Solo memiliki banyak stasiun. Namun, stasiun besar tempat penumpang biasanya naik atau turun hanya ada 2, Solobalapan dan Solojebres. Stasiun lainnya adalah Palur di ujung timur kota, arah Sragen, Purwosari di Jalan Slamet Riyadi arah ke Klaten dan Solokota di tenggara, arah Wonogiri. Dari semuanya, Solobalapan adalah yang terbesar, masuk kategori stasiun besar. Solobalapan digunakan sebagai stasiun tempat penumpang luar kota dengan jarak jauh naik atau turun. Kalau anda berasal dari Jakarta, Cirebon, Purwokerto, Yogyakarta, Madiun, Malang, atau Surabaya dengan menumpang Kereta Argo Lawu, Argo Dwipangga, Bima, atau Gajayana, maka dapat dipastikan anda akan berhenti di Solo tepat di Stasiun Solobalapan ini. letak stasiun ini persis di belakang Terminal Tirtonadi. Dari terminal, anda bisa naik angkutan nomor 06 atau dari Purwosari, anda bisa menaiki bus Surya Kencana atau Atmo. Walau stasiun ini adalah stasiun besar yang menghubungkan kota-kota dengan jarak jauh, namun sejumlah rute kereta jarak dengan dengan kelas bisnis bisa ditemukan disini. Jarak yang dilayani dari Solobalapan adalah Semarang (Joglosemar), Yogyakarta (Prameks), dan Madiun (Madiun Jaya).
Stasiun Solobalapan adalah stasiun model baru (terlihat dari atap asbesnya) namun dengan pernak pernik ornamen dan aksesori jadul. Yang paling menonjol dari segi kejadulannya adalah adanya chandelier lampu antik yang digantung tepat di tengah ruangan hall utama. Berbeda dengan Stasiun Semarang Tawang yang menggunakan bangunan era kolonialisme, walaupun jenis lampu gantung yang mereka gunakan serupa, namun Solobalapan menggunakan bangunan yang relatif lebih modern. Atap asbes dengan rangka besi terlihat menonjol di bagian plafon ruangan. Memasuki peron keberangkatan, barulah tampak rel-rel kereta dengan sejumlah kereta yang menunggu di tempat ini. Sambil menunggu, anda bisa bersantai sejenak di executive lounge Bale Manganti yang terdapat di sisi bangunan, tentunya sembari makan-makanan ringan. Penjual makanan ringan cukup banyak. Selain berada di kios permanen, banyak juga penjual makanan yang menjajakan keranjangnya berkeliling. Sajian utama yang ditawarkan oleh mereka tentunya adalah bakpia dan intip, masing-masing khas Yogyakarta dan Solo. Sejumlah grafiran timbul yang menceritakan kehidupan sosial masyarakat Surakarta tergambar di salah satu dinding stasiun. Menarik.
Untuk anda yang mau berangkat menuju Semarang dengan menggunakan KA Pandanwangi, kereta akan diberangkatkan pada pukul 05.00 dan 13.00. Kalau anda memilih kereta Joglosemar, kereta akan diberangkatkan pada 15.10 dan 17.45. Ada lagi nich Kereta Banyubiru yang menghubungkan Jogjakarta, Solo dan Semarang namun saya belum mendapatkan jadwalnya. Untuk anda yang mau menuju Madiun (Kertosono, Madiun, Walikukun, Caruban, dst), KA Madiun Jaya akan berangkat pada 08.15. Untuk anda yang mau menuju Yogyakarta, pilihannya waktunya sangat beragam. Untuk Prameks sendiri, hampir setiap jam memiliki jadwal keberangkatan masing-masing dengan interval 1 hingga 1.5 jam dimulai pada 05.35 hingga 18.53. Eh, omong-omong, apa sich artinya Solobalapan? Kota Solo, memiliki sejumlah tempat yang berakhiran -an seperti misalnya Gilingan, Manahan, dan ya termasuk salah satunya Balapan. Gilingan artinya adalah tempat untuk menggiling. Manahan artinya ya tempat untuk memanah. Sementara itu, anda bisa menerka donk Balapan artinya tempat apa?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment