Apa sich yang ada dalam benak teman-teman soal pulau terpencil? Katakanlah misalnya Karimunjawa yang pulaunya sedang saya jelajahi ini. Pulau-pulau terpencil biasanya pantainya bagus dan pasirnya masih putih ya? Air lautnya bening dan dasar lautnya terlihat jelas harusnya yach? Yah, lupakan soal tersasar di Pantai Duyung di Pulau Kemujan yang pantainya nggak banget itu dech. Sekarang saya berada di Pulau besar Karimunjawa. Saat ini siang hari, saya lapar, capek, dan terpanggang matahari. Kami berada di jalanan yang tidak terlalu lebar, jalan raya penghubung Karimunjawa dan Kemujan. Jalanan ini sepi dan kami tidak tahu dimana Tanjung Gelam yang cantik itu berada. Tiba-tiba saja, pantai pasir putih terhampar di pinggir jalan begitu saja. Akhirnya, kami memberhentikan motor kami dan mencoba untuk menikmati pantai tanpa nama ini sejenak.
Yah, harus saya akui, saya agak lebai sedikit. Alih-alih putih, pasir di pantai ini berwarna agak kekuningan. Fitur pantainya pun tidak terlalu bersih, pantai dengan lebar pasir yang pendek tersebut harus bersaing dengan pohon kelapa, batang-batang pepohonan serta perahu-perahu nelayan yang ditambatkan. Bukan pantai yang memang khusus buat wisata sich, namun bersih dan cukup resik. Kalau ini di dekat Jakarta atau di kota besar sich dijamin sudah penuh dengan anak-anak, keluarga yang piknik sambil menggelar tikar, pasangan muda-mudi bersenda gurau dan berenang, persewaan ban warna hitam, tukang jualan makanan keliling, parkiran mobil, warung rokok, dan pembuat tato serta kepangan. Hihihi. Tapi pantai tanpa nama ini bersih. Bersih dari sampah, dan bersih dari orang sama sekali. Sepanjang mata memandang ke kiri dan kanan arah pantai, tidak ada orang sama sekali di pantai ini. Resikonya juga jelas, tidak ada warung makanan sehingga kami tidak dapat makan siang di tempat ini. Untung ada bekal roti yang dibawa dari tadi pagi. Hihihi.
Pantai tenang ini seharusnya berada di sekitar Tanjung Gelam, namun kami belum melihat ada plang petunjuk jalan menuju Tanjung Gelam sama sekali. Di belakang pantai ini, terdapat Bukit Gajah dan hamparan pohon kelapa sejauh mata memandang. Pantai ini terletak di pinggir jalan raya Karimunjawa, sisi sebelah barat. Ada untungnya juga bahwa pantai ini memiliki fitur sejumlah pepohonan rindang, kami bisa berteduh di bawah pohon sambil menikmati debur ombak. Tempat duduknya pun alami, kami duduk di salah satu batang pohon yang roboh atau di perahu yang ditambatkan di tepi pantai. Apabila memang saat itu tidak terlalu panas terik menyengat, tampaknya saya mungkin mau membuka baju saya dan mencoba berenang di sekitar tempat ini. Airnya luar biasa bersih dan sejauh mata memandang, tampaknya hanya pasir dangkal saja yang ada. Sayang, saya nggak melihat adanya fitur terumbu karang di pantai dangkal ini. Memang pantai buat main air saja tampaknya. Terumbu karangnya mungkin masih berada beberapa ratus meter dari bibir pantai ini. Nggak susah koq mencapai pantai ini dari Kota Karimunjawa, mungkin sekitar 30 menit – 60 menit perjalanan dengan motor ke arah utara. Kalau misalnya mau cari pantai gratisan yang sepi dan lumayan oke, anda boleh coba pantai tak bernama ini. Tapi jangan siang-siang, lumayan bikin gosong juga. Hehehe.
Yah, harus saya akui, saya agak lebai sedikit. Alih-alih putih, pasir di pantai ini berwarna agak kekuningan. Fitur pantainya pun tidak terlalu bersih, pantai dengan lebar pasir yang pendek tersebut harus bersaing dengan pohon kelapa, batang-batang pepohonan serta perahu-perahu nelayan yang ditambatkan. Bukan pantai yang memang khusus buat wisata sich, namun bersih dan cukup resik. Kalau ini di dekat Jakarta atau di kota besar sich dijamin sudah penuh dengan anak-anak, keluarga yang piknik sambil menggelar tikar, pasangan muda-mudi bersenda gurau dan berenang, persewaan ban warna hitam, tukang jualan makanan keliling, parkiran mobil, warung rokok, dan pembuat tato serta kepangan. Hihihi. Tapi pantai tanpa nama ini bersih. Bersih dari sampah, dan bersih dari orang sama sekali. Sepanjang mata memandang ke kiri dan kanan arah pantai, tidak ada orang sama sekali di pantai ini. Resikonya juga jelas, tidak ada warung makanan sehingga kami tidak dapat makan siang di tempat ini. Untung ada bekal roti yang dibawa dari tadi pagi. Hihihi.
Pantai tenang ini seharusnya berada di sekitar Tanjung Gelam, namun kami belum melihat ada plang petunjuk jalan menuju Tanjung Gelam sama sekali. Di belakang pantai ini, terdapat Bukit Gajah dan hamparan pohon kelapa sejauh mata memandang. Pantai ini terletak di pinggir jalan raya Karimunjawa, sisi sebelah barat. Ada untungnya juga bahwa pantai ini memiliki fitur sejumlah pepohonan rindang, kami bisa berteduh di bawah pohon sambil menikmati debur ombak. Tempat duduknya pun alami, kami duduk di salah satu batang pohon yang roboh atau di perahu yang ditambatkan di tepi pantai. Apabila memang saat itu tidak terlalu panas terik menyengat, tampaknya saya mungkin mau membuka baju saya dan mencoba berenang di sekitar tempat ini. Airnya luar biasa bersih dan sejauh mata memandang, tampaknya hanya pasir dangkal saja yang ada. Sayang, saya nggak melihat adanya fitur terumbu karang di pantai dangkal ini. Memang pantai buat main air saja tampaknya. Terumbu karangnya mungkin masih berada beberapa ratus meter dari bibir pantai ini. Nggak susah koq mencapai pantai ini dari Kota Karimunjawa, mungkin sekitar 30 menit – 60 menit perjalanan dengan motor ke arah utara. Kalau misalnya mau cari pantai gratisan yang sepi dan lumayan oke, anda boleh coba pantai tak bernama ini. Tapi jangan siang-siang, lumayan bikin gosong juga. Hehehe.
pantai tak bernama? baiklah *mencatat dengan takzim*
ReplyDeletepantainya keliatan sempit yah mas? tapi memang kok pantai terpencil nggak selalu berpasir putih, bersih, dan indah. kadang kita harus menemui kenyataan bahwa pantai terpencil malah kotor. bukan kotor karena sampah, tapi pasirnya bercampur lumpur.. :D
ReplyDeleteyang di foto itu kapal2 nelayan kah mas? atau bisa disewa untuk keliling?
@Oom Brad : hihihi...monggo dicatet :p
ReplyDelete@Mas Tri : iyah, sempit karena pasirnya gak lebar. namun pantainya cukup panjang. emang nggak bisa main pasir disini. main pasirnya di laut ajah :D
lumpur sih kebetulan ndak ada di pantai ini, neda sama Pantai Duyung itu -_-"
yang ditambatkan itu perahu nelayan. berhubung nggak ada orang sama sekali, saya juga nggak yakin bahwa kapal tersebut bisa disewa. Hihihi... persewaan kapal keliling kayaknya cuma ada di Kota Karimunjawanya saja deh :D
ada layanan bikin kepangan juga ? kreatif ya.
ReplyDeleteseharusnya Mas Lomar nancepin bendera dengan ttd yang menyatakan bahwa pantai tersebut milik Mas Lomar *hhohho ngayal banget, impian jadi penjajah*
ternyata bukan pulau saja yang tak bernama yah.....pantai juga masih banyak yang tak bernama......hehehe
ReplyDeletehihihi....mungkin harusnya ada namanya, tapi ini hanya seonggok wilayah perairan di tepi yang tidak diurusi dengan baik namun sangat layak disebut pantai. Bagaimana dunk? hehehehe
ReplyDeletepantai tak bernama,..
ReplyDeletexixi..
kok lucu yah.
habis, nggak ada penghuninya...hehehe...makanya nggak ada namanya deh :p
ReplyDeletetak bernama ?
ReplyDeletehe2,. kok jadi agak serem yahh,.
apa cuma gak di aksih nama aja biar keren