Kalau anda berjalan kaki (atau naik kendaraan) dari arah Tunjungan Plaza ke Jalan Pemuda (Gubernur Suryo), pasti akan bertemu dengan patung yang besar ini di sisi kanan jalan, dikelilingi oleh rerimbunan taman. Inilah Patung Gubernur Suryo, gubernur Jawa Timur periode masa perebutan kemerdekaan dari tangan penjajah, gubernur yang memimpin serta memajukan Jawa Timur (buktinya, beliau sampai dibuatkan patungnya segala).
Kalau malam hari, patung ini akan berpendar kekuningan disinari cahaya lampu yang tersebar di sekitar taman. Taman ini cukup terang untuk dikunjungi, walau pada malam hari sekalipun. Pada siang hari, patung ini memandang lurus ke arah kediaman Gubernur Jawa Timur, berdiri tegak memandangi kendaraan yang padat berseliweran di Jalan Pemuda (Jalan Pemuda adalah jalan satu arah saja).
Lumayan banget ada taman ini, bisa berteduh di teriknya matahari Surabaya di siang bolong. Seperti yang saya jumpai pada pagi tersebut, sejumlah anak TK bermain dengan riangnya di pelataran yang agak rimbun, dekat dengan bagian bawah pedestal patung. Patung ini memang dikelilingi taman dengan bebungaan warna-warni dan pepohonan. Selain patung, di bagian taman ini banyak papan reklame unik yang berisi seruan seperti misalnya : “Jauhkan Anak-Anak Kita Dari Eksploitasi dan Kekerasan” dan sebagainya. Di bagian kaki fondasi patung, ada sejumlah air mancur kecil yang mengelilingi patung.
Patung Gubernur Suryo ini terbangun pada tahun 1979, tepat diresmikan pada hari Pahlawan, 10 November. Di bagian pedestal patung ini terdapat potongan pidato Pak Suryo yang berjuang membakar semangat pemuda kala itu untuk tidak takut kepada penjajah dan terus berjuang hingga penghabisan. Potongan pidatonya antara lain untuk tidak takut kepada pihak Inggris yang mengultimatum kita.
Sambil sejenak berfoto di patung ini, saya mengamati lokasi ini ternyata juga dijadikan sebagai tempat bermain bagi anak sekolahan, tentu, dengan didampingi oleh gurunya. Mungkin kegiatan makan siang di taman ini juga diperbolehkan kali yach asal tetap menjaga kebersihan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment