Menyambangi Istana Baso Pagaruyung Yang Direnovasi

Nggak terlalu jauh dari pusat kota, sekitar 5 kilometer, menempuh jalan tidak terlalu lebar dengan rumah gadang kecil besar berderet-deret di kanan dan kiri jalan, anda akan bertemu dengan rumah gadang terbesar yang merupakan warisan sejarah dan kejayaan masa lalu. Istana Raja Pagaruyuang atau Istano Basa Pagaruyung namanya. Saya rasa anda sering melihat gambarnya dimana-mana, terutama pada rumah makan Padang yang tersebar di banyak tempat di Indonesia. Beberapa dari rumah makan Padang tersebut menggunakan gambar ini untuk mencirikan makanan mereka. Kalau dibilang terbesar, ya, saya yakin mungkin inilah rumah gadang terbesar yang ada di Ranah Minang ini. Rumah gadang ini sebenarnya adalah tiruan dalam bentuk lebih kecil dari rumah gadang yang sebenarnya.
Sayangnya, pada saat kunjungan, rumah gadang ini baru saja direnovasi karena habis terbakar beberapa waktu silam. Nggak hanya rumah gadang utamanya, lumbung dan rumah kecil di sebelahnya pun tampak sedang direnovasi. Pagar depan pun diberi rangka kayu seakan juga mau ikutan direnovasi. Yang tersisa hanyalah rumah besar beratap gonjong dengan ditutup sirap. Sirap-sirap tersebut tak mampu menyembunyikan kerangka logam (logamkah itu?) yang ada di bawahnya. Sekeliling rumah gadang ditutup dengan bedeng berwarna kuning, merah dan hitam. Yah, walaupun agak menganggu pemandangan untuk berfoto-foto ria, namun ternyata rumah gadang yang setengah direnovasi ini bisa menjadi objek menarik. Kapan lagi melihat rumah gadang dalam bentuk seperti ini?
Yang jelas, walaupun sejatinya Batusangkar dikelilingi oleh bukit-bukit, tapi siang itu panas matahari dengan kejam membakar kulit kami. Rasanya panas betul. Alhasil, kami tidak bisa berada lama-lama di langit terbuka karena panas matahari yang betul-betul menyengat. Panasnya terasa sama seperti di perkotaan di dataran rendah. Mungkin kalau kami mengunjungi rumah ini di pagi atau sore hari akan beda suasananya yach? Walaupun sepi dan sama sekali anda tidak dipungut bayaran untuk masuk ke rumah gadang yang sedang direnovasi ini, namun beberapa Uni pedagang menawarkan buah (terutama sawo) kepada kami. Anak-anak pun bahkan menawarkan vcd dan dvd! Ya ampun....sayang banget! Seharusnya sesuatu yang mendukung rumah adat donk yach? Bukan yang malah beginian...saya geleng-geleng aja dech...

4 komentar:

  1. wah mar,, lo import dr FB atau Fb yg import dr blog nih??

    sayang ya bangunan ni blom kelar.kalo udah kelar pasti bagus bgt..

    ReplyDelete
  2. hehehe....postingan aslinya dari blogger ini....trus fb otomatis import setiap kali gue ada postingan baru...hohohohoho...

    iyah, sayang nas, belum kelar....kalo pernah liat rumah makan Padang, pasti deh ada gambar Istana Pagaruyung yang sebelum kebakar...

    ReplyDelete
  3. sekarang sudah hampir selesai kok,insya allah peresmiannya d bulan juni tahun ini. sekarang istananya lebih indah dari sebelumnya,yaa walaupun lebih kecil.

    ReplyDelete
  4. Terima kasih untuk infonya :)
    Semoga saya bisa menyambangi lagi untuk melihat Baso Pagaruyung yang sudah selesai direnov yach :D jadi rindu SumBar...hehehe

    terima kasih loch untuk updatenya :D
    terima kasih sudah datang :)

    ReplyDelete