Hampir cliché dan klasik seperti kota-kota besar di Indonesia, Palangka Raya memiliki masalah umum yang berkaitan dengan ketertiban dan kebersihan. Di beberapa sudut atau kali kecil yang mengalir menembus kota, tumpukan sampah atau genangan sampah terlihat bersarang dan terlihat sedikit menjijikkan. Untuk kali yang mengalir di depan Dandang Tingang misalnya, tumpukan sampah bermuara di jeruji got sementara air di sekelilingnya berwarna hijau cerah terang (spring green) yang mungkin entah berasal dari pepohonan atau entah apapun itu. Namun, memang, hijaunya air terlihat masih cukup organik dan tidak terlalu menjijikkan seperti air kali hitam yang ada di Jakarta.
Di sudut Jalan Yos Sudarso bahkan di beberapa sudutnya atau bahkan di depan plang nama perkantoran dinas pemerintahan yang tidak terusik, tumpukan sampah terlihat menggunduk dan cukup menganggu. Beberapa diantaranya bersembunyi di antara rumput liar yang cukup tinggi dan kurang terawat. Beberapa sampah tersebut bahkan ada berupa kulit kepiting, udang dan kulit buah serta tentu saja plastik pembungkus makanan atau kardus rokok. Cukup miris juga mengingat kota ini mendapat julukan Kota Cantik walaupun masih dalam arti kiasan. Namun, secara umum dan garis besar, kesan cantik kota ini memang sudah melekat. Hanya saja, tetap perlu pembenahan dan perawatan terus menerus agar kesan cantik tidak semata-mata menjadi slogan semata. Ayo, masyarakat Palangka Raya, yuk kembalikan cantiknya Kota Cantik ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment