Saya begitu menikmati jalan-jalan di Kota Malang pada malam hari. Jangan salah, Malang malam hari menyenangkan dan ramai, nggak sepi dan tidak berkesan menyeramkan. Banyak spot-spot menarik yang bisa dikunjungi bahkan sampai malam. Dalam hal ini, Malang nggak jauh berbeda dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Walaupun banyak tempat cenderung agak gelap karena penerangan terbatas namun hal tersebut nggak menyurutkan niat jalan kaki saya untuk melihat-lihat Malang pada malam hari. Satu hal saja yang perlu diantisipasi kalau anda jalan-jalan pada malam hari : bawalah jaket. Dinginnya malam hari di Malang lumayan bikin badan menggigil. Maklum, Malang dikelilingi gunung. Kalau malam ya suhu kotanya menurun dratis, cenderung dingin malah.
Pertama, buat pecinta fotografi, situasi di sekitar bundaran utama kota ini pasti menarik banget untuk dijadikan tempat foto-foto. Balai Kota Malang dan gedung-gedung di sekitarnya bersinar terang berwarna-warni sehingga pemandangan menjadi cantik. Nggak hanya gedung dan Balai Kota Malang, Monumen Tugu dan lampu-lampu di sekitar taman pun menyala cantik. Terang banget dech. Ditambah dengan kendaraan yang berseliweran malam hari (masih ramai loch, hati-hati kalau menyebrang!), makin berkelap-kelip lah Malang malam hari.Kedua, untuk pecinta kopi, ada banyak spot menarik di kota ini yang bisa disambangi untuk memuaskan keinginan anda ngopi. Pilihannya? Beragam! Mulai dari pinggir jalan ala kaki lima warung kopi sederhana sampai café mahal yang terletak di daerah keren. Pilih yang mana? Yak, silahkan lihat kantong anda masing-masing. Salah satu tempat ngopi yang terkenal di Malang adalah Java Dancer yang terletak tidak terlalu jauh dari bundaran utama Kota Malang. Secara sekilas saja, tempatnya sudah bisa bikin ngeri (dompet) saya. Java Dancer ini bergabung dengan Hotel Kartika Kusuma. Minuman yang dijual disini mulai dari belasan puluh ribu saja. Kalau malam hari, tempat ini penuh dengan anak muda yang nongkrong sambil ngobrol dan menyeruput kopi favorit mereka. Nggak kalah menariknya, ada satu buah kedai kopi yang terletak di Jalan Trunojoyo (dekat dengan Stasiun Malang) yang lebih cenderung bergaya kaki lima. Kalau tadi di Java Dancer tidak masuk budget anda, mungkin tempat ini bisa menjadi pilihan. Selain kopi, kedai lesehan ini juga menjual roti bakar dan wedang. Harganya sangat bersahabat buat saya. Roti bakarnya saja seharga Rp 4.000an lalu kopi dan wedang mulai dari Rp. 2.000 saja. Dengan harga sekian saja sudah bikin perut saya yang kerontjongan kembali terlelap. Hihihi...Yah, memang dimana-mana ada uang ada rupa yach. Kalau di Java Dancer ada sebuah pondokan antik dengan patung para Punakawan dimana-mana, kalau kedai lesehan ini merupakan sebuah rumah biasa yang difungsikan menjadi sebuah warung kopi malam hari, lengkap dengan banyak kursi dan meja panjang. Soal rasa, sama enaknya dengan kopi manapun yang pernah saya minum. Hanya saja, mungkin karena malam itu cukup ramai, pesanan saya agak lama dibuat jadinya. Kalau di Java Dancer, orang-orang sambil ngopi sambil ngobrol dan duduk lama-lama, di kedai lesehan ini orang-orang tampaknya tidak berminat untuk duduk lama-lama. Begitu pesanan mereka datang, mereka menyeruput kopi dan memakan pesanan. Tidak lama, setelah ngobrol-ngobrol sedikit, mereka beranjak. Seperti itu.
Ketiga, untuk yang tidak bisa putus dari dunia maya, warnet-warnet disini beroperasi hingga malam hari. Ada sejumlah warnet yang buka sampai cukup malam (suara bising game onlinenya bahkan sampai terdengar ke depan waktu saya melintas!). sejumlah warnet ini berada di jalan Basuki Rachmat, salah satu ruas jalan di malang yang cukup ramai walau malam sudah menjelang. Harga perjam warnet-warnet disini pun cukup bersahabat, mulai dari Rp. 4.000. Warnetnya sendiri menurut saya juga cukup unik, menggunakan bangunan lama yang sedikit dialihfungsikan namun tidak merusak bentuk bangunan itu secara keseluruhan.Keempat, untuk yang mau belanja malam hari. Ada satu supermarket bagus yang terletak di Jalan Semeru, persis di sebuah bundaran. Walaupun daerah sekitar supermarket ini gelap karena kurang pencahayaan namun supermarket ini saya bilang bagus karena hampir sebagian besar menjual bahan-bahan pembuatan kue dan roti. Nama supermarket ini adalah Lai-Lai (warna terang yang mencolok di salah satu sudut jalan yang gelap membuat anda tidak akan bisa tidak ngeh melewati supermarket ini). Namanya saja "Lai-Lai, Market Buah". Anda nggak perlu nebak lagi donk apa sich yang dijual oleh supermarket ini? Memang, buah menjadi salah satu komoditas utama di supermarket ini selain bahan-bahan pembuat kue (yang saya yakin pasarnya besar sekali karena pembuatan kue-kue tradisional dan kue Belanda masih banyak dilakukan di Malang ini oleh para industri rumahan). Saya senang datang ke supermarket ini karena banyak bahan-bahan pembuatan kue yang agak ajaib dan jarang saya lihat ternyata bisa ditemukan di supermarket ini. Memang, sebagian besar bahan pembuat kue yang dijual merupakan barang import. Namun, beberapa yang umum seperti tepung dan mentega sudah menggunakan produk lokal. Untuk saya yang menggemari pembuatan kue, kunjungan ke supermarket ini sungguh sangat menyenangkan. Tiba-tiba jadi ingin membuat roti. Hehehe…
Terakhir, untuk para manusia kelaparan yang menggelandang mencari sesuap makanan agar bisa memuaskan dahaga perut ini. Ada banyak tempat-tempat menarik untuk menghabiskan malam sambil menikmati kue-kue unik. Salah satu kue yang menjadi trade mark kota ini adalah Pia Mangkok di Jalan Semeru. Pia mangkok, walaupun tidak terlalu terkenal seperti Apel dan Cwie Mie, adalah salah satu trade mark Malang yang dibawa keluar ke sejumlah kota seperti Surabaya. Kalau anda ke Malang, wajib banget hukumnya membeli pia ini untuk oleh-oleh. Tambahan, pia ini banyak varian rasa untuk pengisinya. Sayangnya, Pia Mangkok ini tutup tidak terlalu malam. Sekitar jam 6-7 sore, tokonya sudah tutup. Saya harus menanggung kekecewaan ketika lebih malam sedikit berkunjung ke Pia Mangkok ini. Nah, alternatifnya dan justru menjadi tempat yang menarik untuk melewatkan malam adalah Und Corner yang terletak di Jalan Kahuripan (bersebelahan persis dengan Hotel Tugu). Und Corner ini juga berseberangan persis dengan Java Dancer, jadi dekat sekali dengan bundaran Monumen Tugu. Und Corner buka sampai jam 11 malam jadi anda nggak perlu kuatir toko ini tutup padahal anda masih kelaparan mencari makanan. Yang khas dari Und Corner adalah kue-kue Belandanya, es krim dan buah-buahan. Komplit yah? Nggak hanya itu saja, Und Corner juga menjual oleh-oleh khas Malang. Mana tempatnya cukup sepi lagi, asik banget buat menghabiskan malam hari di Und Corner ini bersama teman sambil ngobrol (interior ruangannya yang jadoel memang asik buat tempat foto-foto). Yah, sekali ini saja deh lupain diet dan makan kue-kue enak Und Corner di malam hari. Dijamin, anda langsung jatuh cinta sama Malang pada suapan pertama. Hehehe…
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment