Selain Bika Ambon Zulaykha yang sudah banyak tiruannya dimana-mana, apalagi di sepanjang jalan tersebut, oleh-oleh khas Medan lainnya adalah Bolu Meranti yang terletak di Jalan Kruing, terletak dekat dengan Pasar Petisah, pusat Kota Medan.
Bolu Meranti adalah sebuah rumah di jalan Kruing. Rumah tersebut berada di jalanan kompleks sehingga hanya dua mobil yang bisa bolak-balik arah untuk melewatinya. Terkadang banyaknya mobil yang parkir di jalan tersebut sedikit menyusahkan pelanggan Bolu Meranti untuk berbelanja.
Rumah yang disulap menjadi toko Bolu Meranti tersebut tidak seberapa besar. Namun, papan Plang Bolu Meranti terpampang jelas besar terlihat di atasnya. Apabila anda masuk, anda akan menemukan sebuah papan di sebelah kanan yang menggambarkan semua menu Bolu yang ada dijual disana. Sementara itu, di sebelah kirinya, terdapat puluahn foto-foto artis terkemuka yang membeli bolu di Bolu Meranti tersebut. Artis-artis tersebut berfoto bersama sang pemilik yang kebetulan warga China Medan. Harga bolu yang ditawarkan pun bervariasi, mulai dari 30.000 rupiah untuk yang basic dan beberapa pilihan filling. Pegawai disana berupa mbak-mbak mungil yang sudah siap dengan pakaian khas Bolu Merantinya. mereka dengan sigap menanyakan pesanan tamu dan melayani hingga pesanan terbungkus dalam plastik ataupun kardus. Patut dicatat, untuk penggunaan Kardus tambahan akan dikenakan charge tambahan, jadi apabila anda memang ingin menggunakan kardus tambahan dan tidak ingin membeli kardus baru, sebaiknya membawa sendiri kardus dari rumah.
Rasanya sebenarnya hampir tidak jauh berbeda dengan bolu yang dijual standard. Namun, mengapa Bolu Meranti segera menjadi Ikon kota Medan adalah misteri terbesar abad ini. Walaupun saya suka, namun saya tidak terlalu menargetkan harus membeli Meranti lagi apabila saya suatu saat berkunjung ke Medan lagi. Sebatas oleh-oleh saja. Yah, balik lagi, mungkin ini masalah selera saja barangkali?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment