Si Perut Buncit Gunung Lompobattang

Dominasi pegunungan ternyata bukan dimiliki oleh wilayah tengah Sulawesi saja. Di bagian kaki Sulawesi pun, ternyata ada gunung loch. Kalau anda pernah dengar Malino, baik lokasi wisata maupun produksi tehnya (Teh Malino terkenal banget loch!), ternyata tempat ini berada di lereng Gunung Lompobattang (beberapa tempat ada yang menulis Lompobatang, entah mana yang tepat). Gunung Lompobattang ini puncaknya berdekatan dengan Gunung Bawakaraeng sehingga kerapkali salah dikira sebagai satu gunung saja. Penyebutan nama untuk kedua gunung ini pun biasanya Lompobattang-Bawakaraeng. Lokasi gunung ini berada di beberapa kabupaten. Mulai dari Gowa, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Maros dan Bone adalah lokasi tempat gunung ini berada. Nggak heran, sepanjang perjalanan, anda akan melihat gunung ini muncul dan hilang beberapa kali dari sisi yang berbeda. Buat saya, gunung ini terlihat paling jelas di daerah Bantaeng dibanding daerah-daerah lainnya yang saya lalui. Sayangnya, walaupun gunung ini cukup terlihat jelas, Bantaeng cukup panas menurut saya. Mungkin karena wilayah ini secara kebetulan juga berada di sisi pantai kali yach? Di Gowa, gunung ini terlihat hanya berwarna biru saja di kejauhan. Di Bantaeng, gunung ini terlihat cukup jelas teksturnya beserta vegetasi di lerengnya. Cantik. Tapi jelas, lokasi paling tepat untuk melihat gunung ini dan menikmati keindahannya harus di Malino, kurang lebih satu jam perjalanan dari Sungguminasa, Gowa. Malino, yang memang menjadi titik awal kunjungan ke Gunung Lompobattang, sudah umum dibanding start point lainnya di kabupaten lain. Di Malino, selain menikmati segarnya udara pegunungan, anda bisa menikmati pemandangan kebun teh (plus minum dan belanja Teh Malino) dan Air Terjun Takapala (nikmati pelangi yang biasanya muncul di sisi air terjun ini) yang mengalir di sisi gunung ini. Kalau diibaratkan, Makassar adalah Jakarta lalu Malino adalah kawasan Puncaknya. Di Bantaeng sendiri, objek wisata yang berada di wilayah kaki Gunung Lompobattang adalah Air Terjun Bisappu. Seperti biasa, karena saya nggak naik angkutan umum dan memang nggak berniat berhenti-berhenti di sepanjang perjalanan, saya nggak mengunjungi Air Terjun Bisappu yang penunjuk lokasinya terletak di ruas jalan Makassar – Tanjung Bira ini. Dari jalan besar, jalan masuk menuju air terjun berjarak sekitar 15 kilometer dalamnya. Oh yah, satu lagi yang unik dari gunung ini adalah penamaannya yang mengikuti kaidah bahasa Makassar. Sebutan Lompobattang (perut buncit) jelas tidak dikenal dalam perikebahasaan Bugis atau Toraja yang mengenal Buntu atau Tanete untuk gunung. Gunung di daerah Toraja sendiri kebanyakan bernama Rante seperti Rantemario atau Rantekombola. Beda lokasi, beda juga penamaannya.

1 komentar:

  1. aku orng jeneponto di bawahx gunung lompo battang

    ReplyDelete