akhirnya, setelah berjejal jejal di dalam bus Kalideres - Labuan, ditawarin angkot oleh calo calo terminal Labuan(*jurus menangkal serbuan nyamuk*), naik angkot hitam ke Pasar Labuan(Rp. 3.000), dan lanjut angkot lagi ke Jalan Raya Anyer - Labuan(Rp. 6.000, mestinya sich cuma Rp. 3.000 tapi kata si Abang, jaraknya kejauhan!), saya tiba di Lippo Carita. Akhirnya! So relieved sekali melihat bentuk fisik hotel ini. Hm... tampaknya saya akan bermalas-malasan saja.
Ya, akhirnya saya tiba di Lippo Carita, perasaan capai, lesu, lelah dan tidak bersemangat yang tadi hinggap pudar sudah. Sebenarnya dengan melihat deburan ombak pun, hati kecil ini sudah ingin berdansa dansa. Hotel ini secara umum bentuknya memanjang dari utara ke selatan, hampir menempati sebagian besar Teluk Carita. Di bagian utara adalah bangunan apartemen, sedangkan di bagian selatan yang menuju arah Tanjung Lesung adalah bangunan hotel. Perbedaannya keduanya tidak diketahui secara jelas oleh saya, namun saya mendapat tempat di apartemen. Bangunan fisiknya pun cenderung sama dari ujung-ujung ke ujung, bangunan gaya mediteranian dengan cat warna-warna pastel berlantai 4 (total kurang lebih ada sekitar 50 resort x 4 lantai x 4 flat).
Jalanan siang itu benar-benar sepi. Entah apabila tidak ada angkutan umum, mungkin jalan tersebut akan lenggang sama sekali. angkutan umum pun hanya sesekali melintas di jalan tersebut. Persis di depan hotel sedikit ke arah utara, terdapat Hotel Wira Carita yang tampaknya abandoned, tidak digunakan. SIsanya di arah selatan terdapat beberapa rumah makan yang tutup, taman bermain yang tutup, warung jualan yang buka (satu-satunya yang buka!). Entah saya tidak dapat membayangkan bagaimana jadinya apabila tidak ada warung tersebut.
Diantara apartemen dan hotel terdapat sebuah kolam renang yang seharusnya merupakan komplimentari untuk 5 orang apabila saya memiliki kartu pemilik. Namun sayang, pemilik hanya memberikan sebuah kunci saja sehingga niat saya untuk bermain di kolam yang cantik tersebut sirna sudah (masuknya Rp. 25.000! Ogah, mendingan maen di depan pantai, gratis!) Penjagaan yang cukup baik tampak di depan area Lippo, terbukti dengan pintu masuk yang hanya ada satu di detiap hotel atau apartemen saja sehingga akses keluar masuk bisa terkontrol dengan baik. Berfoto-foto dengan deretan apartemen pun menjadi sesuatu yang menarik. Suasana mediterania akan terbangun begitu anda berfoto disini.
Kamar yang tersedia di setiap lantai pun berbeda-beda jenisnya. Namun secara umum, hanya ada dua jenis yakni Studio dan 2 bedroom. Penampakan fisik keduanya tidak jauh berbeda. Fasilitas di setiap kamar juga mencakup dapur, ruang tamu, ruang makan dan kamar mandi tentu saja, serta balkon untuk menikmati suasana pantai dari atas flat. Saluran TV mampu menampilkan siaran parabola dengan TV berlangganan. Bahkan, sebagai komplimen, terdapat satu buah galon aqua. Tidak lupa, kulkas pun tersedia di sisi dapur, mencakup piring-piringan, mangkok, gelas, sendok dan garpu. Sementara untuk kamar sendiri, peralatan yang disediakan cukup komplit, mulai dari lemari pakaian, meja rias, cermin, dan kasur yang menurut saya, cukup nyaman (jadi pengen bawa pulang!hehe...). Yah....jangan lama-lama di flat sich harusnya. Begitu matahari semakin tenggelam ke peraduan, segera kenakan pakaian pantai anda, dan siap siap memacu kaki anda menuju pantai. Yuk jebar jebur di Teluk Carita. (Di sepanjang pantai ada beberapa penjual makanan, cuma harus hati-hati agar tidak ditipu dengan membayar biaya makanan yang sangat mahal-terutama ibu-ibu yang berniat memasakkan makanan untuk anda)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment