Hot Seat Of The Month : Katulampa

Katulampa, wilayah di sebelah Timur Kota Bogor selalu terkenal terutama ketika memasuki musim penghujan seperti Januari dan Februari. Wilayah kecil yang terletak di dekat Jalan Tol Bogor – Ciawi dan jalan raya Tajur ini menjadi sedemikian terkenalnya karena keistimewaan yang dimiliki oleh tempat ini. Apa pasal?

Desa Katulampa terletak di wilayah Tajur, Bogor timur dengan kode pos 16144. Sungai besar yang melintasi Jakarta melintasi pula tempat ini, sebut saja Ciliwung yang berhulu di Cipayung melintasi desa kecil yang terletak di Tajur ini. Menariknya wilayah ini tentu tidak lain dan tidak bukan karena adanya sebuah Pintu Air yang terkenal terutama untuk mereka yang berdomisili di wilayah Jakarta dan penduduk daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung. Bendung atau Pintu Air Katulampa adalah hal yang dimaksud tersebut.

Pintu Air Katulampa menjadi sedemikian terkenalnya karena pintu air ini kerap dipersalahkan orang-orang lantaran Banjir yang selalu menggenangi Jakarta setiap tahunnya terutama sekali di bulan Januari dan Februari. Pintu air ini kerap dipersalahkan karena Arus Air yang tidak tertampung di wilayah Bogor akan dibuka lewat pintu ini. Kabar yang beredar, apabila Pintu air ini dibuka sedikit saja, maka Jakarta akan tergenang air oleh banjir kiriman dari wilayah Bogor. Dalam 6 jam, seiring perjalanan Air di DAS Ciliwung dari Tajur menuju Jakarta, air akan menggenangi wilayah Jakarta. Rumor ini bertambah sedap dan ramai menjelang bulan-bulan penuh banjir seperti Januari dan Februari.

Kenyataannya? Pintu Air Katulampa bukanlah seperti yang dituding selama ini. Pintu air tersebut hanyalah berupa indikator apakah akan terjadi banjir di wilayah hilir Ciliwung seperti Depok, Jakarta, Tangerang dan Bekasi. Pintu air tersebut tidak pernah digunakan untuk mengubah banjir yang akan atau tidak akan terjadi di wilayah hilir DAS Ciliwung. Seandainya memang terjadi hujan deras di wilayah Bogor, Bendung Katulampa memang harus dibuka agar terjadi keseimbangan air di wilayah Bogor (menjaga juga agar Bogor tidak banjir). Jadi, dibukanya Bendung Katulampa merupakan hal yang lumrah untuk mengalirkan kelebihan debit air ke wilayah hilir.

Andi, salah seorang petugas yang telah bertahun tahun menjaga Pintu Air tersebut mengaku heran melihat perkembangan pandangan masyarakat akan Bendung Katulampa yang disebut-sebut sebagai penyebab banjir di wilayah Hilir sungai Ciliwung. Telepon kerjanya akan berdering tanpa henti selama periode musim hujan. Sebagain besar dari telepon telepon tersebut hanya digunakan untuk mengecek ketinggian debit air di bendung tersebut. Telepon – telepon tersebut berasal dari warga biasa yang penasaran hingga wartawan media cetak maupun elektronik.

Kesibukan Katulampa pun menurun seiring dengan masuknya musim Kemarau menggantikan musim penghujan. Katulampa pun tak akan seterkenal ini di musim kemarau. Memang, untuk membuat terkenal, kita harus berbuat sesuatu. Apabila tidak ada sesuatu yang kita perbuat, maka kita tidak akan terkenal dan cenderung dilupakan.


0 komentar:

Post a Comment