Nggak banyak yang bisa diceritakan tentang kota ini berhubung kami melintasi kota ini pada malam hari. Yang jelas, kotanya gak terlalu ramai, tapi untuk ukuran malam hari, bolehlah disebut ramai. Ada sejenis pasar yang kami lewati di dalam kota yang bentuknya seperti garis lurus ini. Serupa dengan kota-kota yang baru berkembang, jalan utama kota menjadi pusat persebaran pemukiman dan melebar kemana-mana. Tampaknya, di Lubuk Pasung hanya ada jalan utama saja yang ramai. Nah, pasar yang kami lalui cukup ramai di malam hari, malah masih banyak yang berjualan makanan, snack dalam kemasan hingga sayur mayur dan kue serta plastik. Lubuk Pasung ini adalah ibukota kabupaten Agam. Yang unik, dalam satu ruas jalan panjang dan rapih serta beraspal mulus tersebut, ada beberapa pernikahan yang kami lewati (padahal kotanya hanya beberapa kilometer saja loch). Nah, tenda pernikahan yang didirikan tersebut dibuat hingga melintasi halaman dan memakan bagian aspal jalanan. Jalanan yang bisa dilewati tinggal satu lajur saja. Untung jalanan sepi, nggak banyak yang melintas. Hehehe...
Label:
Sumatera Barat
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment