Menikmati Taman Bandara Minangkabau Katapiang di Pariaman

Lama menunggu di Bandara Internasional Minangkabau, Katapiang ternyata ada hasilnya juga. Meskipun kami tergolong agak terlalu cepat ketika Uda Doni yang membawa kami kesini telah sampai jauh sebelum batas awal waktu check in, namun asik juga bisa berkeliling seputar bandara. Maklum, pada saat kedatangan, kami tiba di bandara saat malam hari. Alhasil, nggak ada yang bisa dilihat sama sekali donk disini.
Nah, mumpung ada banyak waktu, coba dech anda muter-muter untuk berfoto dengan arsitektur bandara yang unik dan taman di seputaran bandara yang berwarna-warni. Bandara Minangkabau ini, mungkin adalah salah satu dari bandara tercantik yang ada di Indonesia. Sebabnya cukup jelas kalau anda kapan-kapan berkunjung kemari. Sekeliling bandara tertutupi oleh pemandangan bukit-bukit cantik berwarna kebiruan di kejauhan. Begitu anda turun pesawat, dijamin, anda akan berdecak kagum karena pemandangan menyegarkan yang memanjakan mata sudah tersaji. Hebatnya Sumatera Barat adalah hal ini, objek wisata bisa ada dimanapun, bahkan ketika anda baru saja turun dari pesawat. Sayangnya, udara di sekitar bandara tidak bisa disebut sejuk, apalagi dingin walaupun bandara dikelilingi oleh perbukitan.
Udara panas terasa cukup menyengat siang maupun sore hari, terlebih apabila matahari tidak berniat bersembunyi di balik awan. Saya yang menjelajah bandara menemukan sebuah taman kecil dengan bebungaan warna-warni dan rumput serta tumbuhan pagar yang dipangkas sedemikian rupa sehingga terlihat manis. Taman ini terletak di depan bendara persis. Berkah dari teriknya sinar matahri adalah warna-warna yang dihasilkan oleh kamera saya menjadi sangat keluar. Birunya langit dan perbukitan dipadu dengan hijaunya tanaman tampak asri dipandang. Anda nggak tahu saja, saya hampir dehidrasi dan terpanggang ketika melakukan sesi pemotretan di siang menjelang sore hari itu. Hehehe...
Taman kecil itu ternyata berisi batu prasasi peresmian Bandara Internasional Minangkabau. Bandara ini diresmikan pada 25 Agustus 2005 oleh Bapak Presiden yang masih menjabat, Soesilo Bambang Yoedhoyono. Di tengah-tengah taman ini tepat di atas batu prasasti tersebut terdapat sebuah miniatur dari jam gadang yang ada di Bukittinggi. Walau nggak terlalu mirip dengan aslinya, tapi bentuk miniatur itu mengingatkan saya akan Jam Gadang Bukittinggi.
Ya, jangan sampai berlama-lama di taman ini yah pokoknya. Selain anda bisa terserang dehidrasi karena panas yang sangat terik menyengat, anda juga bisa ketinggalan pesawat karena terlalu asik berfoto-foto dan tidak mengindahkan waktu. Maklum, panggilan check in untuk para penumpang hanya terdengar samar-samar di sisi taman ini. Hehe..

2 komentar:

  1. wah mar postingan lo makin banyak ajah...

    padang tetap dihati meski lagi terkena bencana

    ReplyDelete
  2. iyah...hehehe...
    ayo Nas, kapan2 main ke Sumatera :)

    ReplyDelete