Denyut Kehidupan Sungai Sa'dan Toraja

Sungai Sa’dan adalah sungai yang mengalir mendampingi ruas Makale – Rantepao. Sungai ini adalah denyut kehidupan masyarakat Toraja yang umumnya bercorak agraris. Kalau anda naik bus dan tiba di Rantepao pada pagi hari, luangkan sejenak waktu untuk menengok ke arah kiri. Itulah Sungai Sa’dan, yang mungkin juga sungai terpanjang di Tana Toraja kali yach? Mohon koreksi kalau saya salah yach :)
Sungai ini dibatasi dengan patok-patok semen yang dicat hitam putih di beberapa ruasnya. Kegiatan utama masyarakat Toraja banyak yang mengandalkan sungai ini. Kalau beruntung, di sungai yang bersih ini, anda bisa menyaksikan petani sedang memandikan kerbaunya hingga para supir dan kenek sedang memandikan ‘bus’nya. Memang, selain bidang pertanian, pariwisata adalah roda utama lain yang menggerakan Toraja. Nggak heran, di sepanjang aliran Sungai Sa’dan, banyak sekali bus-bus besar dan kecil, ac dan non-ac yang terparkir dan sedang dicuci oleh para kenek dan supir bus. Sehubungan dengan waktu tempuh Makassar – Toraja yang mencapai 8 jam, maka umumnya bus hanya berangkat dua kali sehari, pagi dan malam hari. Waktu yang tersedia antara pagi dan malam hari digunakan untuk mengkilatkan kembali bus-bus perjalanan antar kota. Buat yang waktunya berlebih, bisa loch manfaatkan waktu untuk berhenti di sepanjang daerah aliran sungai ini. Pemandangannya beragam, nggak hanya aktifitas manusia saja. Nikmatin dech sawah, gunung, batu cadas, dan rumah adat plus kuburan di sepanjang jalanan yang nggak terlalu ramai oleh kendaraan ini. Memang sich, saking sepinya jalanan, kadang-kadang beberapa kendaraan melintas terlalu kencang. Alhasil, ketika saya nekad berhenti di tepi jalan, mobil yang melintas umumnya membunyikan klakson panjang. Kaget kali yach ada orang berhenti di tepi jalan begini?

0 komentar:

Post a Comment