Ada satu buah objek wisata tambahan yang terletak dekat dengan Desa Balla Peu. Wilayah ini masih berada di Kecamatan Balla. Saya mengunjungi desa ini sekeluarnya saya dari Tedong-Tedong menuju jalan negara yang masih terletak di Kecamatan Balla. Nama tempat ini adalah Katolik. Saya nggak tahu dech nama resminya Katolik atau bukan, namun supir ojek dan penduduk setempat menamakan tempat ini Katolik. Nama ini mungkin menjadi khas lantaran penduduk Mamasa secara garis besar menganut agama Kristen Protestan. Kekhasan tempat ini adalah adanya tempat ziarah umat Katolik berupa Gua Maria. Lokasinya tidak terlalu jauh dari jalan negara, cukup mudah untuk dicapai.
Gua Maria umumnya adalah bangunan gua dengan Patung Bunda Maria di dalamnya. Umumnya, Umat Katolik berziarah ke gua ini untuk memanjatkan doa dan melakukan jalan salib. Gua Maria ada banyak sekali di dunia ini. Yang terkenal salah satunya di Lourdes, Perancis. Untuk skala lokal, ada Gua Maria Sendang Sono di Magelang dan Gua Maria Puh Sarang di Kediri. Gua Maria di Balla ini tampak baru saja dibangun dan belum terlalu siap dalam hal prasarana akses jalan. Di bagian paling bawah Katolik ini terdapat sejumlah asrama yang katanya digunakan oleh para biarawan dan biarawati. Nah, lokasi Gua Maria dan jalan salibnya berada di atas asrama-asrama tersebut. Sayang, akses jalan menuju Gua Maria Balla luar biasa parah. Apabila sebelumnya saya mengatakan akses jalan menuju Desa Balla Peu sudah sangat buruk, maka jalanan menuju Gua Maria Balla lebih buruk lagi. Kalau jalanan menuju Desa Balla Peu adalah tanah liat berbatu-batu, maka jalan akses menuju Gua Maria Balla adalah tanah liat berpasir yang amblas di beberapa bagian. Jelas, motor pun tidak bisa melewati area ini sama sekali. Saya saja kesulitan untuk melaluinya walau dengan berjalan kaki sekalipun. Kombinasi pasir dan tanah liat yang becek benar-benar menyusahkan. Saya kerap tergelincir dan kaki terbenam saat melintasi jalan ini. Sebenarnya saya tidak terlalu yakin untuk mendaki jalan menuju Gua Maria ini, tetapi saya mencoba. Sesampainya di objek pertama, Gua Keluarga Kudus, saya menyerah. Selepas gua pertama yang masih terletak di lereng, ada lubang besar yang tidak mungkin dilalui sama sekali. Saya menyerah. Saya tidak mau melanjutkan perjalanan menuju Gua Maria Balla yang sesungguhnya dan rute jalan salib yang ada di atas tebing. Hujan deras semalam telah banyak membuat kondisi jalan berubah. Akhirnya saya hanya melihat Gua Keluarga Kudus yang berada di bagian bawah saja. Gua ini terdiri atas patung Joseph, Maria dan Yesus kanak-kanak dalam satu buah gua. Tidak ada feature lain sama sekali.
Setelah berfoto-foto, saya menyudahi kunjungan saya di tempat ini. Kekurangan Gua Maria Balla adalah tidak adanya petunjuk jalan sama sekali atau keterangan yang menunjukkan adanya tempat ini. Kami harus bertanya beberapa kali kepada warga setempat dimana persisnya Gua Maria Balla ini. Untungnya, beberapa penduduk di Desa Balla Barat mengetahui lokasi pastinya Gua Maria ini. Walaupun belum selesai dibangun, mudah-mudahan beberapa bulan lagi atau pada saat anda mengunjunginya, Gua Maria Balla ini sudah selesai dirapihkan dan menjadi objek wisata yang sudah memadai fasilitasnya bagi para wisatawan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment