Pemandian Tirta Nirwana Songgoriti

Gapura Pemandian Tirta Nirwana menghiasi pintu masuk pemandian ini. Dari gapura besar ini, tinggal susuri jalan ke arah gapura candi buatan. Disinilah pintu masuk pemandian Songgoriti berada. Sebelum masuk, saya kembali mengalami kejadian lucu. Saya disapa oleh bapak-bapak dengan bahasa Inggris namun berlogat Jepang. “This is swimming pool, ne”. “You can bathe here, ne”. Dengan senyum lebar dan gigi meringis, saya jawab “Pak, saya orang Jakarta” yang akhirnya disambut dengan “Oalah…tak kira wong Jepang”. Sambil tertawa kecele ia berlalu. Haha…
Sebelum masuk ke dalam, banyak sekali ukiran-ukiran menarik berwarna-warni bertemakan topeng masa Hindu-Bali di sepanjang dinding yang melingkari tempat pemandian ini. Selain itu, ada sebuah pohon beringin besar di tengah-tengah pelataran parkir, lengkap dengan akar-akar gantungnya. Saya tidak menjumpai adanya candi yang konon kabarnya berada di dekat Songgoriti. Entah sudah terlewat atau berada di tempat tersembunyi, saya tidak sempat menanyakannya pula. Sayang sekali...
Tahu berapa harga tiket masuk Songgoriti? Sore itu, saya masuk ke taman plus kolam renang dengan harga Rp. 7.000 sudah termasuk asuransi. Nggak ngerti dech gimana caranya mereka bisa bertahan dengan biaya operasional yang pastinya tinggi. Mungkin kalau di akhir minggu, bakalan ramai kali yach? Tapi saat kedatangan saya, suasana sangat sepi, hanya ada segelintir orang saja yang berkunjung.Buat saya, harga Rp. 7.000 adalah penawaran yang sangat berharga! Coba simak cerita saya berikut ini. Tirta Nirwana Songgoriti ternyata lebih dari sekedar kolam renang saja. Tirta Nirwana ini cenderung menyerupai sebuah taman rekreasi yang lebar dan banyak hiburannya untuk anak-anak. Bayangkan saja, ketika masuk, di sebelah kiri ada halaman luas yang berisikan patung-patung dinosaurus. Patung-patung tersebut tidak digeletakkan begitu saja dalam satu area. Patung-patung yang disebar di area yang luas tersebut, umumnya berpasangan induk dan anaknya, plus diberikan keterangan jenisnya. Di taman ini ada Stegosaurus, Pachicephalosaurus, Iguanodon, Triceratops dan lainnya. Luasnya taman ini pasti bikin anak-anak jadi gampang berlari-larian dech. Itu baru di sebelah kiri. Di sebelah kanan taman dinosaurus ada taman buah-buahan. Disini, ada banyak sekali patung buah-buahan tersebar di areal taman. Berbeda dengan patung dinosaurus, patung buah-buahan ini berukuran besar dan berongga. Begitu kita lihat bagian dalamnya, oalah, ternyata bagian dalamnya berisi bangku dan meja semen, merupakan bagian dari buah-buahan batu tersebut. Nyamannya ruangan kecil di dalam buah-buahan batu tersebut tak pelak membuat taman ini jadi mirip seperti taman-taman lain di Indonesia. Saya jadi malu sendiri waktu mendekat ke buah-buahan tersebut dan mendapati sepasang muda-mudi sedang asik pacaran di dalam buah tersebut. Beberapa yang kepergok segera melepaskan tangan mereka begitu melihat kedatangan saya. Namun, beberapa lainnya cukup pintar dengan berdeham keras-keras atau terbatuk-batuk saat mendengar langkah kaki saya di atas rumput. Itu sudah merupakan tanda agar saya tidak datang mendekat karena mereka sedang asik pacaran. Hahaha...lagi asyik, mana mau diganggu sich? Buah-buahan yang ada di taman ini berwarna menarik dan cukup realistis. Kekaguman saya meningkat lantaran cat buah-buah tersebut yang masih terang dan belum pudar. Entah baru saja dicat atau memang taman ini terawat dengan baik ya?
Berbarengan dengan taman buah-buahan tersebut ada sejumlah ayunan yang masih beroperasi dengan baik. Sayangnya, anak muda yang datang rata-rata pada pacaran di dalam buah batu tersebut sehingga ayunan tersebut nggak ada yang mainin. Nah, di bagian bawah taman buah-buahan tersebut ada sebuah taman yang bergaya campuran. Sebuah danau yang luas berada di bagian ini. Di danau ini ada patung kura-kura besar yang tampak ke permukaan air sementara di punggungnya berdiri Biksu Tong, kuda sang Biksu, Kera Sakti, Cu Pat Kai dan Kappa sang siluman air. Yap, anda benar, ini adalah diorama cerita “Perjalanan ke Barat Mencari Kitab Suci”. Di sisi lain, berdiri sebuah jembatan dengan gaya arsitektur Asia Timur yang membelah danau tersebut. Di sisi lain, dengan kontrasnya terdapat Kereta Kencana yang diatrik sejumlah kuda dengan Arjuna yang sedang memanah berdiri di atas kereta tersebut. Perpaduan kebudayaan di danau ini tidak berhenti sampai disini saja. Sebuah patung brontosaurus, dinosaurus berleher panjang dan sebuah totem khas Suku Indian Amerika menghiasi sudut danau ini. Danau ini pada hakikatnya berfungsi sebagai danau permainan sepeda air yang dapat disewa. Anda dapat menyewa sepeda air ini seharga Rp. 15.000 untuk setengah jam keliling danau.
Nah, setelah puas berfoto-foto dengan ornamen-ornamen taman yang cantik dan terawat baik, akhirnya sampai juga di kolam renang, atraksi utama taman ini. Kolamnya berukuran tidak terlalu luas, tidak sampai standard olympic. Saya sempat bertanya, dimanakah letak pemandian air panas/hangat Songgoriti yang terkenal itu? Penjual tiketnya menjawab bahwa pemandian air panasnya bukan berada di Tirta Nirwana. Pemandian air panas itu berada di hotel sumber air panas yang berada di depan jalan masuk Tirta Nirwana. Namun sayang, konon air panasnya tersebut sudah rusak berbulan-bulan sehingga ditutup untuk umum.
Kolam renang Tirta Nirwana ini walaupun tidak terlalu besar namun dilengkapi dengan loker yang banyak, kamar mandi dan kamar ganti yang luas. Mau ngerasain mandi dengan air es? Anda harus datang ke Tirta Nirwana Songgoriti. Nggak air mandinya, nggak air kolam renangnya semuanya bersuhu dingin sampai terasa menyengat di kulit. Begitu saya mencelupkan badan, rasanya seluruh badan saya tersengat hawa panas(saking dinginnya air tersebut). Memang, perlahan sengatan dingin tersebut akan berkurang selama kita aktif bergerak dan terus berenang. Apalagi, sore itu hanya ada sejumlah kelompok remaja yang berenang selain saya. Jadi, kolam renang tersebut tidak terlalu ramai. Saya bisa berenang kesana kemari dari ujung ke ujung dengan leluasa. Menyenangkan, apalagi mengingat Rp. 7.000 yang saya keluarkan sebagai tiket masuknya. Penawaran yang sangat menguntungkan bukan?
Tirta Nirwana ini sebenarnya memiliki sejumlah kios makanan. Namun, entah kenapa mungkin karena sedikitnya pengunjung pada hari itu, maka kios makanan ini tidak terlihat beroperasi. Untung saja, saya kebetulan membawa bekal dan tidak berniat makan di dalam area Songgoriti. Kebersihan tempat ini patut diacungi jempol. Untuk ukuran taman yang cukup luas, kebersihannya cukup oke. Taman ini wajib hukumnya untuk dikunjungi kalau anda kebetulan berada di sekitar Batu dan berniat ke Songgoriti.

6 komentar:

  1. Songgoriti Tirta Nirwana memang keren..gw kesana pas liburan sama temen sekantor. Kita nyobain Flying Fox nya...panjang...keren abiz mana melitas diatas danau bikin tambah deg deg an ..........meluncur 2x sangking penasarannya

    ReplyDelete
  2. Hi Mr. Anto!

    terima kasih sudah datang berkunjung yach :)
    eh ya, waktu saya kesana, belum ada tuh flying fox-nya. mungkin karena sepi kali yach? flying foxnya itu jadi meluncur di atas danau yang ada patung kera sakti dan brontosaurus itu kan?

    Songgoriti tetep menyenangkan sich :) adem, airnya dingin. suasananya menyenangkan. sayang, banyak yang pacaran. hahahahaha

    ReplyDelete
  3. Songgoriti memang tempat yang asyik untuk outbound,,,,
    Berbagi info tentang outbound di malang yang asyik, menarik dan berbeda dengan provider outbound lainnya.....
    www.outboundindonesia.com

    ReplyDelete
  4. Iya...kangen sama dinginnya Songgoriti :)

    ReplyDelete
  5. Villa Nova Songgoriti ada di seberang pemandian ini.. klik aja infonya di http://novavilla.wordpress.com/

    ReplyDelete
  6. thanks Novy dah bantu info :D

    ReplyDelete