Rumahnya para Cak dan Ning ini memang eksotis. Sedari dulu, Jawa Timur memang sudah sangat terkenal akan kekayaan bentang alam dan budaya yang dimilikinya. Mau melihat gunung dengan pemandangan indah di antara lautan pasir, candi-candi yang mengelilingi gunung, kota wisata yang sejuk dan bergaya kolonialisme, pasir putih, makanan-makanan eksotis, hingga karapan sapi, semua ada di Jawa Timur. Jawa Timur, sebagai tanahnya orang-orang Jawa, memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan Jawa Tengah dan Yogyakarta yang kerapkali disebut-sebut sebagai ruh-nya Jawa. Orang-orang Jawa Timur terkenal karena ke-Jawa-annya yang justru berbeda dari saudaranya di bagian tengah. Sangat tepatlah dikatakan apabila Jawa Timur adalah sebuah melting pot –pot untuk melebur- berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia. Umumnya, penduduk Jawa Timur secara umum terbagi menjadi Jawa Pesisir, Jawa Dataran Tinggi, Jawa Osing (asimilasi dengan Madura), Madura, dan Tengger, suku yang hanya hidup di sekitar pegunungan Bromo dan hingga kini masih melestarikan kebudayaan leluhurnya yang mayoritas beragama hindu.Surabaya, ibukota Jawa Timur adalah kota tersibuk dan terbesar kedua di Negara Indonesia ini. Selain suku bangsa asli, di Surabaya ini hidup suku bangsa dunia mulai dari Cina Peranakan, Arab, India, dan berbagai macam lainnya. Karena percampuran kebudayaan, maka, dengan mudah kita pun dapat menemukan kekayaan kuliner Jawa Timur yang hingga kini keberadaannya cukup menyebar luas ke seluruh nusantara. Sebut saja, Tahu Telor yang enak itu, Rujak Cingur, Sambal Petis, Kupang Lontong, Kerupuk Semanggi dan masih banyak lagi. Menyebutkan namanya saja sudah membuat lapar. Belum lagi minuman ringan dan macam-macam es seperti es mangga muda yang terasa asam dan menyegarkan. Dijamin, perut anda tidak akan berhenti minta dilayani dan dipuaskan di wilayah ini. Seperti halnya dengan perut, mata anda juga tampaknya akan meminta hal yang serupa. Ia juga minta dipuaskan dengan melihat yang indah-indah di Bumi-nya para Arek ini.Objek wisata utama di Jawa Timur tentu saja Gunung Bromo yang legendaris dan mistis serta super terkenal itu. Namun, jangan hentikan kunjungan anda begitu anda selesai menikmati Gunung Bromo. Masih banyak objek wisata yang patut anda nikmati di sini. Mulai dari Surabaya, pusat kegiatan utama masyarakat Jawa Timur, terdapat sejumlah bangunan kuno peninggalan era kolonialisme dan kampung-kampung etnik seperti pecinan dan kampung Arab. Lumpur yang kini menenggelamkan Porong, Sidoarjo, kini menjadi objek wisata bagi mereka yang penasaran akan lumpur Lapindo yang hingga kini tak kunjung selesai itu. Turun sedikit ke bawah, anda akan bertemu dengan Gunung Penanjakan, gunung yang tidak terlalu tinggi namun dikelilingi oleh puluhan candi yang banyak dibangun pada masa kehidupan kerajaan hindu dahulu. Sisa-sisa peninggalan kerajaan Majapahit, SIngosari, Kediri banyak ditemukan di tempat ini. Ke bawah lagi, ada kota wisata Malang dan Batu yang memang semenjak jaman penjajahan Belanda, telah terbangun menjadi kota resort berhawa sejuk untuk memanjakan dan mengistirahatkan Njonja dan Meneer bangsawan Eropa jaman dahulu. Jangan lupa nikmati brood dan es krim warisan kebudayaan kolonialisme. Kebun Apel dan Strawberry wajib anda kunjungi di Batu. Untuk anda yang minat berwisata ziarah, Gunung Kawi dan Tuban menjadi tempat yang cocok untuk menyalurkan niat anda. Bagi pecinta kebudayaan dan sejarah, anda nggak boleh lewat menyaksikan Reog di Ponorogo, Karapan Sapi di Sumenep, upacara Kasada di perbukitan Tengger, sisa-sisa kehidupan purba prasejarah di perbatasan Jawa Tengah-Timur dan makam serta rumah Bung Karno di Blitar. Bagi penikmat wisata alam, jangan lupa Pulau Sempu di Malang yang masih perawan, Air Terjun Coban Rondo yang masih alami, Telaga Sarangan di Magetan, dan Pantai Pasir Putih di Situbondo serta Pulau Gili di Probolinggo. Berminat untuk menikmati wisata yang agak modern? Jangan salah dan jangan beralih, Jawa Timurlah tempatnya! Mulai dari Jatim Park di Malang, Batu Night Spectacular di Batu, Taman Safari II di Prigen, Wisata Bahari di Lamongan, dan Jember Fashion Festival di Jember. Kaya sekali sampai bingung mau milih yang mana saja untuk dikunjungi yach? Memang, kalau anda hanya memiliki waktu sempit, anda tidak akan bisa mengunjungi semua ini. Pilihlah beberapa objek dan baru dilanjutkan dengan objek lainnya di kemudian hari.
Sebagai propinsi dengan kota terbesar kedua di Indonesia, pilihan moda transport di Jawa Timur sangat beragam dan bisa disesuaikan dengan anggaran. Mulai dari kapal laut hingga pesawat terbang, mulai dari kereta api hingga bus berbagai macam ukuran, ada disini. Kapal laut menghubungkan Surabaya, Madura, Banyuwangi dan kota-kota pesisir lainnya dengan wilayah lain di Indonesia. Lapangan terbang komersil di Jawa Timur hanya ada dua, Juanda di Surabaya dan Abdurachman Saleh di Malang. Juanda banyak digunakan sebagai lapangan terbang penghubung antara Indonesia barat dengan Indonesia Timur. Akses ke berbagai tujuan bisa dicapai dari Juanda. Untuk kereta api, Surabaya terhubung dengan berbagai kota di Jawa Timur maupun bagian Indonesia lainnya. Kota-kota tersebut antara lain Malang, Sidoarjo, Banyuwangi, Tuban, Tulungagung, Madiun, Jombang, Lumajang, Sampang, Bangkalan, Nganjuk, Bojonegoro dan lainnya. Nggak susah berkendara dengan kereta api di Jawa Timur. Yang paling gampang diraih tentu saja bus kota. Bus-bus besar antar kota yang ber AC hingga bus-bus kecil yang menghubungkan kota-kota kecil banyak beroperasi di setiap sudut Jawa Timur. Pilihan terakhir berguna untuk anda yang menginginkan kenyamanan. Carterlah mobil apabila anda memiliki rute perjalanan sendiri agar anda tidak kesulitan untuk berpindah-pindah moda angkutan umum. Khusus untuk perjalanan menuju Penanjakan, hanya mobil hardtop yang dapat mencapai wilayah ini dan itu pun dicarter secara khusus dari Malang atau Probolinggo. Sudah siap dengan barang bawaan anda? Mari, saya antar anda ke Jawa Timur.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment