Watansoppeng, Kota Kelelawar Di Indonesia

Sebenarnya, ada apa sich yang spesial di Soppeng sampai saya harus mengejarnya? Soppeng yang beribukota di Watansoppeng adalah salah satu kabupaten yang terletak di tengah-tengah Sulawesi Selatan dan tidak dilintasi Jalan Trans-Sulawesi. Bersama dengan Bone dan Wajo, Soppeng terkenal akan hasil semennya, Semen Bosowa. Maklum, wilayah ini berada di jalur perbukitan karst yang membentang di bagian selatan hingga ke tengah propinsi ini. Di bagian selatan, Maros dan Pangkajene sudah terkenal terlebih dahulu dengan Semen Tonasanya. Kembali ke Soppeng, salah satu ciri khas yang paling menjadikan Soppeng terkenal ialah kelelawarnya. Ya, ribuan kelelawar hidup bergantungan terbalik di pohon-pohon besar di tengah-tengah kota. Pemandangan seperti ini belum tentu anda dapatkan di wilayah pinggiran Soppeng. Namun demikian, pemandangan ini menjadi biasa ketika anda mencapai Kota Watansoppeng, ibukota Kabupaten Soppeng. Kelelawar ini terkadang sesekali terbang melintasi birunya langit Soppeng. Mereka baru mulai beterbangan secara masal pada sore menjelang malam hari untuk mencari makan. Kelelawar ini konon hanya mencari makan di luar wilayah Soppeng. Mereka tidak pernah mengambil buah-buahan milik warga Soppeng sendiri. Konon katanya lagi, kalau sampai kelelawar ini mengambil makanan dari tanah Soppeng sendiri, maka Soppeng akan hancur. Begitu kepercayaan yang berkembang di masyarakat. Soppeng sendiri dikenal sebagai lumbungnya orang-orang pintar di negeri ini loch. Beberapa ahli dan para cendekia di Indonesia, banyak yang berasal dari Soppeng.
Soppeng memang belum seterkenal Makassar, atau Tana Toraja dalam urusan pariwisata. Masih banyak yang perlu dikembangkan di tempat ini. Terlebih lagi, posisinya yang tidak dilintasi jalan Trans-Sulawesi yang membentang menghubungkan Makassar hingga Manado, membuat Soppeng lebih sepi dibanding kabupaten lain. Untuk mencapai kabupaten ini, anda memang harus mengeluarkan usaha ekstra. Belum ada bus-bus besar yang melintas Trans-Sulawesi yang melintasi tempat ini. Angkutan antar kota yang paling bisa diandalkan dari dan menuju Soppeng adalah kijang. Soppeng terhubung dengan baik dengan Makassar, Bone, Sengkang, Barru dan Pangkajene. Untuk rute menengah maupun pendek, anda bisa menggunakan pete-pete yang banyak hilir mudik di seputaran kota. Beberapa objek wisata yang wajib kunjung dan cukup sering dimasukkan dalam rute perjalanan turis adalah Mata Air Panas Lejja yang terletak 20 KM dari Kota Watansoppeng, di kaki gunung. Dengan hawa sejuk, berendam air panas dengan khasiat belerang pastinya menyenangkan. Selain mata air panas, ada pula mata air dingin Ompo yang hanya berjarak 3 KM dari Watansoppeng. Anda perlu memasukkan Soppeng dalam daftar rute perjalanan anda di Sulawesi Selatan, khusus bagi anda yang berjiwa petualang.

2 komentar:

  1. wah wah Kelelawar dalam Kota? jangan-jangan keturunannya batman... menarik karena kalo di Papua banyak kelelawar di hampir setiap daerah. hanya temapt mereka bergelantungan banyakan di hutan atau di Pulau-pulau itupun sering diganggu sama orang-orang yang diyan memakan mamalia yang satu ini.
    jadi ingat di Manokwari. ada satu pulau yang letaknya cukup dekat dengan kota Manokwari . namanya Pulau Mansinam, bagi Orang Papua pulau ini sangat bersejarah., bagian belakang pulau menjadi rumah bagi ribuan bahkan juataan keleawar hanya saja saat ini tidak lagi, tinggal beberapa saja bukan tidak mungkin mereka adalah penghuni terakhir yang akan segera pindah.
    Di wilayah kerjaku yang baru (Kaimana) setiap soreh dan subu keleawar yang pulang pergi melintas di atas langit tepat diperkampungan... pemandangan yang selau menghibur kalah saya pertapa mengusir sepih jauh dari keluarga, sahabat dan kota...

    ReplyDelete
  2. Halo Mela,

    terima kasih sudah datang lagi yach :)
    Salam untuk Kaimana, semoga saya suatu saat bisa berkunjung ke Papua sana. hehehe. Terima kasih untuk infonya yach. Yap, kelelawar memang biasa banyak ditemukan di hutan maupun di goa atau pegunungan. Namun fenomena unik kelelawar di dalam kota mungkin hanya terjadi di Watansoppeng saja kayaknya yach. Sayang sekali kalai sampai ada tempat yang menjadi habitat kelelawar dan cocok untuk tempat wisata namun dirusak alamnya oleh manusia. sayang sekali. yap, pemandangan tidak biasa ini memang menjadi indah dan unik yah, terlebih di Jakarta dimana keleawar adalah hewan langka. hehehe

    ReplyDelete