Naik-Naik Ke Puncak Sesean, Tinggi-Tinggi Sekali

Dalam berkeliling Tana Toraja Utara pada hari kelima liburan saya di Sulawesi, pilihan saya jatuhkan pada Batutumonga. Saya sendiri memutuskan untuk mengunjungi Batutumonga terlebih dahulu lantaran waktu yang masih terlalu pagi. Rambu Solo-nya ntar agak siangan saja. Hehehe. Batutumonga adalah wilayah di area Sa’dan, Toraja Utara yang memiliki pemandangan cantik. Pemandangan Rantepao dan Tana Toraja secara keseluruhan bisa dinikmati dari Batutumonga karena Batutumonga adalah wilayah tinggi di kaki Gunung Sesean. Konon, pada pagi hari, awan dan kabut meliputi wilayah ini sehingga apabila anda terbangun di Batutumonga, anda serasa terbangun di atas awan. Di Batutumonga sendiri terdapat sejumlah penginapan. Beberapa dari penginapan tersebut cukup baik dan oke untuk dijadikan pilihan. Sayangnya, jarak yang terlalu jauh dari pusat kota (sekitar 20 KM dari Rantepao) membuat banyak turis berpikir ulang. Batutumonga bukanlah sebuah kota namun hanya sebuah wilayah dusun yang terletak di lereng gunung. Kegiatan malam di tempat ini yang mungkin dilakukan hanyalah bersantai di hotel (atau lebih tepat disebut homestay). Anda yang menginap di Batutumonga adalah para turis yang benar-benar ingin beristirahat total dari hingar bingar dunia. Dijamin, anda hanya akan mendengar suara alam begitu malam tiba.
Perjalanan menuju Batutumonga tidaklah mulus. Jangankan keluar dari Batutumonga, baru saja motor keluar dari Rantepao ke arah Sa’dan, jalan rusak mulai menghadang. Jalan yang sempit tersebut terkadang dibanjiri oleh aliran sungai akibat hujan deras yang turun semalam. Jalanan becek dan berlubang-lubang menjadi hiasan sepanjang jalan. Dalam perjalanan menuju ke Batutumonga, apabila anda mengambil arah Sa’dan, anda akan melewati banyak titik menarik seperti Pangli, Bori, Deri, dan Tinimbayo. Daerah-daerah ini, walaupun bukan secara resmi sebagai daerah wisata (indikatornya berupa loket tiket dan kios souvenir), namun keindahan dan keunikan yang dimilikinya membuat daerah-daerah ini boleh banget untuk dikunjungi. Untuk menuju ke daerah ini, berjalanlah terus ke utara, menyusuri Sungai Sa’dan. Begitu sampai di percabangan Bori, ambillah jalan menuju Batutumonga, sebelah kiri. Jangan kuatir, petunjuk jalannya ada beberapa walaupun anda harus benar-benar mencermati papan-papan tersebut. Nikmatilah perjalanan panjang melewati sisi gunung yang berliku dan berjalur sempit namun beraspal walau di beberapa bagian sudah terkelupas. Jalan berlubang-lubang besar dan digenangi air serta becek membuat saya harus banyak berhati-hati sepanjang perjalanan. Saya kerap memelankan laju kendaraan saya ketika menjumpai areal genangan dan becek. Saran saya, simpanlah seluruh perlengkapan anda di dalam tas yang tertutup rapih. Bodohnya saya membiarkan kamera yang saya gunakan tergantung lepas untuk memudahkan penggunaan. Dalam perjalanan menuju Batutumonga, filter kamera saya terlepas dan jatuh. Akibatnya, kaca filter dan ring pengikatnya terlepas. Nasib, saya nggak menggunakan filter lagi sepanjang sisa perjalanan saya di Tana Toraja. Hahaha. Oh ya, perjalanan menuju Batutumonga cukup jauh, sekitar 20 KM dari Rantepao. Udara bisa menjadi cukup dingin di atas sana, bahkan di daerah Sa’dan sekalipun walau siang hari, apalagi bagi anda yang menggunakan motor. Sebaiknya anda tidak melupakan jaket dalam perjalanan ini.

2 komentar:

  1. ngeliat tempatnya kayaknya sejuk banget udaranya.. apa daerah ini juga sering tertutup kabut kalau malam hari ya?

    ReplyDelete
  2. Hohohoho...lihat foto ketiga dech Mas. Itu Puncak Gunung Sesean. Warna putih yang agak pudar di tepi gunung itu kabutnya. Menurut orang yang menginap di Batutumonga, pada pagi hari, kita nggak akan bisa melihat ke bawah lereng sana karena isinya kabut semua. Horor sekaligus seru yach? hehehe

    ReplyDelete