Sempatkan diri untuk menjelajah kota ini, anda akan menemukan beberapa plat unik yang mungkin hanya dapat anda temukan di kota ini. Plat-plat tersebut mencirikan kota Palangka raya ataupun memang ada sesuatu di balik plat-plat tersebut. Misalnya, plat pertama yang terdapat di Jalan Yos Sudarso. Papan tersebut bertuliskan “Mari Kita Utamakan Bahasa Indonesia”. Dilihat dari tingkat ketuaan papan tersebut, tampaknya papan tersebut sudah berdiri semenjak Kota Palangka Raya akan atau sudah dijadikan (terlihat dari karat-karat pada sisi bingkai plang tersebut). Yang terpikirkan ialah, entah Bahasa Dayak dan bahasa daerah lainnya memang cukup populer di Palangka Raya pada waktu itu sehingga pemerintah daerah dan kota mencanangkan pembuatan plang tersebut, atau memang mereka kehabisan ide untuk kata-kata dalam sebuah plang? Yang kedua ini kayaknya nggak mungkin yach. Jadi, anggap saja bahwa masyarakat Palangka Raya banyak yang menggunakan bahasa lokal (seputaran Jawa Timur) dan Bahasa Dayak asli Kalimantan Tengah. Sebagai informasi, bahasa lokal Palangka Raya dan sekitarnya sangat beragam, mulai dari Dayak Ngaju (paling banyak), Dayak Katingan, Dayak Rungan, Dayak Ma’anyan, Dayak Ot’danum, Banjar, Dayak Malayik, Bakintai, Tamuan, Sampit, Jawa dan banyak lagi.
Yang kedua adalah plat KH. Kalimantan Tengah adalah salah satu propinsi terbesar ketiga di Indonesia (setelah Papua dan Kalimantan Timur). Untuk ukuran sebesar itu, plat nomor yang digunakan hanya satu buah saja, yakni KH. Dari Matua sampai Bermaung, dari Tanjung Puting sampai Tanjung Topos semuanya menggunakan plat kendaraan KH. Pokoknya, plat KH adalah kebanggaan sekaligus identitas Kalimantan Tengah. Nah, salah satu plat di jalan utama di Palangka Raya juga mengusung tema ini. Plat tersebut berbunyi “Saya Bangga Pakai Kendaraan Plat Nomor KH dan Bayar Pajaknya”. Di bawah plat tersebut terdapat sebuah gambar mobil dengan plat XX sekian beralih menjadi plat KH sekian. Yang tampak dari plat ini adalah pemerintah kota dan propinsi mengharuskan agar warganya tidak lupa membayar pajak dan mengharuskan semua kendaraan yang berada di wilayah Kalimantan Tengah berplat KH (dan membayar pajak tentunya). Mungkin banyak juga warga yang membandel ga mau pake plat KH agar bebas pajak…hehe.
Satu lagi, ada plat bagus yang memang sudah lumrah berdiri di lokasi wisata. Di bundaran besar Palangka Raya, terdapat satu buah plang papan besar yang berisi peta Kalimantan Tengah dan objek-objek wisata di semua kabupaten dan kotanya. Tak lupa, saya berfoto juga dengan plang ini. Ini menjadi semacam keharusan, dimana orang yang ingin berkeliling Kalimantan Tengah sebaiknya melihat papan ini terlebih dahulu (dengan kata lain, mampir dong ke Palangka Raya).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment