Perjalanan menuju Batutumonga saya teruskan hingga ke puncak. Puncak Gunung Sesean semakin terlihat jelas. Puncak gunung ini berkabut walaupun di siang hari bolong. Kerapkali, motor yang saya kendarai melewati rerindangan pepohonan dan saya langsung menggigil kedinginan. Berada di bawah pohon pada siang hari begini saja membuat saya tidak bisa merasakan hangatnya atau panasnya sinar matahari. Hanya dingin saja. Wilayah lintasan yang saya lalui sudah berada cukup tinggi rupanya. Melewati sawah-sawah yang masih digarap, saya melanjutkan perjalanan saya melewati jalur-jalur sempit yang pohonnya masih tergolong rapat. Jalanan di tempat ini, walaupun cukup bolong-bolong, tapi masih merupakan jalan bagus yang beraspal. Dari perjalanan dan titik yang sudah cukup tinggi ini, saya tiba di Tinimbayo. Tidak ada papan petunjuk atau apapun yang mengatakan bahwa saya sudah tiba di Tinimbayo. Namun, sebuah gazebo sederhana beratap yang terbuat dari kayu dan sebuah warung semi permanen menjadi penjelas bahwa wilayah ini adalah daerah wisata. Beberapa pasang muda-mudi menepikan motor mereka dan duduk berdua-dua di beberapa titik di Tinimbayo. Apa sich yang mereka lihat?
Saya turut menepikan motor mereka dan bertanya kepada salah seorang muda mudi tersebut. “Apakah tempat ini Batutumonga?”, begitu tanya saya. Salah satu dari mereka menjawab “bukan”. Mereka menjelaskan bahwa tempat tersebut bernama Tinimbayo dan Batutumonga masih cukup jauh di atas sana. Ketika saya bertanya kepada pemuda tersebut, saya melihat apa yang sesungguhnya menjadi daya tarik Tinimbayo. Posisinya yang cukup tinggi di lereng Sesean membuat tempat ini memiliki pemandangan sawah dan desa di Toraja yang terbentang. Dari atas titik pandang ini, saya bisa melihat petak - petak sawah membentuk terasering berada di bawah sana. Sejumlah Tongkonan maupun Alang berada di hijau-hijauan di bawah sana. Bisa jadi, jangan-jangan jalan yang tadi saya lalui ada di bawah sana yach. Hawa sejuk menguar dari tempat ini. Walaupun sudah terkena sinar matahari, namun berada di bawah gazebo membuat orang betah berlama-lama menghabiskan waktu di Tinimbayo, seperti beberapa pasang anak muda tersebut. Apalagi tempat ini dilengkapi dengan warung makanan ringan. Makin betah dech lama-lama bersantai di tempat ini. Tinimbayo bisa menjadi lokasi yang cocok untuk anda yang penasaran mau melihat Tana Toraja dari ketinggian. Walau demikian, keindahan Tinimbayo nggak bisa dibandingkan dan disandingkan dengan Batutumonga. Beda dan nggak bisa dibandingkan dech. Kalau anda mau memutuskan untuk berhenti di titik ini, silahkan, sebab tempat ini sudah cukup tinggi dan pemandangannya sudah lumayan. Namun sayang sekali kalau anda berhenti disini. Batutumonga menunggu anda di atas sana.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment