Pagi hari di Semarang utara menawarkan pengalaman yang agak berbeda dibanding malam hari. Semarang Utara, walau terletak dekat dengan pesisir namun sudah ramai juga pada pagi hari. Seperti biasa, Semarang masih diliputi banjir pada pagi itu. Demikian pula sama halnya dengan Semarang Utara, sekitar saya masih dipenuhi oleh genangan air walaupun sudah tidak terlalu parah. Air yang menggenang tampaknya sudah agak surut semalaman. Sebelum melanjutkan perjalanan saya ke Kudus pagi itu, saya ingin berkeliling kota ini sejenak.
Akhirnya, tanpa mandi, tanpa sarapan, saya langsung bergerak ke arah Gereja Blendug Immanuel di Jalan Letjend Suprapto. Menyenangkan. Pada pagi di hari Sabtu itu, Semarang terbangun dengan ritme yang agak santai. Sejumlah orang lalu lalang dengan pakaian jogging, mengendarai sepeda atau berjalan santai. Jalan Letjend Suprapto pun tidak seramai malam sebelumnya. Saya bahkan bisa berdiri di tengah jalan tanpa takut ditabrak oleh kendaraan yang melintas. Tujuan saya pagi itu adalah berfoto dengan latar Gereja Blendug Immanuel di pagi hari. Tentu, nuansa yang didapat pastinya akan berbeda dengan nuansa malam hari donk? Benar saja, sejumlah orang yang membawa kamera, mulai dari kamera SLR hingga kamera handphone sudah berada di beberapa titik gereja ini dan di sekitar taman. Nggak mau ketinggalan (sambil takut terlambat juga), saya segera mengabadikan beberapa sudut gereja dan bangunan tua yang terdapat di sekitar wilayah ini. Mumpung belum terlalu ramai dan panas, banyak sekali loch objek menarik di wilayah ini yang bisa diabadikan. Yuk, jalan-jalan ke Semarang Utara pada pagi hari.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment