Masuk Alun-Alun Kayutangan, Malang

Dulu, saya pernah menulis postingan tentang Alun-Alun Kota Malang. Sayang, saya nggak sampai memasuki alun-alun tersebut. Sekarang, dalam perjalanan saya kali keduanya di Kota Malang, saya mencicipi rasa Alun-Alun Kota ini. Namanya juga alun-alun, posisinya terletak persis di tengah kota. Dikelilingi oleh deretan gereja dan masjid serta mall, pasar dan kantor pos, posisi alun-alun sangat strategis sekali. Alun-alun Kota Malang, seperti alun-alun di tempat lainnya, memang dijadikan tempat berkumpul warganya, baik siang maupun malam. Hmm…saya sich nggak mencoba berkunjung ke alun-alun pada malam hari. Saya hanya berkunjung ke alun-alun pada siang hari.
Terletak di wilayah Kayutangan, jantungnya Kota Malang, alun-alun menawarkan fitur taman, tempat beristirahat bagi para warganya. Pada pagi hari, anda bisa menemukan banyak sekali warga yang jogging santai dan lari pagi di seputaran taman yang cukup lebar ini. Pada siang hari, masyarakat Kota Malang banyak yang berekreasi kecil-kecilan ke alun-alun ini sambil membawa pasangan atau anak-anaknya. Alun-alun ini memiliki kolam air mancur yang cukup lebar, kios informasi turis Kota Malang dan sebuah gapura besar yang bagus menurut saya. Agar mensahkan kunjungan anda ke Kota Malang, anda wajib sekali untuk berfoto di depan gapura alun-alun ini. Di alun-alun ini, ada banyak sekali penjaja mainan mulai dari mainan modern hingga yang tradisional seperti gelembung sabun dan balon. Ada pula penjaja makanan ringan anak-anak mulai dari kacang hingga aneka minuman segar yang pastinya nyesss banget kalau diminum siang-siang begini. Untung, rindangnya alun-alun ini membuat taman ini tidak terlalu panas. Rindangnya alun-alun juga membuat tampilan taman ini semakin cantik. Nggak heran, ada seorang bapak fotografer yang sudah agak berumur masih menawarkan jasanya untuk memfoto para wisatawan lokal yang bermain ke alun-alun ini. Buat yang ingin merasakan nostalgia jaman dahulu, coba dech datang dan menjadi klien bapak ini. Seru loch, punya fotografer dadakan. Bapak tersebut memajang beberapa buah foto yang diambil dari beberapa sudut alun-alun. Mungkin bapak tersebut pernah mencicipi masa jayanya ketika di alun-alun yach?
Alun-alun ini juga menjadi rumah untuk para puluhan (mungkin malah ratusan kali yach?) burung merpati. Burung merpati ini tinggal di rumah burung yang banyak berada di sudut-sudut taman. Pada siang hari, mereka memadati salah satu sisi pelataran alun-alun. Nuansanya unik, tidak setiap hari kita bisa menemukan pemandangan seperti ini. Burung merpati ini juga bersahabat. Tidak terlalu takut manusia walaupun jelas saja, begitu didekati mereka pasti akan kabur beterbangan. Banyak sudut-sudut menarik yang bisa dinikmati untuk melewatkan waktu pagi, siang, atau bahkan malam anda di alun-alun. Rasakan dech alun-alun kayutangan dan coba untuk berinteraksi dengan warga lokal. Inilah Malang yang sesungguhnya.

2 komentar: