Old 'N Nu Year-ing In WITA ZONE, Bali


Melewatkan malam tahun baru di Jakarta? Bosan dengan suasana yang itu itu saja? Ingin mencicipi sesuatu yang lain? Well, kalau jawaban dari pertanyaan tersebut adalah Ya. Silahkan cicipi malam pergantian tahun yang lebih awal dibanding biasanya. Apabila anda mencicipi malam pergantian tahun pada waktu anda yang biasa, kali ini nikmatilah malam pergantian tahun dalam waktu WITA. Lokasi yang dipilih adalah pusat malam pergantian tahun untuk wilayah WITA di Indonesia. Mana lagi kalau bukan di Bali?

Malam pergantian tahun begitu menyeruak setiap sendi kehidupan di malam ini. Pantai Kuta, yang biasanya selepas pukul sebelas malam akan mulai kehilangan hingar bingarnya, kali ini begitu hidup dan meriah hingga menjelang pagi. Wajah – wajah asing dari eropa dan amerika begitu mendominasi tempat ini. Tidak salah bila dikatakan pada malam ini, pengunjung pantai kuta yang berasal dari turis mancanegara membludak berkali lipatnya.

Menikmati pergantian tahun di Bali adalah siuatu fenomena tersendiri. Berpusat di pantai kuta, saya menjadi saksi menikmati malam pergantian tahun 2006 ke 2007. puluhan hotel dan bar yang berjejer di sepanjang pantai menggelar acara terakbarnya malam itu. Nyaris, tak ada ruang celah untuk bergerak bagi anda yang masih berada di jalan raya kuta malam ini. Kuta penuh sesak dengan manusia manusia pencari spirit, gairah kehidupan yang sesungguhnya.

Malam itu saya memilih Hard Rock Hotel sebagai tempat pemberhentian saya menikmati malam pergantian tahun. Di depan hotel tersebut telah terpasang sebuah panggung untuk acara final pergantian tahun. Sambil menunggu, kami berkeliling kuta dengan berjalan kaki. Pantai Kuta yang biasanya hanya memiliki segelintir orang saja yang berjalan-jalan di pantai pada waktu malam hari, sekarang penuh dan ramai. Masing-masing asyik dengan kehidupannya masing-masing. Masing0masing asyik bersenda gurau, meniup terompet, menyalakan mercon, mengenakan topi dan hiasan hiasan penuh kegembiraan lainnya.

Anda cukup memilih salah satu dari sekian banyak pagelaran yang ditampilkan oleh banyak hotel maupun pub di sepanjang jalan raya kuta tersebut. Apabila anda kebetulan tidak berada di Kuta pada malam yang penuh gairah tersebut, anda bisa memilih banyak lokasi lain di Bali yang dijadikan sentra malam pergantian tahun. Namun, sekali lagi, dari Legian hingga Kuta, anda akan benar-benar menyaksikan aroma dan gairah kehidupan masyarakat yang berasal dari banyak penjuru dunia, baik kaya maupun miskin, tua serta muda.

Sirine berbunyi. Musik Bali bergema mengalun dan kemudian penari penari Eksotis Bali langsung berlenggak lenggok di depan panggung tersebut. Teriakan riuh menyerbu udara. Semua begitu antusias menyambut malam pergantian tahun tersebut. Menjelang waktu yang dinantikan, alunan musik berhenti. Tibalah saat yang maha dasyhat dan maha magis tersebut untuk dinantikan. Tanpa aba-aba, semua orang langsung menghitung mundur. Satu..Nol..kembang api pun bermuncratan ke udara, semua orang berebut berlari ke arah pantai guna melihat petasan kembang api tersebut lebih dekat. Kurang lebih sepuluh menit warna warni kembang api tersebut memenuhi angkasa, tak ketinggalan pula media turut mengabadikannya. Selamat Tahun Baru bagi bali dan sekitarnya. Udara pun kembali dipenuhi jeritan riuh kemenangan, kebahagiaan bahwa kita semua telah melewati tahun 2006 dan berganti dengan 2007 demi harapan yang lebih baru dan lebih indah. Semua orang tampak mengucapkan selamat dan masing-masing mengucapkan syukur dengan ekspresinya masing-masing. Ada yang bersalaman, memeluk, saling mengucap kata sayang, bergandengan hingga berciuman.

Detik berikutnya, terjadilah pula ritual tahunan yang menyebabkan Kuta sangat padat merayap. Ribuan manusia tumpah ruah ke badan jalan menjauhi Pantai Kuta karena acara sudah berakhir. Semua kembali ke habitatnya kembali. Ada yang masih ingin bersenang-senang ada pula yang ingin segera beristirahat guna mempersiapkan diri keesokkan harinya. Warga Eropa dan Amerika tampak lebih antusias menyambut semua ini. Beberapa diantara mereka tumpah ruah dan kemudian menyalami banyak warga lain maupun warga lokal, turut bergembira merayakan malam pergantian tahun ini. Kuta Legian macet total dipenuhi oleh manusia, motor dan mobil.

Sayangnya, beberapa hal tampaknya mempengaruhi kemeriahan yang ditimbulkan. Sebagai contoh, masing-masing hotel dan pub memiliki acara unggulannya masing-masing tanpa menghiraukan atau menyinergikan dengan pihak lain di sebelah kanan dan kirinya. Akibatnya, musik hingar bingar seolah oleh tercampur dan membuat bising suasana. Belum lagi adanya perpaduan kesenian yang ditampilkan antara satu tempat dan tempat lain yang tidak senada yang tentunya merusak suasana. Orang-orang yang terlalu larut akan kegembiraan pesta tampak pula membuat suasana sedikit tidak menyenangkan seperti berdansa sambil mabuk di pinggir jalan. Acara puncak yang ditunggu-tunggu pun harusnya dapat lebih terkonsentrasi pada satu perayaan bersama, bukannya justru saling menonjolkan acara pergantian tahun masing-masing. Akibatnya? Kembang api dan hitungan mundur pergantian tahun yang dilakukan tidak sinkron. Jangankan demikian, saat hotel Mercure sudah memasuki tahun 2007, Hotel Hard Rock masih dalam suasana 2006-nya. Bukankah sebaiknya membuat satu kesinergisan agar energi yang dihasilkan malam itu membawa dampak yang lebih positif dan meriah? Aparat keamanan tampaknya sudah berjaga dengan sangat baik malam itu. Arus kendaraan ditutup untuk semua arah dari dan menuju Pantai Kuta. Akibatnya tentu terjadi kemacetan mulai dari legian hingga Kartika Plaza. Namun, alangkah baiknya apabila terdapat semacam metal detector untuk mengantisipasi kemungkinan yang lebih buruk yang mungkin terjadi.

Overall, bertahun baru di alam WITA memang memiliki keunikan tersendiri. Apabila teman-teman di Jakarta masih larut dalam suasana, anda sudah dapat menyatakan tahun baru pada rekan rekan anda.


0 komentar:

Post a Comment