Belanja Di Pasar Sukawati Lama Di Guwang

Pasar Sukowati yang saat ini eksis sebenarnya berjumlah dua buah. Pasar Sukowati lama dan baru. Pasar Sukowati yang lama terletak di Guwang dan pasar yang baru terletak beberapa ratus meter dari yang lama ini ke arah utara, menuju Ubud. Namun, dalam persepsi masyarakat umum, apabila term Pasar Sukowati disebut, maka rujukannya ialah Pasar Sukowati yang berada di Guwang. Pasar Sukowati Guwang ini katanya jauh lebih tradisional dan lebih ethnik dibanding yang baru selain tentunya lebih murah dan harga yang dimilikinya bersaing. Saya sendiri, hampir tidak pernah berkunjung ke Pasar Sukowati baru sebab baik para tour guide maupun travel agent selalu singgah di lokasi ini. Selama tiga kali kunjungan saya ke Bali, Pasar Sukowati Guwang ini selalu tidak pernah luput dari kunjungan. Secara umum pun dapat dikatakan bahwa bentuk fisik dari kedua pasar ini berbeda. Pasar Sukowati baru sangat berciri pasar, terutama dengan plang nama besar dan bangunan utama yang menyebar di sisi kanan dan kiri serta berlantai dua. Sementara itu, Pasar Sukowati Guwang cenderung menyerupai deretan kios di dalam suatu kompleks (karena di depannya terdapat sebuah gapura pura).
Pasar Sukowati Guwang sebenarnya memiliki luas area yang cukup besar. Namun, terkadang begitu sampai di area depan saja, anda sudah dijejali dengan tawaran yang sangat-sangat menggoda dari para ning-ning SPG yang menawarkan produk mereka dengan harga sangat miring. Ya, kata kunci di pasar ini adalah "miring" dan "sangat miring"! Karena anda sudah dijejali oleh berbagai jenis produk, biasanya anda tidak akan berlanjut sampai ke areal belakang berhubung sebagian besar produk yang ditawarkan adalah produk yang sama. Sebagian besar produk yang ditawarkan adalah produk sandang seperti kaos, baju tidur, baju Barong yang sangat khas Bali, ikat kepala, sarung Bali, seprai, bed cover, selendang Bali, dan celana pantai hingga ke produk yang non-sandang namun tetap berciri Bali seperti lukisan pemandangan, topeng, minyak wangi, aromaterapi, ukiran-ukiran, pahatan, karya seni, karajinan tembikar dan tanah liat serta mainan anak-anak tradisional. Ya, Pasar Sukowati Guwang ini sangat memanjakan mata anda terlebih bagi anda yang gemar belanja akan produk murah dan menarik, dan tentunya tradisional dan etnik. Bagi anda yang membeli dalam jumlah besar, silahkan, jangan takut dan segan untuk menawar. Terlebih bagi anda yang berbudget pas-pasan, sesama budget traveller saya akan berbagi tips, bahwa produk tersebut bisa ditawar hingga mencapai 50% dari harga jualnya. Kuncinya adalah menekan terus dan tawar paling tidak sepertiga dari harga asli suatu produk. Memang cara ini tidak selalu tepat untuk semua varian produk, namun secara umum bisa. Misalnya Perangkat aromaterapi yang berharga RP. 45.000 bisa saya bawa pulang dengan harga Rp. 15.000 saja. Kuncinya dalkah sabar, sungguh-sungguh dan beberapa trik seperti pergi ketika harga yang diajukan tidak sesuai keinginan. Tetapi, tetap saja, jangan terlalu ekstrim menawar gila-gilaan, bisa bisa anda malah tidak diladeni oleh para ning tersebut. Untuk kaos dengan bahan biasa bercorak Bali, umumnya masih bisa didapat dengan harga Rp. 10.000 saja (dibuka dengan harga Rp. 12.000 - Rp. 20.000).
Telusuri bagian belakang pasar, maka anda mungkin akan mendapat barang-barang yang tidak anda duga duga dan unik serta bisa menjadi oleh-oleh yang menarik untuk rekan maupun sanak keluarga anda di rumah. Di depan areal kompleks sendiri adalah kompleks pangan dengan komoditi utama seperti buah-buahan (jeruk, salak, duku), kacang dan penganan khas Bali seperti brem dan makanan kecil lainnya. Kunci dari berbelanja di sini adalah sungguh-sungguh dalam menawar. Apabila memang tidak berniat membeli, sebaiknya hindari tawar menawar karena itu sama saja anda tidak menghormati para Ning dan Bli tersebut. Selesai membeli, harapannya ialah kedua belah pihak terpuaskan dengan traksaksi yang baru saja digagas. Segera, setelah para Ning dan Bli tersebut menerima uang anda, tak lupa mereka menepuk-nepukan uang mereka ke produk dagangan mereka dengan maksud agar laris dan laku. Suatu ritual yang unik! Mereka pun tidak segan-segan membagikan kartu nama mereka apabila anda ingin menjadi pendistributir produk mereka di Jakarta. Mereka akan terlihat sangat senang sekali apabila bertemu turis yang gemar belanja apalagi sampai merekomendasikan lokasinya kepada teman-temannya, syukur-syukur bisa menjadi distributor. Sedikit bocoran, harga produk yang sama akan berharga paling rendah di loaski ini dibanding beberapa pasar tradisional lain yang ada di seluruh Bali (saya sudah melakukan sedikit uji terhadap beberapa pasar tradisional di Bali). jadi, jangan lewatkan kesempatan ini apabila anda berada di Guwang. Segera parkir kendaraan anda dan ajaklah rekan anda beramai-ramai berbelanja di Sukowati!

4 komentar:

  1. hemmmm layak utk dikunjungi kalo ke bali nanti.tp kapan?hikss

    pasar sukowati ini kayak Citra Niaga di Samarinda pusat oleh2 juga.ato kalo di kalsel, di cahaya bumi selamat kota martapura.

    ReplyDelete
  2. hehehe...actually, ini merupakan sejenis kunjungan wajib kalau ke Bali....

    kalau gak belanja ke Sukowati, pasti deh rasanya ada yang kurang :P

    rela deh boros demi beli barang2 yang mengudang salero ini...:D

    ReplyDelete
  3. Salut yach buat travelingnya. Pengan ikutan donk he..he. Good2. Kapan2 jalan2 ke Tana Toraja yach. Dan ikut memposting Tana Toraja. Blognya keren en informatif salut banget. Good luck

    ReplyDelete
  4. Halo Tian!

    senang deh dipuji puji sama kamu :) makasih yah udah mau mampir ke blog ini :)

    btw, Tian dari TaTor? info aja, sekitar bulan september nanti aku mau ke Makassar. Masih dalam pertimbangan sich mau ke Tator atau ngga. Harusnya sih kesana yah kalau ngga bakalan rugi, hehehe...

    Dulu udah pernah ke Makassar karena ada saudara merit, tapi gak ke TaTor. Maunya sih ke TaTor pada september ntar, tapi berhubung saya nggak sendirian, menyatukan lokasi tujuan yang semuanya mau yang sulit. Hehehe...saya sih berharap banged bisa ke TaTor. :) Salam dan sukses juga untuk Tian.

    ReplyDelete