Hikers Recommended : Cibuleunggorijur

apa tuch Cibuleunggorijur? well...ini semua karena tanggal 20 Agustus 2006 lalu, kami sekeluarga, minus adek gue, menginginkan perjalanan wisata yang tidak ala kadarnya. So, memang sudah pernah berencana sekalian mengunjungi saudara dekat yang rumahnya jauh di Cianjur, so kita memutuskan untuk berjalan ke Cianjur.

Nah, kenapa ini jalur masuk Hikers Recommendation? yang jelas, minus puncak, jalur ini benar benar jalur yang sangat menyenangkan untuk dijelajahi. kenapa? lihat dech ntar...

bermula pada jam setengah 9 pagi, kami memutuskan untuk menuju Cianjur (via Cibubur untuk menghindari macet di Puncak-mengingat minggu disaat kami pergi adalah long weekend). Nah, jiwa petualangan kami sekeluarga rupanya sedang besar-besarnya, jadi kami memutuskan menuju Cibubur via Jalan Raya kota. jadi, rather than using highway Jagorawi dan keluar di pintu Cibubur, kami memutuskan selepas Cawang, kami menuju Cililitan, masuk Kramat Jati, terus menyusuri Jalan Raya Bogor(Puanjang Banged), melewati Ciracas (Salah masuk belokan, ketemu pasar Ciracas yang macet gara-gara angkot yang ngetem), Cipayung (ikut arus jalan) , Cilangkap (Jalan buntu mabes ABRI), hingga masuk Cibubur (Akhirnya, dikasih tahu orang orang sono).Finally, kami bertemu dengan highway Jagorawi dan kami pun merasa tenang karena kami berada di jalur yang tepat.

masuk Cibubur, waoooo kami sempat takjub karena setelah sekian lama tidak berkunjung ke tempat tersebut (3 atau 4 tahun), tempat tersebut berubah cukup pesat. mulai dari dibangunnya Cibubur Junction (keren abis!), kompleks Citra, Cibubur Times Square, Raffles Hills yang berkembang, berbarengan dengan Kota dan Legenda Wisata yang juga berkembang beserta puluhan kompleks kompleks baru bermunculan di tempat itu. Standard jalan raya dengan banyak komplek perumahan, jalan menjadi ramai namun tidak menjadikan jalan dengan 2 lajur untuk mobil itu menjadi macet.

selepas Legenda Wisata, spanduk spanduk yang mengiklankan produk produk perumahan mulai berkurang dan bahkan hanya didominasi oleh spanduk dari Citra Timur saja. mungkin anda juga dapat menilai perpindahan dari wilayah "perkotaan" menuju wilayah "setengah desa" ketika beranjak dari Cibubur menuju Cileungsi. Selepas Fly Over Cileungi (Imagine That!) kepadatan dan keramaian suasana jalan sudah sangat jauh berkurang, digantikan oleh beberapa lahan yang cukup luas dengan hijau-hijauan yang cukup menyejukkan mata. tak terasa sudah dua jam kami berjalan, dan ketika melewati Taman Buah Mekarsari, timbul niat kami untuk berhenti sejenak mengistirahatkan badan yang penat karena mengendarai mobil. dengan ongkos masuk 35000 (1 orang @10000 dan mobil @5000), kami masuk ke dalam kompleks tersebut. (that's another story).

selesai kami beristirahat di dalam Taman Buah Mekar Sari, kami melanjutkan perjalanan ke arah tenggara. mulai dari tempat ini kami tinggal mempercayai insting dan papan petunjuk arah yang hanya ada beberapa terpancang di sudut jalan. walaupun memang di peta jaringan jalan, untuk menuju Cianjur dari Cibubur cukup dengan menyusuri garis lurus saja. suasana sudah berubah sangat total selepas dari Taman Buah Mekarsari Cileungsi. daerah didominasi oleh hijau hijauan lahan persawahan. kalau tadi masuk dalam kategori "setengah desa", yang jelas tempat ini sudah dapat dikatakan "desa". yang cukup menarik attention dari Cileungi, dengan membuatnya wilayah ini cukup ramai tampaknya adalah Taman Buah Mekarsarinya saja. satu hal yang patut digarisbawahi disini, walaupun masuk dalam kategori desa, jalan raya yang kami lalui sangat bagus! jauh lebih bagus dibandingkan dengan jaringan jalan beberapa tempat di jakarta malah! hal ini membuat kami sangat betah untuk menyusuri jalan raya ini sambil memperhatikan suasana di sekeliling kami. perumahan yang "cukup bagus" terakhir kami saksikan di Cileungsi adalah Citra Indah sebelum kami masuk daerah Jonggol.

siap masuk daerah Jonggol, daerah yang dahulu pernah direncanakan untuk menjadi pusat pemerintahan pengganti Jakarta karena Jakarta tampaknya sudah kelebihan beban ini. mata kita lebih dimanjakan ketika masuk daerah Jonggol karena dihiasi oleh banyaknya hijau hijauan. Namun sayangnya, hijau hijauan tidak disertai oleh hawa dingin yang dirindukan dan dicari orang orang ketika berkunjung ke wilayah pegunungan di Puncak. Daerah Jonggol ini cenderung panas. Satu tempat yang cukup menyita perhatian adalah pekuburan China Qui-Lin yang cukup terkenal itu berada di tempat ini. Terletak di lembah yang diapit beberapa bukit, membuat suasana tempat ini ingin menyaingi Qui-Lin yang sebenarnya yang ada di RRC sana. sayangnya, jaringan jalan yang terlampau pelosok membuat daerah ini cukup sepi untuk dikunjungi. Selain dari itu, daerah ini tidak memiliki banyak hal untuk diceritakan kecuali jalan raya yang tunggal dan papan penunjuk yang tidak terlampau banyak hingga kami sampai di wilayah Cariu.

kami tidak melewati Cariu kota sebab papan penunjuk menunjukkan arah yang berlawanan untuk Cariu Kota dan Cianjur, maka kami melewati daerah pinggiran cariu sebelum kami meninggalkan daerah pinggiran atau yang populer dengan Sub-Urban menuju daerah pegunungan. yang menarik, jalanan masih tetap mulus seperti biasa, pengecualian untuk daerah terbuka di bilangan Cariu yang jalanannya tampak seperti amblas ke dalam sehingga membuat para pengendara harus bermanuver menggunakan rem agar para penumpang tidak terlalu terlonjak di dalam kendaraan. suasana masih tetap asyik, tidak ramai dan hanya beberapa mobil dengan plat nomor B dan F yang berseliweran. yang menarik juga, beberapa dari mobil tersebut berjalan beriringan beriringan dalam radius beberapa kilometer sebelum akhirnya salah satunya menepi, tersalip pengendara yang buru buru atau bus besar dan truk. entah mungkin tidak terpicu untuk menginjak pedal gas dalam-dalam, banyak diantara iring-iringan mobil tersebut yang sebetulnya tidak saling kenal namun berjalan cukup santai dalam barisaN iring-iringan mobil di jalan raya cariu-cianjur. yang cukup menakutkan adalah jalan raya yang kami lalui adalah jalan raya tunggal dari cariu menuju Cianjur/Bandung sehingga, tampaknya In Case, happens something (wish that wouldnt happened too), pengemudi akan mengalami kesulitan untuk mendapat pertolongan. satu hal lagi, lampu penunjuk jalan yang jumlahnya tidak terlalu banyak di sepanjang jalan raya ini akan membuat sedikit kesulitan pada kondisi yang membutuhkan cahaya. hal ini tentunya bukan masalah apabila kondisi jalan siang hari dan cerah, namun hal ini tentunya menakutkan bagi pengendara perorangan dan tunggal tanpa konvoi kendaraan lain pada malam hari dan hujan ketika melewati wilayah terbuka ini. oleh karena itu, untuk beberapa alasan, saya sendiri berusaha pulang lebih awal dari Cianjur menuju jakarta agar tidak terjebak malam di Cariu. hal tersebut diperparah lagi dengan jalan cariu-Cianjur adalah jalan yang sangat panjang, tidak sebanding dengan perbandingan Jonggol-Cileungsi ataupun Cibubur-Cileungsi. oleh karena jalan yang sangat panjang tersebut, penjual bensin resmi tidak terlalu banyak (tergantikan oleh penjual bensin di kalangan penduduk) dan hanya sedikit pemukiman berada di tempat tersebut. mobil diharapkan berada pada stamina yang paling baik ketika melewati daerah terbuka di Cariu ini.

salah satu medan terbuka yang akan dilewati pengunjung daerah Cariu adalah Gunung Gambir, gunung kecil yang tampaknya dijadikan area penambangan Kapur oleh penduduk setempat. beberapa ruas di Gunung Gambir ini ada yang bergelombang dan melesak ke dalam sehingga cukup berbahaya buat yang tidak waspada, namun sekali lagi, sisa jalan di tempat ini cukup mulus untuk dilalui (lebih bagus standardnya dari jalan perkotaan malah!). gunung dan pegunungan di tempat ini memiliki bentuk yang cukup lucu. beberapa area wisata alam yang tidak terlalu besar memiliki jumlah yang cukup banyak dan tersebar disini, beberapa diantaranya adalah wisata ziarah dan daerah penangkaran Rusa.

berpisah dengan jalan raya Bandung, Cirajang dengan Cianjur, saya memilih Cianjur. jalan masuk ke dalam kota Cianjur adalah daerah persawahan dengan perkebunan karet di sisi yang lebih tinggi. setelah melewati kebun karet, siaran radio Cianjur mulai terdengar di radio mobil kami yang semenjak memasuki wilayah Cariu tidak terdengar lagi suaranya. beberapa mobil angkot dengan plat F serta spanduk spanduk iklan mulai bertebaran di wilayah ini, menunjukkan bahwa kami memasuki kota Cianjur ini. Selamat Datang Di Cianjur! (walaupun ketika kami memasuki wilayah Cikalong Kulon, kami secara sah sudah memasuki wilayah Cianjur, namun sayangnya karena wilayah itu sebagian besar terdiri atas pegunungan, maka 'Cianjurnya' kurang terasa...)

untuk perjalanan pulang, saya memilih jam 3 sore lewat 10 menit, karena jarak 120 Km Cianjur-Jakarta tidak dapat ditempuh dalam waktu singkat. terlebih lagi, jalur tersebut seperti yang sudah saya katakan tadi tampaknya bukan jalur yang baik dilalui saat malam hari. berbeda dengan jalur puncak cipanas yang ramai dan macet karena banyaknya pemukiman serta pedagang di sepanjang jalur tersebut, even malam hari sekalipun. Jalur ini cenderung sepi, oleh karena itu tidak disarankan untuk pulang larut ketika melewati Cianjur-Cariu. saat yang paling baik untuk pulang adalah jam 3 ke atas, sebab jarak antara Cianjur-Cileungsi sejauh kurang lebih 80 Km dapat ditempuh dalam waktu 2 jam untuk kondisi jalan raya yang benar benar lancar (bisa bayangkan berapa jauhnya?). jalurnya sendiri bukan jalur lurus yang bisa menggoda pengemudi untuk memacu kendaraannya dengan cepat. di sela sela jalan pasti akan terlihat beberapa mobil dengan gerakan lambat sehingga kita harus menyesuaikan (jalur Cianjur-Cileungsi hanya berisi dua jalur bolak balik). pada situasi lain, kondisi jalan cukup berkelok kelok sehingga cukup membahayakan apabila ingin berpacu dengan kecepatan tinggi.

finally, pukul setengah enam sore kami sampai di Exit Cibubur Jagorawi. untuk pulang kami tidak seberapa nekat lagi mencoba jalan raya. tubuh ini sudah pegal pegal, sehingga kami memutuskan untuk melalui Jagorawi highway menuju Pondok Indah (Pasar Rebo Highway), keluar di Exit Lebak Bulus Pondok Indah. itulah sekelumit pengalaman kami tentang jalur Cibuleunggorijur yang cukup asik dijadikan alternatif berwisata ke Cianjur, namun bukan pilihan tepat kalau ingin ke Bandung, kecuali kalau memang anda mempunyai waktu teramat Santai (jakarta bandung kurang lebih 180 KM). silahkan dicoba jalur santai ini daripada anda terjebak macet di Puncak yang sudah bosan juga dikunjungi.

oh yah pertanyaan awal belum terjawab, Cibuleunggorijur artinya Cibubur Cileungsi Jonggol Cariu dan Cianjur...hehehe maksa yach....

3 komentar:

  1. Online Pharmacy for Cialis, Levitra, Tamiflu, Viagra. Get Cheap Medication online. Buy Pills Central.
    [url=http://buypillscentral.com/buy-generic-tamiflu-online.html]Buy Discount Viagra, Cialis, Levitra, Tamiflu[/url]. rx generic pills. Cheapest medications pharmacy

    ReplyDelete
  2. When you body Cialis or some other meds in our research you may be trustworthy discount Viagra now that this spin-off just of first-rate quality bequeath be delivered to you positively in time.

    ReplyDelete
  3. Our courteous stand by work together of steep qualified pharmacists wishes help you Discount Cialis Pharmacy On-line, consulting on varied health questions.

    ReplyDelete