Di Ujung Perjalanan : Sultan Hasanuddin II

Anda nggak mungkin berjalan kaki untuk mencapai bandara. Walaupun terhitung dekat, ada baiknya anda naik ojek untuk masuk ke dalam kompleks bandara. Untuk jarak ini, ojek biasanya akan meminta harga Rp. 10.000. Saya masih sempat sich menawar Rp. 5.000. Hehehe. Sayangnya, sang supir ojek nggak mau menurunkan harganya. Ya sudah lah. Saya tahu koq, jaraknya memang lumayan jauh. Rp. 10.000 memang masih cukup pantas untuk biaya masuk ke dalam bandara. Di samping itu, saya harus bergegas. Waktu saya sudah tidak banyak lagi. Sebelum pulang, kalau waktu masih banyak, sempatkan waktu untuk berfoto di air mancur depan bandara. Banyak warga masyarakat yang melakukan ini. setelah usai, segeralah check in agar anda bisa memiliki banyak waktu untuk berfoto dengan interior Bandara Hasanuddin II yang memang modern dan cantik. Arsitektur bandara ini mengikuti konsep anjungan Kapal Phinisi. Bagian dalamnya bergaya art deco dengan warna dasar putih, gelap dan oranye. Ada miniatur Kapal Phinisi berada di dalam ruang tunggu bandara. Ucapan selamat datang di Sulawesi Selatan justru baru saya temukan disini. Saya tidak menemukan ucapan tersebut pada saat kedatangan saya di bandara ini. Agak aneh tampaknya. Untuk anda yang punya kartu kredit gold atau platinum, bisa menikmati menunggu di executive lounge yang ada di bandara. Untuk yang mau berhemat, sebaiknya tidak membeli makanan atau minuman di bandara. Saya terkejut ketika ingin membeli sebotol air mineral 600 ml. Mbak tersebut memberitahukan Rp. 10.000. Waduh, saya langsung mundur. Saya memprediksi harga sebotol air sekitar Rp. 6.000. Namun saya salah. Begitu saya diberi tahu harga sebotol air mineral sebesar Rp. 10.000, saya memilih menahan haus. Toh, di dalam pesawat juga mendapat minuman koq. Saya sendiri menunggu di waiting room saja sambil menunggu waktu keberangkatan pesawat yang akan membawa saya ke Jakarta. Pesawat yang akan menjemput saya berasal dari Biak dan Jayapura, sama seperti kedatangan. Sekitar pukul 8 kurang, pesawat Merpati dari Biak tiba di Bandara Hasanuddin. Saya bergegas menaiki pesawat dan pulang! Jadi, selamat tinggal Bumi Sulawesi Selatan! Jumpa lagi kali lain waktu! Aku pasti akan merindukanmu, selalu!

4 komentar:

  1. loh emang di bandara sultan hasanuddin nggak ada Circle-K, Alfamart, Indomaret, atau mini market sejenisnya yang jual minuman tapi harganya nggak ngasal kayak gitu?

    atau mesin minuman otomatis seperti di soetta atau juanda gitu nggak ada ya? biasanya kalo pake mesin kan air mineral atau softdrink cuma 5.000..

    masa' sih di bandara internasional yang termasuk gede gitu nggak ada mini market? *bingung*

    ReplyDelete
  2. hahahahaha.. rasanya sich nggak ada yach. Soalnya saya tuh kan haus banged, trus udah nyari nyari kesana sini. Sayang, saya nggak menemukan adanya satupun minimarket atau apapun yang aquanya berharga wajar...hehehehe

    kalau dipikir sih memang aneh yah. Bandara Internasional cukup besar, tapi nggak ada sama sekali. Apa saya yg 'kurang' nyari barangkali? hahahaha

    jujur aja, saya sudah memprediksikan harganya Rp. 6.000. Seandainya memang mereka menjual dengan harga Rp. 6.000, saya masih mau beli. Tapi pas harganya Rp. 10.000, tiba-tiba saya jadi nggak haus lagi! hahaha

    ReplyDelete
  3. sulawesi selatan memang ngangenin....
    pengen bgtz balik dan balik lg kesana....
    apalagi kalau inget bandara hasanudin yg bnr2 indah n pelabuhan makassarnya yang begitu rame hwhwhwhwhwhw.....
    tapi baru tau nih klo ada aqua 10.000an disana cz kemarin waktu q disana emang kebetulan lg gak haus...(thanks god.....:P)
    memang tempat2 modern di makassar bnr2 mematok harga yang ekstra buat pengunjungnya...
    kmrn waktu aku ke salah satu amusement park yang ada di makassar juga bnr2 kaget kok mas lomar wktu tanya harga oleh2 boneka kecil yang harganya sampai ratusan ribu atau mug berukuran sedang yang harganya hampir 100rb...(berkali2 lipat dr harga yang sy dapat wktu nyobain berburu oleh2 di tempat2 modern di jakarta :P)
    ckckck...bnr2 dpt pelajaran berharga hari ini....jadi kalo lain waktu sy diberikan waktu dan biaya buat kesana lg mending beli air mineral di luar dulu deh,,,hehehe....
    anymous aka tri....:)

    ReplyDelete
  4. hallooooo Om Tri

    hehehe

    sebenernya, ada ceritanya! Saya mampir di Barru, beli air minum seharga Rp. 4.000. Pas sudah sampai Maros, entah tuh botol lari kemana dan saya terburu-buru turun dari bus untuk masuk bandara *dengan membawa ukiran Toraja, Salak Enrekang, Kain-Kain Mamasa, dan banyak lagi* entah tu botol air minum dimana.

    alhasil, sampai bandara baru sadar, mana yah air minum saya yang saya beli di Barru sebelumnya? Ya udah deh, saya niat mau beli. saya pikir, paling mahal harganya Rp. 6.000. Eh, saya salah. harganya Rp. 10.000!!! tiba-tiba saya ngga haus lagi...hehehehe

    YAP! Sulawesi Selatan kangenin! sekarang saja saya su rindu Toraja ^^ pengen kesana lagiiii

    ReplyDelete