Di Watansoppeng, Soppeng, hidup ratusan (mungkin ribuan) kelelawar yang memenuhi kota ini. Kelelawar ini hanya hidup di dalam wilayah Soppeng saja dan pada siang hari, mereka bergantungan di pohon besar yang ada di tengah kota. Unik sekali bukan? Untuk anda penggemar kupu-kupu, ada Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung yang pernah dikunjungi oleh Alfred Russel Wallace sang Naturalis yang menemukan garis Wallacea. Di taman nasional yang terletak di Bantimurung, Maros ini, anda akan menemukan banyak sekali kupu-kupu yang hidup beterbangan kesana kemari serasa di negeri kupu-kupu. Jangan salah, jangan bayangkan kupu-kupu yang beredar adalah kupu-kupu yang biasa terbang di sekitar kebun halaman anda. Kupu-kupu yang terbang berseliweran disini adalah kupu-kupu eksotis yang bersayap besar, bercorak mata, atau yang berwarna biru elektrik. Anda tidak akan bisa menemukan kupu-kupu cantik seperti ini di tempat lain.
Wilayah Sulawesi Selatan yang kita kenal sekarang sedikit berkurang semenjak adanya pemekaran wilayah di bagian barat laut. Wilayah di barat laut tersebut mekar menjadi Sulawesi Barat, membawa Mamuju, Mejene, Mandar, Mamasa dan Polewali bersamanya. Jangan heran apabila suku Mandar dan Bugis juga hidup di wilayah tersebut karena dahulunya kedua Sulawesi ini berasal dari satu wilayah yang sama.
Sudah penasaran akan Sulawesi Selatan? Yuk, siapkan rencana perjalanan anda sambil meneruskan membaca jurnal perjalanan saya. Dijamin, anda akan semakin cinta dengan Sulawesi Selatan dibuatnya.

2 komentar:

  1. asli gw ngiler banget pengen segera ke sulsel....moga maret ini bakal terlaksana...amin,..,.thanks for the info...

    ReplyDelete
  2. yihaaaaaaaaaaa

    semoga perjalanan ke SulSelnya menyenangkan yach :D

    amin...bakal jadi terlaksana dech...rame2 ya Nas? yang pada pergi ke Loksado kemaren?

    mudah2an infonya bisa bermanfaat yach :D

    ReplyDelete