Makan Siang Pukul 10 Pagi di Rumah Makan Pamangkih, Barabai

Tampaknya sudah merupakan ritual bahwa Travel dari Banjarmasin menuju Palangka Raya harus singgah di Rumah Makan di PulangPisau untuk makan siang. Seperti pada siang itu, waktu baru saja menunjukkan pukul 10 pagi, namun kendaraan travel saya berhenti di daerah Barabai, yakni di Rumah Makan Pamangkih, di tengah-tengah PulangPisau. Disini, penumpang semuanya turun untuk menuntaskan hajat atau makan siang. Waktu istirahat yang diberikan sekitar setengah jam lamanya. Setelah buang air kecil di kamar kecil yang unik karena bagian atasnya dilapisi oleh cermin, saya segera masuk ke rumah makan tersebut, yang ternyata unik juga karena berlapis cermin dan lampu warna-warni, setelah sebelumnya puas berfoto-foto di halaman depan rumah makan yang merupakan potongan hutan. Sebagai informasi, makan di Kaliman tampaknya anda harus pintar menyiasati agar tidak membayar lebih daripada yang anda makan. Jangan bayangkan rumah makan ini adalah rumah makan atau warung tegal dengan aneka macam lauk yang murah harganya sehingga anda bisa memesan berbagai macam lauk dengan harga murah. Rumah makan Pamangkih maupun rumah makan lainnya di seputaran Kalimantan adalah rumah makan makanan laut (seafood) seperti ikan, udang, cumi, kerang, lobster dan sejenisnya. Apabila ingin memesan makanan, saya sarankan sebaiknya memesan satu buah lauk utama saja dan minuman. Mengapa demikian? Hal ini berkaitan dengan harga lauk utamanya saja sudah cukup mahal. Rata-rata lauk utama berharga Rp. 10.000. sebagai contoh, yang khas dari Kalimantan tengah adalah Ikan Patin-nya. Oleh karena itu saya hanya memesan Ikan Patin bagian perut saja plus es teh manis. Ketika dihidangkan, di meja saya tersaji nasi, minuman, ikan patin dan tentu selalu beserta menu yang kita pesan adalah sayur getuk. Masih ingat sayur getuk ini di Rumah Makan Kaganangan, banjarmasin lalu?
Saya sendiri sudah cukup kenyang menghabiskan Ikan Patin tersebut, dan saya bersyukur sudah belajar dari pengalaman dari Banjarmasin untuk tidak lapar mata memesan beraneka macam menu yang ujung-ujungnya tidak saya habiskan. Untuk seporsi Ikan Patin, Nasi, Es Teh Manis, dan Sayur Getuk, total saya menghabiskan Rp. 15.000. biaya ini tidak termasuk dalam biaya perjalanan travel, jadi persiapkan uang nada disini. Menu lainnya yang dapat dipilih dan cukup menggiurkan adalah udang Galah yang besar-besar, ikan-ikanan dari jenis yang berbeda (ikan menempati varian terbanyak di rumah makan ini) hingga telur dengan bumbu pedas.
Di rumah makan ini, selain digunakan sebagai lokasi beristirahat, juga terdapat pedagang makanan ringan, minuman, buah-buahan segar dan pisang yang hijau-hijau digantung di pohon. Puaskan diri anda mencicipi dan mencecap bumi PulangPisau disini karena setelah kendaraan berlanjut, anda tidak akan berhenti lagi kecuali anda telah tiba di Palangka Raya. Di seberang jalan, anda bisa menemukan jalan setapak kayu ulin, rumah makan lainnya yang berbahan dasar kayu ulin dan atap Rumah Betang, hingga derasnya arus penetrasi teknologi yang terbukti dengan spanduk maupun baliho berbagai provider telekomunkasi selular di kiri maupun kanan jalan yang jelas-jelas merusak pemandangan hutan perawan yang cantik. Yuk, angkat kembali pantat anda dari nyamannya PulangPisau, kita menuju Palangka Raya.
Adakah yang menyadari keanehan ini? Pamangkih adalah sebutan untuk salah satu masyarakat yang hidup di Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Sedangkan Barabai adalah salah satu kota yang juga terdapat di Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Jadi, dimanakah kita berada saat ini? Di Kalimantan Selatan atau di pedalaman PulangPisau?

2 komentar:

  1. hai.. aq lg nih, aailiss..
    sayangnya pas ke kalimantan kamu belum coba pepes telur ikan ya?
    enak lo bro, terbuat dari telur ikan sungai, bisa dri ikan baung (sejenis patin, tapi beda), atau telur ikan gabus yang diberi campuran kepala parut, rajangan bawang merah, cabe merah dan tomat (bisa juga belimbing wuluh atau asam)yang kemudian dipepes dan di bakar diatas bara arang...
    Rasanya? jangan tanya, gurih bo... Biasanya ikannya dibuat masakan lain tersendiri, bisa digoreng, di bakar atau dibikin sayur asem (semacam garang asem). nah kalo kebetulan ikannya ada telurnya, bonus deh.. Bisa dibikin pepes yang aq bilang tadi...
    So, lain kali ke Kalimantan,cari aja pepes telur ikan ya bro...

    ReplyDelete
  2. hueheuhue...sayangnya sekali lagi seiring dengan keterbatasan waktu, gak bisa coba2in segala macam keunikan Kalimantan. hhh...yah, there is always be another lah...hehehehe...thanks banget nich buat infonya...=) siap deh kita keliling pedalaman borneo lain kali...^^

    ReplyDelete