Mencicipi Wisma Wisata Karimunjawa

Pulau Menjangan besar adalah tujuan kami terakhir pada hari itu selama berada di lautan. Selepas dari Menjangan Besar, dalam kurun waktu singkat, kami telah sampai kembali di pulau besar Karimunjawa. Kami lelah dan kami hanya ingin mandi. Seharian penuh kena air laut, sinar matahari dan nggak mandi bikin badan lengket dan berpasir. Saatnya beristirahat kalau begitu.
Kali ini, kami sudah bisa menginap di Wisma Wisata yang terletak di Alun-Alun Karimunjawa. Inget khan, pada hari pertama kami nggak dapat Wisma Wisata lantaran ramai. Akhirnya, kami dititipkan sebentar ke Wisma Setia yang berada agak ke dalam. Nah, hari kedua akhirnya kami bisa ncih menginap di Wisma Wisata. Dari segi ukuran kamar, sebenarnya hampir tidak ada perbedaan. Namun, perbedaan yang paling mencolok jelas dari kesiapan kedua wisam ini dalam menerima tamu. Wisma Setia, seperti yang sudahpernah dibahas disini, tampaknya merupakan rumah yang difungsikan sebagai penginapan darurat saat Karimunjawa sedang penuh. Beda halnya dengan Wisma Wisata yang memang berdedikasi penuh sebagai wisma tempat para pelancong menginap. Untuk kamar seharga Rp. 175.000, kami mendapat kamar yang cukup besar, kamar mandi dalam, berpendingin udara, kasur besar twin, ada televisi, luas namun sayangnya tiada sarapan pagi. Kamar yang kami tempati pun bukan kamar biasa-biasa saja. Kamar ini berada di bagian paling depan Wisma Wisata dan tampaknya diperuntukkan untuk tamu-tamu VIP seperti rombongan menteri atau anggota DPR. Wow. Hahaha. Untung saja, harganya masih terjangkau kocek kami. Hehehe. Sebenarnya, bisa saja sich kami memilih kamar yang tanpa pendingin udara dengan harga lebih murah. Namun, teman sekamar saya menghendaki kamar yang berpendingin udara. Yah, saya mengalah dan mengabulkan keinginan dia. Nggak papa lah, sekali-kali ini. Hehehe

Yah, dimana-mana memang ada rupa dan ada harga. Untuk Wisma Wisata, dengan harga Rp. 175.000 ternyata saya mendapatkan kamar VIP A loch. Hehehe. Kamar mandinya bersih, airnya lancar, ada tempat menjemur handuk dan pakaian basah serta ada lemarinya. Lantainya tidak licin dan kamar mandinya terang. Kasur yang kami pergunakan untuk tidur pun bersih dan lebar. Nyenyak sekali tidur di kasur ini setelah seharian penuh beraktifitas di lautan. Keuntungan lain dari Wisma Wisata adalah lokasi. Dibanding penginapan lain, Wisma Wisata ini berlokasi paling dekat dengan pusat makanan dan jajanan. Kalau lapar atau butuh sesuatu tinggal keluar saja. Hingga malam pun, suasana di sekitar alun-alun masih terasa ramai walaupun tidak hingar bingar. Saya masih bisa tidur dengan nyenyak. Justru kalau terlalu sepi, saya malah takut. Hehehe. Kalau malas beraktifitas di luar (maklum, Alun-Alun Karimunjawa kan ramai hanya pada saat akhir pekan saja), maka bisa menonton televisi di dalam kamar walaupun siaran yang disajikan hanya beberapa buah saja yang lumayan (tapi tv kabel loch). Rasanya, seusai beraktifitas panas-panasan dan terkena air laut seharian, saya sudah nggak pengen kemana-mana lagi seusai mandi dan beristirahat di dalam kamar. Dan saya pun jatuh tertidur hingga keesokan harinya. Untuk Wisma Wisata bisa menghubungi Mas Amin di 085290500389.

5 komentar:

  1. iya tuh lumayan harganya. tadi sempet mau tanya, pake AC ? gg makin dingin tuh hhahha lupa kalau lagi di daerah pantai.
    kamar mandinya ngingetin ke daerah Pagilaran, Batang sih yang airnya sedingin es :D

    ReplyDelete
  2. kliatannya suasananya bikin betah ya?
    :)

    ReplyDelete
  3. untuk kamar yang menggunakan AC, TV, kamar mandi dalam, dan luas kayaknya 175.000 juga udah cukup murah ya mas. apalagi di karimunjawa listrik juga agak sulit kan ya.. cuma nyala malem doang

    ReplyDelete
  4. akhir tahun ada rencana liburan,
    mungkin bisa jadi referensi nih

    ReplyDelete
  5. Iya, Karimunjawa termasuk tempat wisata yang all-year-round koq. Kecuali pada saat gelombang tinggi dan nggak ada kapal, Karimunjawa siap dikunjungi setiap saat :D

    ReplyDelete