Banyak nama makanan enak di Makassar menggunakan kata “Pallu” di awalannya. Contohnya saja Pallubasa dan Pallumara yang terkenal itu. Keduanya masuk dalam kategori makanan berat dengan rasa yang gurih. Nah, Pallubutung sedikit berbeda dengan kedua ‘saudara’nya yang menggunakan kata ‘Pallu’. Pallubutung tidak berasa gurih sama sekali, malah manis. Pallubutung adalah es khas Makassar. Kayak apa sich isinya? Yuk, kita sambangi satu warung tenda di dekat Metro Tanjung Bunga yang menjual Es Pallubutung ini. Warung ini dikenalkan oleh Andry, teman saya yang berada di Makassar. Terima kasih ya Ndry :)
Waktu kami masuk, ternyata menu ini secara kebetulan dan beruntung sekali hanya tersisa tinggal dua porsi saja. Begitu selesai, ibu yang menjual akan beres-beres dan pulang. Hampir saja! Warung ini selain menjual Pallubutung juga menjual jenis kudapan lain khas Makassar yang sama-sama terkenalnya juga. Siapa sich yang belum pernah dengan pisang epe? Pisang epe adalah pisang masak yang dibungkus dengan tepung beras ketan berwarna hijau dan dimakan bersama dengan sirup dan butir-butiran sagu kental. Rasanya manis dan menyegarkan. Untuk membuat pisang epe dan pallubutung, bahan yang digunakan hampir relatif sama, yakni pisang kepok yang telah masak dan dilumuri tepung ketan hijau dan butiran sagu kental. Saya memesan Es Pallubutung saja kali ini.
Dalam mangkuk yang disajikan, saya melihat apungan es serut di atas kuah berwarma merah dan beberapa pisang yang mengapung. Isinya yang utama ya jelas itu saja, pisang kepok yang dilumur tepun ketan berwarna hijau. Kuahnya terdiri atas sagu, santan dan tepung beras. Warna merah berasal dari sirop cocopandan. Kudapan ini terkenal se-Sulawesi Selatan, bahkan hingga se-Indonesia loch. Sayang, saya nggak tahu harganya karena dibayarin sama Andry...hihihi...makasih ya, Ndry. Keasikan mengobrol di tempat ini jadi bikin saya nggak sadar, waktu sudah menunjukkan pukul 6 lewat. Nah loch! Pesawat saya berangkat pukul 8 malam. Saatnya ngebut
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment