Selamat Datang Di Surakarta

Selamat datang di Kota Surakarta! Kota yang lebih dikenal dengan nama Solo ini adalah salah satu pusat kebudayaan yang paling kuat di seantero Jawa Tengah. Wilayah Solo juga merupakan bekas kerajaan Mataram Kuno, salah satu kerajaan Hindu yang terkuat di Indonesia pada masa itu dan Mataram Islam, Kerajaan Mataram modern yang peninggalan kebudayaan Jawanya masih tampak hingga kini. Pengaruh betapa kuatnya kerajaan ini bisa dilihat dari bekas-bekas dan peninggalan kerajaan ini, bukan semata dengan prasasti saja namun kebudayaan. Orang-orang yang berada di wilayah Solo, Boyolali, Klaten, Sragen, Purwodadi, Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, hingga Magetan, Pacitan, Ngawi, Madiun, dan Tulungagung dan Yogyakarta dikatakan berciri Mataraman. Artinya apa? Orang Jawa yang berada di wilayah ini dikenal dengan stereotipe seperti bahasa Jawa yang cukup halus dibandingkan wilayah Jawa lainnya, kebudayaan Jawa yang penuh dengan tradisi, leluhur, hingga mistis. Inilah ciri-ciri umum penduduk di wilayah Mataraman walaupun stereotipe ini tidak 100% menggambarkan ciri penduduk di tempat ini. Sultan Agung adalah Raja Mataram Islam yang paling terkenal dan Kerajaan Mataram Islam justru paling terkenal karena adanya kepemimpinan beliau. Bukti-bukti fisik peninggalan Kerajaan Mataram Islam adalah Keraton. Tercatat, ada 4 Keraton yang berada di wilayah ini, masing-masing dengan raja/sultan/pangeran yang berbeda-beda. Dua keraton berada di Surakarta dan dua lagi berada di Yogyakarta. Ini adalah efek dari Perjanjian Gianti yang diselenggarakan oleh Belanda pada waktu itu untuk memecah belah dan mengadu domba Kerajaan Mataram Islam.
Yak, cukup soal peristiwa sejarahnya. Sekarang, kita coba lihat, ada apa sich di kota ini? Terletak di ketinggian 100 meter di atas permukaan laut, pada dataran rendah di lereng Gunung Lawu, Kota ini termasuk dalam 20 kota besar di Indonesia. Karena berada di dataran rendah, nggak heran kota ini tergolong bersuhu panas. Sebagai pusat kebudayaan Jawa dengan slogan “The Spirit Of Java”, Solo sudah menjadi destinasi yang sangat umum bagi para wisatawan, nggak hanya lokal, namun juga mancanegara. Biasanya sich, wisatawan berkunjung ke Surakarta untuk menyambangi Keraton Kasunanan Surakarta, tempat Sunan Pakubuwono bermukim dan Puri Mangkunegaran, tempat Pangeran Mangkunegara berada. Di Keraton, turis bisa menyaksikan arsitektur dari Keraton dan segala perlengkapannya yang masih aktif digunakan, hingga saat ini. Beberapa tradisi Jawa yang masih sangat suci dan luhur pun bisa disaksikan kalau kebetulan Keraton sedang menyelenggarakan acara tersebut. Surakarta atau Solo pun terkenal akan batiknya. Selain Pekalongan, Yogyakarta, Banyumas, dan Kudus, Solo adalah pusat kerajinan batik terbesar di Jawa Tengah (atau bahkan Indonesia?). Disini, ada satu kampung batik tempat para pengrajin batik hidup dan tinggal. Mereka membatik sebagai pekerjaan sehari-hari dan hasilnya bisa langsung dijual ke wisatawan atau dipasarkan ke pasar tradisional hingga ritel modern. Kampung Batik Laweyan adalah kampung tempat para pengrajin batik di Solo berada. Nah, berkaitan dengan hasil produksi batik, baik cap maupun tulis, Pasar Klewer adalah tempat terbaik untuk mencari batik di Kota Solo. Pasar memang selalu menjadi saya tarik tersendiri. Pasar Triwindu yang menjual benda antik dan unik serta Pasar Gede yang menjual produk harian sangat wajib dikunjungi kalau bermain ke Solo. Satu lagi yang berkaitan dengan batik dan baru digelar beberapa tahun belakangan adalah Solo Batik Festival. Ide Solo Batik Festival adalah parade batik dan fashion yang digelar di jalan raya dengan tujuan memamerkan karya dan kreasi batik anak negeri serta memperkuat posisi Solo sebagai pusat kerajinan batik terbesar.
Inilah Kota Solo, kota yang walaupun dikenal dengan ka-alon-an masyarakatnya, namun sudah memiliki keramaian a la kota besar juga. Objek wisata yang berada di dalam kota hanyalah objek wisata budaya dan seni saja, termasuk berbagai pementasan seni dan sendratari. Bagi yang ingin mencari objek wisata alam, anda harus bergerak sedikit untuk keluar dari kota. Dengan jarak maksimal 1 jam saja, anda sudah bisa mencapai Air Terjun Tawangmangu, Gunung Lawu, Candi Sukuh dan Candi Ceto di Karanganyar, Waduk Gajahmungkur dan Museum Karst di Wonogiri, Situs penggalian manusia purba modern di Sangiran, Sragen, dan tentunya Yogyakarta di sebelah barat, sebagai pusat kebudayaan Jawa terkuat lainnya. Nggak hanya tempat wisata budaya, seni, alam dan sejarah loch, Solo adalah tempat yang tepat untuk kepuasan gastronomi anda alias wisata kuliner. Nggak afdol kalau ke Solo tapi nggak menikmati nasi liwetnya, timlo, serabi notosuman, sego kucing, dan banyak kuliner lain khas Jawa yang bisa menggoyang lidah anda. Nggak usah jauh-jauh, mulai dari penjual pinggir jalan, hingga mall dan restoran bintang lima, anda bisa menemukan menu ini dengan mudah. Solo, salah satu kota kuliner Indonesia yang wajib banget dikunjungi.
Sudah tertarik ke Solo? Nah, sebagai kota besar, akses ke Solo tergolong mudah. Cara termudah untuk mengunjungi Solo adalah lewat darat. Solo terletak di perlintasan jalur selatan kereta api. Jalur ini menghubungkan Jakarta – Bandung – Purwokerto – Yogyakarta – Solo – Malang – Surabaya. Kereta eksekutif dari dan menuju Jakarta tersedia dua kali sehari, Argo Dwipangga pada jam 8 pagi dan Argo Lawu pada jam 8 malam. Dengan jarak 572 km dari Jakarta, waktu tempuh dengan kereta api berkisar 8 – 10 jam. Stasiun Solo Balapan adalah stasiun tempat kereta api jarak jauh menaikkan dan menurunkan penumpang. Solo terhubung dengan baik pula dengan Yogyakarta. Hampir dua jam sekali terdapat kereta ekonomi Prambanan Express yang menghubungkan Solo dengan Yogyakarta dalam kurun waktu 1 jam saja. Untuk kereta jarak dekat, Stasiun Solo Jebres akan membantu anda. Untuk anda yang lebih menyukai moda bus, pilihan beragam bisa dengan mudah ditemukan. Mulai dari bus ekonomi hingga bus AC atau taksi, anda bisa menggunakan berbagai aneka moda untuk pergi dari atau mencapai Solo. Solo terhubung dengan baik dengan kota-kota di sekitarnya, bahkan hingga Semarang, Madiun, Kediri, Surabaya, Malang, Purwokerto, hingga Jakarta. Jarak tempuh dari Jakarta berkisar antara 10 – 12 jam dengan bus dan 3 – 5 jam dari Semarang serta 6 – 8 jam dari Malang. Terminal Bus Tirtonadi di tengah kota melayani rute-rute bus jarak jauh. Berhubung Solo terletak di tengah pulau dan tidak memiliki pantai, anda nggak bisa mengandalkan angkutan laut untuk mencapai Kota Solo. Walaupun Solo pun terkenal akan Bengawan Solo-nya, sungai terbesar dan terpanjang di Pulau Jawa, namun sungai ini tidak dilintasi oleh perahu angkutan. Jadi, untuk anda yang mau cepat, alih-alih moda angkutan darat, gunakanlah angkutan udara. Ya, Solo punya bandara internasional Adi Sumarmo yang melayani berbagai kota bahkan hingga luar negeri. Sayang, Bandara Adi Sumarmo terletak di wilayah Boyolali, agak jauh dari pusat kota sehingga anda butuh sedikit usaha tambahan untuk mencapai Solo. Inilah Solo dengan segala keunikan dan keramahannya. Anda wajib memasukkan Solo dalam daftar kunjungan anda selama di Jawa Tengah.

2 komentar: