Penginapan Terbaik Di Mamasa : Matana Lodge

Akhirnya, setelah mencoret beberapa nama penginapan yang tidak bisa dihubungi dan beberapa penginapan yang tidak meyakinkan, saya memilih satu penginapan yang tampaknya paling meyakinkan. Matana Lodge namanya. Matana Lodge ini memang sudah cukup terkenal dan konon termewah di Mamasa. Beberapa travel agent bahkan menyebut Matana Lodge adalah penginapan termahal di Mamasa. Masak sich? Yang jelas, saya memilih Matana Lodge karena penginapan ini mengangkat telepon dan bisa menjelaskan harga kamar dan fasilitas yang mereka miliki. Matana Lodge juga saya pilih lantaran letaknya yang tepat di tengah kota, sangat dekat dengan terminal kijang. Walau dekat terminal, situasi di tempat ini sama sekali nggak berisik atau ramai. Kalau malam, anda bisa beristirahat dengan tenang dech. Matana Lodge ini direkomendasikan oleh beberapa petualang dan turis serta travel agent. Kamar di Matana ada sekitar belasan buah. Kamarnya terbagi menjadi ekonomi dan standard. Pembeda antara ekonomi dan standard terletak di jenis kasurnya. Kelas ekonomi menggunakan kasur kapuk dengan alas kayu, kelas standard menggunakan spring bed. Keduanya memiliki kamar mandi dalam dan sarapan pagi berupa kopi/teh dan snack. Kalau anda bertanya apakah Matana Lodge memiliki AC atau tidak, tampaknya anda harus baca postingan saya dari awal lagi. Dengan ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut, AC adalah hal terakhir yang anda inginkan disini. Oh ya, Kelas Ekonomi berharga Rp. 75.000 dan kelas Standard Rp. 100.000, masing-masing belum termasuk PPN 15%. Mahal dari mananya yach?
Matana Lodge adalah bangunan sederhana berlantai tiga. Tampaknya, ini adalah rumah yang dijadikan sebagai penginapan. Dua buah atap khas rumah Mamasa (Banua) tampak di atas penginapan ini. bangunan ini merepresentasikan keinginan pemiliknya yang berubah-ubah peruntukan, terutama dengan beberapa tambalan dan sejumlah ruang yang aksesnya agak muter-muter. Di lantai 3 Matana Lodge terdapat sebuah aula yang difungsikan sebagai gereja. Saya sich tidak bertemu ada kegiatan persekutuan doa dilaksanakan di tempat ini selama kunjungan saya. Kamar Matana Lodge sendiri cukup apik, hiasan ukiran Mamasa memenuhi pintu dan kusen kamar. Interior kamar didesain simple namun tidak terlalu minimalis. Beberapa desain lemari yang terbuat dari kayu, berat dan berpelitur tampak di sudut ruangan. Kasurnya sich lebih dari cukup untuk tidur nyenyak. Yang jelas, kasurnya sangat nyaman. Kamar yang didesain untuk dua orang itu akhirnya saya gunakan sendiri.
Kembali ke resepsionis, Mamasa memang tampak sekali jarang menerima tamu. Penerima tamu di tempat ini cukup kaku dalam melayani tamu. Resepsionis tidak selalu ada setiap saat di dalam counter. Saya menyadari hal ini ketika memanggil mereka lantaran air di kamar saya mati. Ya, tampaknya mereka mematikan air dalam beberapa kali dalam sehari. Mungkin biar nggak ada kebocoran di dalam kamar kali yach? Namun, kalau anda butuh, anda bisa memanggil salah satu staff yang ada untuk menyalakan air di kamar anda koq. Soal kekakuan lainnya, mereka tampak agak cuek terhadap tamu yang datang. Bukannya saya gila hormat atau gimana sich. Pada saat saya menanyakan objek wisata menarik yang ada di seputaran kota pun mereka entah terlihat ogah-ogahan menjawab atau memang nggak tahu sama sekali yach. Pokoknya, saya mendapakan kesan bahwa mereka sangat kaku terhadap tamu. Saya harus memancing banyak pertanyaan untuk mendapatkan penjelasan komplit dari mulut mereka. Ruang resepsionisnya sendiri sebenarnya cukup menarik. Puluhan, mungkin ratusan hiasan dan karya seni Mamasa terpajang di dalam lemari kayu di tempat ini. Sayang, pencahayaan yang redup dan kurang terawatnya barang-barang ini menjadikan pengunjung kurang menikmati melihat barang-barang ini. padahal, menurut saya isi lemari tersebut sudah bisa disejajarkan dengan museum. Hanya tinggal dipajang dengan penempatan yang menarik plus informasi yang lengkap, Museum Mamasa sudah tersedia!
Walaupun tampak jarang menerima tamu, namun Matana Lodge ini sempat penuh juga pada saat kunjungan saya. Maka dari pada ini, saya sangat menganjurkan anda memeriksa ketersediaan kamar di tempat ini dengan menelepon terlebih dahulu. Mungkin karena Matana Lodge ini terkenal dan favorit, makanya gampang penuh kali yach? Membooking kamar adalah hal baik lain yang harus anda lakukan. Contact person Matana Lodge di Pak Parthen (085242730142) dan Ibu Yuliana (085242485952). Terlepas dari semua kekurangannya, Matana Lodge ini layak sekali anda jadikan pilihan saat anda berlibur ke Mamasa. Harganya relatif murah dan terjangkau (ketika artikel ini ditulis, belum ada rencana hotel berbintang-bintang untuk dibuka di Mamasa). Untuk sarapan pagi, anda bisa memilih antara roti atau teh beserta roti goreng yang enak untuk diantarkan ke kamar anda. Maklum, Matana Lodge tidak memiliki rumah makan atau cafetaria. Lokasinya yang sangat strategis pastinya menjadi saya pikat utama tempat ini.

4 komentar:

  1. ini penginapan milik teman sekolah Saya semasa Sekolah Menengah Atas.. Nama nya ROY Leiman...hehehe jadi kangen

    ReplyDelete
  2. Itu om saya @buahbibir..ahahaha

    ReplyDelete
  3. Itu om saya @buahbibir..ahahaha

    ReplyDelete
  4. @wiro chow... iya kah? salam ya klo ketemu...
    klo. keponakan Roy berarti. kamu anak nya Zul kah? hehehe

    ReplyDelete