Seperti biasa, kegiatan umum yang dilakukan di pantai adalah berjalan-jalan di tepi pantai atau berenang di pantai. Pagi itu, sesuatu yang berbeda tampak terlihat di bibir pantai bagian kanan atau sedikit lebih utara dari Lippo Carita. Tampak sejumlah benda berwarna bening dengan bentuk bulat terdampar di pasir dalam berbagai ukuran dan berdenyut-denyut. Apabila diamati, dalam beningnya benda bulat tersebut terdapat formasi sejenis tanda plus yang sisinya rounded. Ya, ubur-ubur menginvasi pantai Carita di pagi hari.
Ubur-ubur yang ditemukan pagi itu adalah ubur-ubur umum yang banyak di perairan di seluruh dunia, termasuk Indonesia untuk laut yang beriklim hangat dan tropis. Aurelia aurita dan variannya Aurelia sp. tampak di bibir pantai Teluk Carita, terdampar di pinggir pasir sambil berdenyut-denyut tanpa harapan untuk dapat kembali lagi ke laut karena air sedang surut sehingga mereka tinggal menunggu waktu kering saja dan mati di pinggir pasir. Walaupun dikenal tidak mematikan, namun Aurelia aurita memiliki sedikit bisa yang cukup membuat gatal ataupun perih di kulit saat terkena sengatnya. Beruntungnya, bagian yang tampak bening dan rata tersebut adalah bagian atas dari ubur-ubur dan tidak memiliki nematocyst sehingga manusia cenderung tidak terkena sengatnya apabila kebetulan menginjaknya karena fisik ubur-ubur ini kurang kasat mata sehubungan dengan warna beningnya. Bagian bawah dari ubur-ubur yang berbentuk tentakel dan mengandung nematocyst-lah yang berbahaya ketika bersentuhan dengan kulit manusia. Pada beberapa jenis ubur-ubur, seperti Kapal Perang Portugis, sengat dan racun yang dihasilkan mampu membunuh manusia!
Apabila Aurelia aurita dibalik, barulah anda melihat bagian sengatnya yang pada pagi itu sudah ternodai oleh pasir. Kehidupan masih ada di ubur-ubur tersebut karena ia masih berdenyut. Sangatlah tidak mungkin untuk mengembalikan ubur-ubur tersebut ke laut karena jumlahnya sangat banyak dan terdiri atas berbagai ukuran, mulai dari yang diamternya sekitar 1-2 senti saja hingga yang berukuran 10-15 senti yang cukup besar dan cenderung menakutkan. Di sisi lain, apabila anda pernah makan di restoran chinese, maka ubur-ubur adalah salah satu menu yang cukup menjadi andalan untuk disajikan, biasanya dengan, bebek peking, wijen dan minyaknya dan cabai merah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Wah.. baru tau nih, ubur-ubur terdampar di pasir pantai.. di tempat saya pantainya curam.. sehingga tidak pernah melihat ubur-uburterdampar.. Nice pic :-)
ReplyDeleteSalam kenal....
hehehe...saya juga kaget. waktu mau berenang, tiba2 ubur ubur memenuhi pantai *jadi syerem*, alhasil nyari bagian lain di pantai yg bersih dari ubur-ubur deh *menghindari sengatan*
ReplyDeleteTapi Aurelia aurita ini endemik seluruh dunia c...jadi harusnya di KalTim juga ada koq...:)
salam kenal juga....:)
lucu bgt ubur2 itu.enak gak ya kalo dimakan?
ReplyDeletedulu waktu kecil, rumah saya dekat pantai.jd gak asing lagi ama ubur2.ayo mas ke kalimantan lg.:-)
hehehehe.....yang diolah jadi chinese food itu kalo gak salah ubur ubur jenis ini...menurut ku sich enak...hehehe...yup^^ ditunggu yach kunjungan ke Kalimantan lagi......hehehe...baru tiga bulan lalu dari Kalimantan, jadi abis in kaenya mau lanjut daerah lain lagi...hehehe
ReplyDeletelucu c emang, apalagi pas saat mereka berenang. Tapi, sekali kena sengatannya...wadooowww
hello.. salam kenal ya..
ReplyDeleteaku indra..
ku berasal dari palembang..
aku senang banget membaca blog kamu..
moga kita bisa menjadi teman ya
Salam kenal Indra dari Palembang.
ReplyDeleteCak Mano? mudah2an bae2 sajo yah...:D
iya...thanks udah dateng dan senang baca blog saya :) yup, mudah2an bisa jadi teman yang baik yah :)
salam kenal