Menyegarkan Mata Kembali di Sungai Tarab dan Tabek Pateh

Kalau memang anda tidak tertidur di sepanjang perjalanan di Sumatera Barat, anda akan mendapat banyak bonus dari tetap terjaganya anda selama di kendaraan. Mungkin sudah diulas sejak pertama, bahwa Sumatera Barat adalah wilayah punggung-nya Bukit Barisan. Tanah di wilayah ini seakan-akan diuruk dan digeser sehingga bentang utama wilayah disini adalah gunung dan bukit. Alhasil, kemanapun anda melangkah pasti ada aja dech ketemu bukit, gunung, hutan, danau, pantai dan banyak banget yang bisa dilihat. Di Sumatera Barat sendiri saja ada beberapa buah Gunung Berapi, sebut saja Gunung Singgalang, Gunung Marapi, Gunung Talang, dan Gunung Landik. Tau banget donk kalau tanah vulkanis tuh luar biasa subur dan pemandangannya biasanya mantep! Seandainya memang saya nggak kurang tidur dan untuk menghindari mabuk perjalanan, saya mau banget dech nggak tertidur di sepanjang perjalanan. Terlalu banyak pemandangan indah yang bisa dinikmati untuk menyejukkan mata yang sudah empet sama asap dan polusi kota.
Salah satu spot untuk menikmati pemandangan indah Ranah Minang ada di Sungai Tarab dan Tabek Pateh. Dua Desa ini bisa dinikmati sepanjang perjalanan dari Batusangkar ke Payakumbuh. Atraksi utama perjalanan ini adalah Gunung Marapi yang akan berada di sisi kiri jalan apabila anda berjalan dari Batusangkar ke Payakumbuh. Deretan sawah-sawah dengan warna yang menurut saya hijau menarik membuat segalanya sangat sempurna untuk memuaskan nafsu mata saya. Ditunjang dengan panas matahari, saya banyak banget bersyukur kita diberi iklim tropis seperti ini sepanjang tahun. Di sepanjang perjalanan ini, memang kita tidak akan menemukan banyak desa adat dengan rumah bagonjong di tepi jalan. Namun, asrinya alam sudah cukup memuaskan untuk saya.Kalau anda dengar berita sekitar akhir Maret 2009, sisa-sisa Galodo (sejenis banjir bandang bercampur tanah liat yang longsor) yang pernah memporak-porandakan beberapa desa di Tanah Datar bisa ditemui di ruas jalan ini, sebelum mencapai Sungai Tarab. Bukan pemandangan yang indah untuk disaksikan. Ada sebagian ruas sungai yang ‘mati’ dengan tumpukan kayu rumah, pohon-pohon tumbang, bercampur tanah berwarna keabu-abuan dan jerami hitam. Tebing di sisi kiri jalan terlihat jelas terkikis sebagian karena galodo itu. Menyisakan cerita pedih bagi penduduk Tanah Datar.

2 komentar:

  1. aku suka foto pertama,,,cakep..suer..

    banyak kebo ya di sini.hee..
    apa disana banyak peternak kebo?

    di sekitar Gunung Marapi ini lomba Pacu Jawi digelar..

    ReplyDelete
  2. foto pertama mengingatkan akan gambar gambar yang biasa kita buat waktu sekolah SD dulu yach Nas? :D
    ada dua gunung, rumah rumah dan sawah, trus ada jalan di tengah-tengah...hehehe

    wah, kurang tahu dech Nas kalau Pacu Jawi diselenggarakan di sekitar sini. yang jelas, pas gue kesana, sepi banged. jalanannya aja sepi. mungkin nggak di bulan-bulan itu yah? hehehe...tertarik sama Pacu Jawi yach? :D

    ReplyDelete