Herannya, di ruas terakhir sebelum mencapai Rantepao, masih saja saya mabuk darat. Menyebalkan! Padahal, jarak Makale – Rantepao kurang lebih sekitar setengah jam perjalanan saja. Memang sich, jalur yang saya lewati berkelok-kelok naik turun, tidak ramah terhadap perut saya yang sensitif. Tapi tadi di Makale sudah berhenti loch rasa mualnya. Heran dech. Keasyikan ingin menikmati pemandangan indah malah rusak gara-gara dorongan ingin muntah tersebut muncul berkali-kali.
Ngomong-ngomong, ruas jalan antara Makale dan Rantepao ini adalah ruas yang paling terkenal di Tana Toraja. Sebabnya jelas, banyak sekali objek wisata terkenal yang berada di tempat ini. Bahkan, mungkin anda yang belum pernah ke Tana Toraja pun kemungkinan pernah mendengar namanya atau melihat fotonya terpampang di majalah atau kartu pos. Objek wisata yang sangat umum ada di tempat ini antara lain (dari selatan) Lemo, Ti’ilanga, Londa, dan Ke’te' Kesu'. Lemo adalah kompleks pekuburan di dinding batu cadas. Ti’ilanga adalah kolam air dingin yang dihuni Masapi. Londa adalah kompleks kuburan gantung dengan Erong yang tengkorak bertebaran. Sementara itu Ke’te' Kesu' adalah kompleks desa wisata yang paling lengkap dan biasanya foto deretan Tongkonan paling terkenal diambil dari Desa Ke’te' Kesu' ini.
Kalau anda tidak punya waktu banyak untuk mengunjungi Toraja, empat tempat ini biasanya sudah cukup untuk mewakili Tana Toraja yang akan anda kenang. Petunjuk untuk mencapai empat lokasi wisata ini cukup jelas terpampang di pinggir jalan. Berhubung jalan yang akan anda lalui hanya berupa satu jalan besar dengan sedikit percabangan, rasanya tidak susah untuk menemukan tempat-tempat wisata ini. Pengecualian untuk Ke’te' Kesu' yang lokasinya agak keluar dari ruas Makale – Rantepao. Menjelang Rantepao, anda harus berbelok ke kanan, mengambil arah ke Kesu'. Disanalah anda akan bertemu dengan petunjuk arah menuju Ke’te' Kesu'. Pagi hari di tempat ini, kabut masih banyak terlihat. Begitu agak siang, anda bisa menikmati pemandangan indah yang menyelimuti tempat ini, mulai dari sawah, aneka Tongkonan hingga Sungai Sa’dan yang mengalir bersisian dengan ruas jalan yang kita lewati.
Dari Makale, ambil ruas jalan yang paling besar di sebelah kanan kolam. Satu-satunya jalan besar ini adalah jalan yang menuju Rantepao. Anda akan bertemu dengan beberapa toko bangunan di kanan dan kiri anda. Kalau nggak yakin, silahkan tanya penduduk sekitar. Mereka akan senang hati menjawab koq.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment