Menghabiskan Waktu Di Makassar Town Square

Kenapa saya sampai bisa nyasar ke mall ini? Jawabannya adalah karena saya memiliki waktu 4 jam kosong untuk menunggu. Daripada menunggu, mendingan jalan-jalan ke sekeliling. Makassar Town Square atau yang biasa dikenal sebagai MTS adalah jawabannya.
Saya naik bus dari terminal Litha di Tello, dekat dengan Terminal Daya. Saya tiba di Tello pada pukul 6 dan langsung mengambil tiket yang telah saya booking pada hari sebelumnya. Urusan saya beres pada pukul 6 itu juga. Setelah itu ngapain yach? Masih 4 jam sebelum keberangkatan bus malam VIP menuju Rantepao. Bertanyalah saya pada seorang pria petugas kebersihan di perwakilan Litha di Tello itu yang ternyata Orang Toraja. Bapak itu tampaknya nggak terlalu sering berjalan-jalan keliling Tello. Beliau kurang bisa menjelaskan apa saja yang ada di sekitar Tello dan bisa untuk didatangi. Entah memang tidak ada sesuatu pun yang bisa didatangi atau memang dia kurang mengetahui seluk beluk daerah sini. Akhirnya saya bertanya tentang mall yang baru saja saya lewati (dari arah Maros, anda pasti akan melewati Makassar Town Square terlebih dahulu baru sampai di terminal perwakilan Daya). Parahnya, beliau kurang bisa menjelaskan pula. Haha...ya sudah, mungkin bapak ini memang nggak begitu sering berjalan-jalan keliling wilayah ini. Tapi satu hal, bapak ini baik sekali. Ia menganjurkan agar sebelum naik bus ke Rantepao, saya mandi dulu biar segar. Ia menunjukkan kepada saya wc dan kamar mandi di terminal Litha yang ternyata memang bersih dan terawat. Memang sich, ada biasa retribusinya. Tapi saya rasa wajar untuk merawat toilet dan kamar mandi umum seperti ini. Sesuai anjurannya, saya mandi terlebih dahulu. Maklum, mau ke mall kan harus bersih dulu. Kalau dekil ntar nggak boleh masuk sama satpamnya lagi...haha...jadi centil. apalagi saya sehabis main-main dari air terjun. Pastinya kotor dan berkeringat.
Seusai mandi, saya beranjak menuju MTS. Bapak tadi menyarankan saya untuk makan malam di depan terminal ini. Ada Coto Makassar yang enak katanya di depan terminal. Wah, baik bener kan bapak ini yach? Kemudian saya berjalan kaki sekitar 800meteran untuk mencapai mall ini. Sayang sekali, trotoar jalanan dari terminal ke MTS cukup gelap walaupun banyak orang lalu-lalang di tempat ini. Trotoar tersebut bahkan dijadikan tempat untuk berjualan aneka macam barang oleh beberapa pedagang. Ramai pokoknya!
Akhirnya sampai juga di Makassar Town Square atau MTS (sebenernya, singkatannya yang bener sih M’tos, namun karena ribet, saya sebut MTS saja...hehe...). Bangunan berlantai tiga ini memang terletak agak jauh dari pusat kota Makassar. Mall Panakkukang saja sudah cukup jauh menurut saya, apalagi ini yang sudah hampir di pinggiran kota. Namun, biarpun demikian, mall ini ramai dikunjungi loch. Selain tenan utama Ramayana Department Store, ada sejumlah tenan-tenan kecil yang meramaikan keberadaan mall ini, sebut saja Optik Seis, Jesslyn K Cakes, dan lain-lain. Ada sebuah galeri buku juga yang terletak di lantai teratas mall ini. Rasanya sich itu saja yang menarik untuk dilihat. Maklum, namanya juga mall. Isinya pasti kurang lebih ya hampir mirip lah yah. Akhirnya, saya menghabiskan waktu selama kurang lebih satu jam sambil berinternet di handphone dan makan roti. Kegiatan buang-membuang waktu sebenarnya. Maklum, namanya juga sudah malam, nggak tahu mau ngapain lagi. Oh yah, di MTS ini ada supermarket Ramayana. Pas banget nich kalau anda ingin belanja snack dulu sebelum menuju Toraja. Saya saja sampai membeli roti dan beberapa perlengkapan lainnya disitu. Lumayan, harga di supermarket kan biasanya murah.

0 komentar:

Post a Comment