Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung memang sangat tersohor akan kekayaan faunanya terutama serangga kupu-kupunya. Karena taman nasional ini cukup menyadari posisi kupu-kupu sebagai nilai jual utama, maka tak heran, segalany dibuat bertemakan kupu-kupu.
Alfred Russel Wallace, pelengkap Teori Evolusi Charles Darwin membuat banyak specimen ketika berkunjung ke taman nasional ini. Sekarang, papan baliho konkret besar berbentuk kupu-kupu bertengger di atas gerbang utama taman nasional ini. Kupu-kupu yang dijadikan simbol adalah Papilio ullyses, jenis kupu-kupu yang berasal dari Pulau Seram, Maluku. Kupu-kupu yangdidominasi warna biru dan hitam ini dijadikan sebagai simbol kecantikan bentuk kupu-kupu.
Mulai memasuki taman nasional, anda akan melihat banyak sekali kios penjual kupu-kupu awetan dan kaos bergambar kupu-kupu. Walaupun agak salah karena diawetkan, namun konon kupu-kupu yang digunakan adalah kupu-kupu hasil tangkaran. Penangkapan kupu-kupu itu sendiri berada di sebelah kiri pintu masuk taman nasional, tepat berada di bawah bukit karst. Penangkaran ini terbuat dengan maksud agar melestarikan jumlah kupu-kupu dan menjaga populasi kupu-kupu langka. Ada kalanya memang, jumlah kupu-kupu di kawasan ini membludak dan ada kalanya, menipis seperti waktu kunjungan saya (Agustus 2009). Kebanyakan malah justru berkata, kupu-kupu yang ada sekarang sudah tidak sebanyak dahulu. Maklum, selain kerusakan lingkungan, pembukaan Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, bertambah banyaknya pengunjung dan semakin gencarnya kupu-kupu yang diburu, semakin menurunlah populasi kupu-kupu yang hidup di taman nasional ini.
Kini, kupu-kupu tersebut bisa dinikmati dalam bentuk awetan dan gambar di kaos yang dijual saja. Walaupun tidak terlalu impresif, namun boleh juga anda membeli kaosnya sebagai kenang-kenangan anda pernah mengunjungi Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung. Sementara itu, beberapa jenis kupu-kupu cantik, besar, dan langka sudah banyak bisa dijumpai di pedagang pinggir jalan di taman nasional ini yang memajang karyua-karya awetan mereka, mulai dari kupu-kupu yang biasa kita temukan di kebun, yang hitam, putih dan kuning, hingga yang super eksotis lengkap dengan ekor, bentuk sayap, corak dan warna. Sayang, saya nggak nanya harga kupu-kupu awetan tersebut karena belum apa-apa sudah mikir repot untuk membawanya pulang ke rumah. Hehe...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
kok gak ada nama ilmiah nya sich gimana ini
ReplyDeleteiya...kan saya tidak fotoin satu2...hehehe
ReplyDelete