Kakaktua Dari Soppeng

Kelelawar adalah hewan yang paling banyak dijumpai dan menjadi semacam ciri khas Soppeng. Ya, anda bisa dengan jelas melihat hewan ini menggantungkan dirinya secara terbalik di pohon-pohon besar di tengah kota. Namun, lambang kabupaten Soppeng adalah Kakaktua (Yellow crested Cockatoo/Cacatua sulphurea), alih-alih kelelawar. Mengapa begitu? Ada ceritanya ternyata.
Pada masa itu, Soppeng dilanda kekeringan dan kemarau panjang selama 7 tahun berturut-turut. Soppeng kacau balau. Rakyat didera kelaparan hebat dan semua orang berebut menjadi pemimpin untuk menyelesaikan masalah ini. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, para pemimpin mengadakan pertemuan. Di tengah-tengah pertemuan tersebut, tiba-tiba datangnya seekor burung kakaktua berjambul berwarna putih yang pada kakinya terdapat seikat padi yang sudah menguning tanda telah masak. Akhirnya, mereka salah seorang dari mereka diutus untuk mengikuti kakaktua tersebut dengan asumsi, kakaktua tersebut adalah jawaban dari persoalan rumit yang mendera Soppeng.
Ketika mengikuti kakaktua tersebut, orang suruhan tersebut menjumpai sebuah sawah yang seluruh padinya telah menguning. Tampaklah disana, seseorang dengan pakaian yang sangat indah, duduk di atas batu. Kharisma orang ini begitu dashyatnya, terlebih hamparan padi menguning miliknya itu membuat utusan tersebut terkesima. Sang utusan pulang dan menyampaikan hal yang ia temukan kepada pada pemuka adat di Soppeng. Akhirnya, para pemuka adat berembuk dan memutuskan untuk mengangkat To Manurungnge Ri Sekkanyili (orang yang duduk di atas batu tersebut) sebagai pemimpin mereka. Ia digelari Latemmamala (pemimpin) yang akhirnya memimpin rakyat Soppeng keluar dari permasalahannya. Burung Kakaktua yang membawa pesan tersebut dianggap symbol selesainya masalah di negeri Soppeng. Oleh karena itu, lambing kabupaten ini adalah burung kakaktua.

2 komentar:

  1. waahhh...keliling sulawesi selatan mas ? niat banget...keren. ngomong2 soal Soppeng, kota itu adalah kota kelahiran kedua orang tua saya, dan rumah nenek saya juga tidak jauh dari lambang kakatua itu. membaca postingan ini jadi membuat saya ikut bernostalgia, secara terkahir kali saya berkunjung ke sana 13 tahun yang lalu.

    ReplyDelete
  2. hehehe...makasih sudah berkunjung yach :)
    ooo...jadi anda berdarah Soppeng donk yach? Salam kenal yach :) Kalau sudah 13 tahun yang lalu, tampaknya sudah lama sekali yach anda tidak pulang kampung? kalau dilihat di foto-foto yang saya jepret, masih samakah Soppeng seperti ingatan anda? :D

    ReplyDelete